BERMIMPI BERPUTAR² DIPERJALANAN MENUJU MAJELIS ILMU
BERMIMPI BERPUTAR² DIPERJALANAN MENUJU MAJELIS ILMU
Pertanyaan :
Bismillah *'afwan yaa syaikh menggangu waktunya*
ana mau bertanya..
ana semalam bermimpi hendak menghadiri majelis ilmu, bersama teman-teman dengan mengendarai beberapa sepeda motor,
kebetulan ana dibonceng kan oleh teman ana namun Qodarulloh.. kami berdua tertinggal dari rombongan dan salah mengambil jalan/ dan hanya berputar-putar dalam perjalanan sehingga kami tidak sampai ke tempat majlis ta'lim dan tidak menghadiri majlis ilmu.
'afwan apakah ini ada tafsir nya...??
(tambahan)
karena akhir akhir ini.. 2 hari yang lalu.. ana *sedang pada masa mengajak teman ana berhijrah*
*yang pernah termasuki pemahaman khawarij menuju pemahaman Ahlussunnah Wal Jama'ah*
setiap hari sudah ana ajak ta'lim .. di Markiz Ahlussunnah.
Alhamdulillah.. dia sudah mulai bisa..mendengarkan nasihat-nasihat dan arahan dari Asatidzah Ahlussunnah... Tsabitin..
mohon jawabannya ya Syaikh.. apakah ada tafsir nya terkait mimpi ana semalam..
BaarokAllohu fiikum..
-------------------
Jawaban dengan memohon pertolongan pada Allah ta'ala :
بسم الله الرحمن الرحيم.
Tafadhdhol ditanyakan pada pakarnya.
Boleh jadi itu hanya bunga tidur sebagai pengaruh kilas balik dari peristiwa yang belum lama terjadi.
Namun yang memang ada maknanya, maka:
berdasarkan beberapa sumber yang pernah ana baca, maka tersesat jalan namun sedang berjuang untuk menemukan jalan yang menyampaikan kepada tujuan, jika pelakunya adalah pelaku maksiat, maka hal itu menunjukkan pelaku dosa tadi sedang berjuang untuk bertobat.
Atau bermakna sedang menuju kepada kebenaran dan hidayah, namun memerlukan proses dan perjuangan.
Jika jalan yang dilihat saat tersesat tadi ada beberapa jalan dan semuanya mirip, maka itu adalah lambang dari jalan² kebid'ahan dan kesesatan.
Jika jalan yang diikuti saat tersesat tadi berujung ke lautan, maka hal itu justru menunjukkan bahwasanya si pelakunya akan mendapatkan keselamatan.
والله تعالى أعلم بالصواب.
------------------------
(Dijawab Oleh : Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrahman Bin Soekojo Al Indonesiy Al Jawiy حفظه الله)
Sumber Channel Telegram: fawaidMaktabahFairuzAddailamiy