TIDAK ADAKAH DIANTARA KALIAN YANG MASIH BERFIKIR JERNIH, WAHAI HIZB ABU HAZIM?!
TIDAK ADAKAH DIANTARA KALIAN YANG MASIH BERFIKIR JERNIH, WAHAI HIZB ABU HAZIM?!
Pertanyaan :
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Afwan yaa Syaikhona tolong bantahan nya atas tuduhan dari pak wahyu Abu Dzulqonain tersebut yang mencoba menjatuhkan nama baik Syaikh
-------------------------Jawaban dengan memohon pertolongan pada Allah ta'ala :
وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته.
Ana - Abu Fairuz - bersumpah dengan nama Allah Penguasa jagat raya bahwasanya ana tidak pernah mengatakan Syaikh Yahya Al Hajuriy حفظه الله jahil, atau celaan² yang semacam itu.
Sungguh kontradiktif hizb Abu Hazim itu: mewajibkan menunggu ulama dalam masalah tahdzir, namun sekarang memakai tahdzirnya si Wahyu yang jahil itu.
Kenapa kalian wahai hizb Abu Hazim, tidak mentahdzir Abu Hazim yang terang²an menipu Syaikhuna Yahya dan para ulama yang lain, di dalam Bayan dia itu?
Dan sungguh aneh hizb Abu Hazim itu ya:
Mereka mewajibkan umat berbaik sangka, jika tokoh² hizb tadi dikritik kebatilannya. Namun mereka saling mendukung untuk berburuk sangka bahwasanya Abu Fairuz berniat mencari pujian manusia dan ingin menjadi orang nomor satu di Indonesia.
Sebagian dari kalian membanggakan hizb kalian bahwasanya mayoritas Salafiyyin di Indonesia mendukung Abu Hazim.
Bahkan kata sebagian dari mereka: mayoritas ulama Yaman - kalau bukan semuanya- itu mentazkiyah Abu Hazim.
Seandainya Abu Fairuz memang mencari pujian manusia, mestinya Abu Fairuz tetap bersikap seperti selama ini: bermanis-manis dengan Abu Hazim dan semua tokoh pendukungnya, dan tidak menyelisihi Syaikhuna Yahya dll dengan mencela Abu Hazim, yang mana boleh jadi Abu Fairuz akan kena marah dari beliau lagi jika mencela Abu Hazim.
Inilah mestinya sebagian langkah Abu Fairuz jika ingin mencari pujian mayoritas manusia dan ingin menjadi nomor satu di Indonesia.
Tapi kenapa dia rela menempuh resiko yang amat besar dan tidak mengutamakan menjaga kecintaan Syaikhuna Yahya seperti yang dinasihatkan oleh Syaikh Al Iryaniy pada diri Abu Fairuz secara pribadi?
Bahkan pada saat kursi ulama di Markiz Malaysia sedang kosong, Abu Fairuz TIDAK BERSEDIA menempatinya, padahal permintaan dari para ulama Yaman dan dari para pengurus Markiz itu besar, agar Abu Fairuz mau menempatinya. Padahal Markiz Malaysia bukan bersifat nasional, bahkan dia itu di kala itu adalah internasional, para murid di situ datang dari berbagai belahan dunia.
Abu Fairuz mencukupkan diri dengan menjadi salah satu pengajar pembantu di situ. Maka sungguh keji tuduhan kalian bahwasanya Abu Fairuz mencari pujian dan ingin menjadi orang nomor satu di Indonesia.
Apakah kalian tidak mampu berpikir jernih?!
Abu Fairuz هداه الله itu banyak dosa, namun dia wajib tetap membela kebenaran dan berhak membela diri atas tuduhan palsu.
Dan cukuplah hadits berikut ini sebagai peringatan dalam masalah ini:https://t.me/fawaidMaktabahFairuzAdDailamiy
Abdullah bin Umar -semoga Allah meridhai keduanya- berkata: Aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda:
« ... وَمَنْ قَالَ فِي مُؤْمِنٍ مَا لَيْسَ فِيهِ أَسْكَنَهُ الله رَدْغَةَ الْخَبَالِ حَتَّى يَخْرُجَ مِمَّا قَالَ».
"… dan barangsiapa berkata tentang seorang mukmin dengan suatu perkara yang tidak ada pada dirinya, maka Allah akan menjadikan dia tinggal di dalam rodghatul khabal (perasan penduduk neraka) sampai dia keluar dari apa yang diucapkannya." (HR. Abu Dawud (3592) dan dishahihkan Imam Al Wadi'y -semoga Allah merahmatinya- dalam "Ash Shahihul Musnad" (755)).
حسبنا الله ونعم الوكيل.
(Cukuplah Allah untuk kami. Dan Dialah Pengurus Yang terbaik).
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
(Dijawab Oleh : Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrahman bin Soekojo Al Qudsiy Al Jawiy Hafidzahullah )
Jum'at, 23 Dzul Hijjah 1443 / 22-7-2022
Sumber Channel Telegram: fawaidMaktabahFairuzAdDailamiy