Header Ads

Apakah surga yang ditempati Nabi Adam عليه السلام itu berbeda dengan surga yg nanti ditempati oleh ummat Rosululloh ﷺ?

Apakah surga yang ditempati Nabi Adam عليه السلام itu berbeda dengan surga yg nanti ditempati oleh ummat Rosululloh ﷺ?



bismillah,

Afwan .. ini ada titipan pertnyaan tlg ditanyakan kepada Syaikh Abu Fairuz حفظه الله :

 

Apakah surga yang ditempati Nabi Adam عليه السلام itu berbeda dengan surga yg nanti ditempati oleh ummat Rosululloh ﷺ? dengan alasan karena surga yg ditempati Nabi Adam عليه السلام masih ada ujian sprti larangan memakan buah khuldi, dan Surga Ummat Nabi Muhammad ﷺ itu tidak adalagi ujian yg ada hanya kenikmatan dan juga surga yg  belum pernah dilihat oleh mata, didengar oleh telinga dan terlintas dalam hati manusia. Mohon penjelasannya.

حزاكم الله خيرا

_dari Abdul malik ambon_

--------------------

As Syaikh Abu Fairuz Abdurrohman bin Soekojo Al Qudsiy Al Jawiy حفظه الله menjawab :

Terjadi perselisihan panjang di antara para ulama tentang masalah tadi sebagaimana dibahas secara mendetail oleh Al Imam Ibnul Qayyim rahimahullah dalam “Hadil Arwah”.

Yang rajih adalah bahwasanya Surga yang pernah didiami oleh Nabi Adam alaihissalam adalah Surga yang akan kita tuju, berdasarkan hadits Abu Hurairah radhiyallahu tentang kisah hari Kiamat:

قالوا يا أبانا استفتح لنا الجنة قال: فهل أخرجكم من الجنة إلا خطيئة أبيكم آدم؟

“Mereka mendatangi Nabi Adam seraya berkata, ‘Wahai ayah kami, mohonkanlah agar pintu surga segera dibukakan untuk kami.’ Adam menjawab, ‘(Aku tidak pantas memintakan hal ini untuk kalian), bukankah yang mengeluarkan kalian adalah karena kesalahan bapak kalian dari surga ini?” (HR. Muslim).

 Adapun janji akan kekalnya penghuni Surga adalah jika mereka sudah tiba di Hari Kiamat.

 Adapun sebelum Hari Kiamat Allah tidak menjamin kekekalan karena ada hikmah yang lain, dan karena untuk menguji Adam dan Hawwa. Maka ujian di masa pertama tadi tidaklah menghalangi kekekalan penghuni Surga di Hari Kiamat.
Adapun Firman Allah ta’aala :

فلا تعلم نفس ما أخفي لهم من قرة أعين.

“Maka jiwa tidak tahu apa yang disembunyikan untuk mereka, berupa kenikmatan-kenikmatan yang menyejukkan hati. ”

Juga hadits Abi Hurairah radhiyallahu :

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اللَّهُ أَعْدَدْتُ لِعِبَادِي الصَّالِحِينَ مَا لَا عَيْنٌ رَأَتْ وَلَا أُذُنٌ سَمِعَتْ وَلَا خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ فَاقْرَءُوا إِنْ شِئْتُمْ { فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ }

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Allah berfirman: “Aku telah menyediakan buat hamba-hamba-Ku yang shalih (kenikmatan) yang belum pernah mata melihatnya, telinga mendengarnya dan terbetik dari lubuk hati manusia”. Bacalah firman-Nya jika kamu mau (QS as-Sajadah 17) yang artinya (“Tidak seorangpun yang mengetahui apa yang telah disediakan untuk mereka (kenikmatan) yang menyedapkan mata”). (HR. Al Bukhari dan Muslim).

Maka hal itu tidak bertentangan dengan penjelasan bahwa Surga Nabi Adam adalah Surga tadi juga, karena Allah dan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam tidak menjelaskan bahwa Adam telah memasuki seluruh isi Surga melihat segenap pelosoknya. Maka masih banyak bagian Surga -yang memang teramat sangat luas itu- yang belum beliau lihat. Apalagi Allah ta’aala memang masih terus membangun dan menanami Surga dengan berbagai kenikmatan hingga sekarang.

Oleh karena itulah maka Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam juga pernah masuk Surga dan melihat isinya, tapi tidak menunjukkan bahwa beliau telah melihat semuanya dan mengetahui seluruh isinya.

والله تعالى أعلم.

والحمد لله رب العالمين.

-selesai-

Sumber Channel Telegram: fawaidMaktabahFairuzAddailamiy
Diberdayakan oleh Blogger.