TERJEMAHAN SURAT WANITA KRISTEN
TERJEMAHAN SURAT WANITA KRISTEN
Saya tidak mengetahui kenapa sebagian umat Islam memohon kepada Allah Sang Tuhan agar menjadikan tahun ini adalah tahun kegembiraan dan keceriaan, di situ mereka saling memberikan ucapan selamat dan mendoakan keamanan?!
Kalian wahai Umat Islam, tarikh (penanggalan) kalian adalah adalah Hijriyah, bukan Masehi, kenapa kalian mendoakan keselamatan dan keamanan pada Allah dengan kedatangan hari ini, padahal hari ini tidak punya keterkaitan dengan Allah ataupun dengan agama Allah?!!
Hari pertama Masehi adalah Yaum Watsaniy (Hari Berhala), termasuk dari hari- hari raya kaum penyembah berhala yang di dalamnya banyak kedurhakaan pada Allah dan mendatangkan kemurkaan-Nya, melakukan semua kekejian dan kerusakan, melepaskan diri dari setiap aturan dan akhlak!!
Bagaimana Tuhan akan mengabulkan doa kalian sementara Dia itu marah kepada hari-hari yang semacam ini? Hari-hari yang di situ banyak harta dihabiskan di dalam perkara yang haram? Berjuta-juta dolar dihabiskan hanya untuk minuman keras dan yang menyertainya, semacam: kerendahan harga diri, kefasikan, kemerosotan akhlak yang sangat menakutkan.
Injil sendiri telah bersaksi bahwasanya hari ini adalah hari raya penyembah berhala, di situ orang-orang Yunani bersujud kepada sesembahan mereka yang bernama “Ba’l”, dan Yesus telah menolak untuk merayakannya.
Akan tetapi pihak yang menanamkan hari raya ini (ke tengah-tengah umat ini –pen) adalah para pemilik perusahaan-perusahaan dan para pemilik kepentingan-kepentingan dari kalangan para Father (Papa/Bapak) yang mereka itu menuai harta yang sangat banyak mencapai bilangan fantastik karena menjual patung-patung Yesus, patung-patung gua, pohon Hari Raya Masehi, dan perhiasan-perhiasannya.
Begitu pula perusahaan-perusahaan minuman keras yang mana omset penjualan mereka mencapai delapan juta dolar di seluruh dunia, pada musim perayaan yang berlangsung selama beberapa hari ini.
Mereka itulah orang-orang di balik penanaman akar berhala tadi di dalam, akal-akal manusia, dan memberikan citra kesucian pada keberhalaan tadi, dengan bantuan dari perusahaan-perusahaan yang memproduksi keburukan dan kehinaan, bersama para Father yang memfatwakan itu.
Mereka tidak mempedulikan urusan agama mereka kecuali sekedar untuk memenuhi kantong-kantong uang mereka dengan harta hasil dari meminta-minta.
Aku sendiri tidak merayakannya dan tidak bergembira dengan khurafat-khurafat macam ini, yang membuat Tuhan marah. Dan boleh jadi akan turun siksaan, penyakit-penyakit dan turunlah bencana-bencana dengan sebab itu.
Dan hendaknya setiap Muslim bertanya kepada anak-anak mereka tentang urut-urutan nama bulan-bulan Hijriyah yang terkait dengan hijrah Nabi mereka yang disebutkan oleh Tuhan di dalam Al Qur’an(*), apakah mereka mengetahuinya??
Bukankah dosa anak-anak itu akan menimpa kedua orang tua mereka??
Bukankah bulan-bulan hijriyah itu yang ditetapkan oleh Umat Islam dimulai dari bulan yang pertama setiap tahunnya, dan itu adalah bulan Muharram, bersandarkan pada bulan Qamariyah, berdasarkan pada firman Allah:
﴿إن عدة الشهور عند الله اثنا عشر شهراً﴾
“Sesungguhnya bilangan bulan-bulan di sisi Allah itu ada dua belas bulan”?
Dan berdasarkan pada firman Allah:
﴿يسألونك عن الأهلة قل هي مواقيت للناس والحج﴾
“Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah: "Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadat) haji”?
Hilal adalah awal setiap bulan yang ditentukan dengan terbitnya bulan sabit. Dan Umat Islam terus-menerus mempergunakan penanggalan ini hingga datangnya abad ke delapan belas, dan di akhir-akhirnya para penjajah mendatangkan penanggalan Masehi dan mewajibkan itu kepada Negara-negara Muslimin.
Para penjajah dinyatakan telah keluar, namun Kaum Muslimin masih saja berpegang teguh dengan peninggalan-peninggalan para penjajah tadi.
(Selesai penukilan suratnya).
--------------------------
(*) Catatan yang dikirimkan oleh Dr. Muhammad Asy Syir’abiy: penyebutan nama-nama bulan Hijriyah tidaklah disebutkan di dalam Al Qur’an seperti yang disangka oleh si penulis.
-------------------------------
Diterjemahkan Oleh : Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrahman bin Soekojo Al Qudsiy Al Jawiy Hafidzahullah )
Sumber Channel Telegram: fawaidMaktabahFairuzAddailamiy