PERHATIKANLAH KEADAAN ALAM SEKARANG
PERHATIKANLAH KEADAAN ALAM SEKARANG
Al Imam Ibnul Qayyim رحمه الله berkata: “Orang yang punya wawasan tentang keadaan di alam semesta dan permulaannya akan mengetahui bahwasanya semua kerusakan di udaranya, tanamannya, hewannya dan keluarganya itu terjadi setelah itu semua diciptakan, dengan sebab-sebab yang menuntut terjadinya perkara tadi. Senantiasa amalan-amalan Bani Adam dan penyelisihan mereka terhadap para Rasul itu membuat kerusakan yang bersifat umum dan khusus, yang mendatangkan penderitaan, penyakit-penyakit, wabah, kekeringan, kemarau, hilangnya berkah-berkah bumi, buah-buahannya, tanamannya dan hilangnya manfaat-manfaatnya, atau berkurangnya hasil bumi tadi, kejadian-kejadian yang susul-menyusul, yang satu mengikuti yang lainnya.
Jika ilmumu tidak cukup luas untuk memahami ini, maka cukuplah dengan firman Allah سبحانه :
﴿ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ﴾.
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia.”
Dan posisikanlah ayat ini pada kondisi-kondisi alam, dan terapkanlah dia pada kenyataan yang ada. Engkau akan melihat bagaimana terwujudnya berbagai penyakit di setiap waktu, pada buah-buahan, tanaman-tanaman dan binatang.
Dan bagaimana penyakit-penyakit tadi menimbulkan penyakit-penyakit yang lain, berantai susul-menyusul yang ini mengikuti yang lain. Setiap kali manusia membuat kezhaliman dan kejahatan, Rabb mereka تبارك وتعالى membuat berbagai macam penyakit untuk mereka di dalam makanan, buah-buahan, udara, air, badan, akhlak, bentuk dan karakter mereka, kekurangan dan penyakit-penyakit yang ditimbulkan oleh amalan, kezhaliman dan kejahatan mereka.
Dulu biji-bijian dari gandum dan yang lainnya itu lebih besar daripada yang ada sekarang ini, sebagaimana keberkahan di zaman dulu itu lebih besar”. -Sampai pada ucapan beliau:- “Penyakit-penyakit yang meluas ini adalah sisa-sisa dari siksaan yang ditimpakan pada umat-umat terdahulu, lalu sisanya tetap tinggal untuk mengintai orang yang masih melakukan amalan yang dilakukan oleh umat-umat terdahulu, sebagai bentuk hukum yang setimbang dan ketetapan yang adil.
Nabi ﷺ telah mengisyaratkan yang demikian itu di dalam sabda beliau tentang tha’un (sejenis wabah):
«إِنَّهُ بَقِيَّةُ رِجْزٍ أَوْ عَذَابٍ أُرْسِلَ عَلَى بَنِي إِسْرَائِيْلَ».
“Dia itu adalah sisa hukuman atau siksaan yang dikirimkan pada Bani Israil” .
Dan seperti itu pula Allah سبحانه وتعالى menguasakan angin terhadap suatu kaum selama tujuh malam delapan hari, lalu Allah menyisakan di dunia ini sebagian dari angin tadi. Dan di dalam angin yang semacam itu ada pelajaran dan petuah.”
(Selesai dari “Zadul Ma’ad”/4/hal. 326).---------------------------------------
(“Al Fawakihusy Syahiyyah Fil Khuthabil Minbariyyah" lis Syaikh Al Imam Abdurrahman As Sa'di rahimahullah | Catatan Salafy buat Khutbah Al Imam As Sa'di rahimahullah | Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrahman bin Soekojo Al Qudsiy Al Jawiy hafidzahullah)
Selasa 15 Rabi'ul Awal 1444 / 11-10-2022
Sumber Channel Telegram: fawaidMaktabahFairuzAdDailamiy