Apakah Manusia Terbentuk Dengan Sendirinya?
Apakah Manusia Terbentuk Dengan Sendirinya?Untuk pemesanan klik gambar
Pertanyaan : Apakah manusia itu terbentuk dengan sendirinya?
Jawaban: Manusia itu tidak mungkin terbentuk dengan sendirinya. Tiada suatu makhlukpun kecuali ada yang menciptakannya.
Allah ta’ala berfirman:
﴿أَمْ خُلِقُوا مِنْ غَيْرِ شَيْءٍ أَمْ هُمُ الْخَالِقُونَ * أَمْ خَلَقُوا السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بَلْ لَا يُوقِنُونَ﴾ [الطور: 35، 36].
“Apakah mereka itu tercipta tanpa ada yang menciptakan mereka, ataukah mereka itu yang mencipta diri mereka sendiri? Apakah mereka yang menciptakan langit dan bumi? Bahkan mereka itu tidak meyakini.”
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah رحمه الله berkata: “Dan ini telah diketahui secara pasti tanpa perlu penelitian, bahwasanya sesuatu itu tidak mampu menciptakan dirinya sendiri. Oleh karena itulah maka Allah ta’ala berfirman: “Apakah mereka itu tercipta tanpa ada yang menciptakan mereka, ataukah mereka itu yang mencipta diri mereka sendiri?” Allah berfirman: apakah mereka tercipta tanpa ada yang menciptakan? Ataukah mereka menciptakan diri mereka sendiri?” (“Majmu’ul Fatawa”/2/hal. 190).
Al Imam Ibnul Qoyyim رحمه الله berkata: “Maka renungkanlah pengulangan ini, dan pembatasan yang mengandung penegakan argumentasi dengan jalan yang paling dekat dan ungkapan yang paling fasih. Allah ta’ala bertanya: “Mereka itu tercipta setelah sebelumnya tidak ada. Maka apakah mereka tercipta tanpa adanya Pencipta yang membuat mereka? Maka ini adalah mustahil, tidak mungkin bagi setiap orang yang punya pemahaman dan akal bahwasanya ada objek produksi tanpa adanya produsen, adanya ciptaan tanpa adanya pencipta.”
Andaikata seseorang melewati tanah yang kosong tanpa ada bangunannya, lalu dia melewatinya lagi kemudian dia melihat di situ sudah ada bangunan, istana, gedung-gedung yang kokoh; dia tidak akan mengalami keraguan dan kebimbangan bahwasanya ada pembuat yang telah membuatnya, ada pembangun yang telah membangunnya.
Lalu Allah berfirman: “Ataukah mereka itu yang menciptakan diri mereka sendiri?” dan ini juga mustahil bahwasanya sang hamba mengadakan dan menciptakan dirinya sendiri, karena orang yang tidak mampu menambahkan masa kehidupan pada dirinya sendiri walaupun sesaat saja, ataupun menambahkan satu jari, atau satu kuku, atau satu rambut, padahal dirinya sudah ada dan sudah menjalankan sebab-sebab kehidupan, maka bagaimana dia menciptakan dirinya sendiri ketika sedang dalam kondisi tidak ada?
Dan jika kedua jenis masalah tadi adalah batil, maka sudah tentu mereka itu punya Pencipta yang menciptakan mereka, dan Pembuat yang membuat mereka, dan Dia itulah Sesembahan Yang Benar Yang berhak untuk mereka ibadahi dan mereka syukuri. Maka bagaimana mereka itu menyekutukan dengan-Nya sesembahan yang lain; padahal Dia itulah satu-satunya pencipta mereka?
Jika ditanyakan: apakah posisi firman Allah: “Ataukah mereka itu yang menciptakan langit dan bumi?” di dalam hujjah ini?
Kita jawab: posisinya adalah posisi terbaik, karena Allah menjelaskan pada mereka dua jenis masalah pertama bahwasanya mereka punya Pencipta dan Pembuat, dan bahwasanya diri mereka adalah makhluk. Dan Allah menjelaskan dengan masalah yang ketiga bahwasanya mereka itu setelah diadakan dan diciptakan; mereka tidak mampu dan mereka itu bukanlah pencipta. Mereka tidak mampu menciptakan diri mereka sendiri, dan tidak mampu menciptakan langit dan bumi, dan bahwasanya Yang Maha Esa lagi Maha Pemaksa, tiada sesembahan yang benar selain Dia, dan tiada Robb (Pencipta dan Pemelihara) kecuali Dia, Dia itulah Yang menciptakan mereka dan meciptakan langit dan bumi. Maka Dia itulah Yang bersendirian di dalam menciptakan tempat tinggal dan makhluk yang tinggal di dalamnya dengan menciptakan alam atas dan alam bawah dan apa saja yang ada di dalamnya.”
(Selesai dari “Ash Showa’iqul Mursalah”/1/hal. 162).
Maka barangsiapa merenungkan risalah dari Sang Pencipta tadi dengan benar, niscaya dengan seidzin Allah keimanannya akan bertambah, dan keyakinannya akan menguat.
Dari Muhammad bin Jubair bin Muth’im, dari ayahnya رضي الله عنه yang berkata:
سمعت النبي ﷺ يقرأ في المغرب بالطور فلما بلغ هذه الآية ﴿أم خلقوا من غير شيء أم هم الخالقون أم خلقوا السموات والأرض بل لا يوقنون أم عندهم خزائن ربك أم هم المسيطرون﴾ قال كاد قلبي أن يطير. (أخرجه البخاري (4854)).
“Aku mendengar Nabi ﷺ membaca surat Ath Thur di waktu maghrib, manakala beliau mencapai ayat ini: “Apakah mereka itu tercipta tanpa ada yang menciptakan mereka, ataukah mereka itu yang mencipta diri mereka sendiri? Apakah mereka yang menciptakan langit dan bumi? Bahkan mereka itu tidak meyakini. Atau apakah mereka memiliki perbendaharaan Robbmu? Ataukah mereka itu yang menguasai?” hampir-hampir hatiku terbang.” (HR. Al Bukhoriy (4854)).
Al Khoththobiy رحمه الله berkata: “Tergoncangnya hati beliau ketika mendengar ayat tadi adalah karena bagusnya penerimaan beliau terhadap makna ayat, dan pengetahuan beliau akan kandungannya yang berbentuk argumentasi yang sangat dalam.” (Sebagaimana dalam “Umdatul Qori”/karya Al ‘Ainiy/28/hal. 288).
------------------
“Kemanakah Anda Akan Melangkah? (Renungan Tentang Maraknya Transgender, Freesex, Homoseksual, Menggauli Hewan, dan Dunia Yang Penuh Fitnah)”
Syaikh Abu Fairuz Abdurrohman bin Soekojo Al Qudsiy Al Jawiy حفظه الله
Sumber Channel Telegram: fawaidMaktabahFairuzAddailamiy