Kesesatan Ali Al Jufri
Kesesatan Ali Al Jufri
Sheikh Abu Fairuz, *diantara ucapan Ali al Jufri, dia kata, *boleh* bagi ruh wali untuk kembali ke dalam jasad orang mati itu untuk mengabulkan permintaan orang yang memohon kepadanya.*
Dan penyokong-penyokong dia, ada yang berdalilkan dengan kisah yang seperti ini mengatakan dalil itu tidak mustahil berlaku, kembalinya roh kepada jasad untuk memperkenankan hajat kepada yang memohon.
Jawapan:
Thoyyib, Ali al Jufri ini, dia, sebahagian ulama' Saudi sudah mengatakan dia adalah من الشياطين.
Kerana apa, kerana dia betul-betul ingin apa, di jadikan sebagai Thoghut, dan kisah tentang dia banyak sekali dan dia banyak sekali apa, menentang al Qur'an.
Thoyyib. Masaalah tidak mustahil bagi perbuatan Allah تعالى, memang tidak mustahil, untuk mengembalikan ruh orang yang mati, bilamana Allah تعالى kehendaki. Sebagaimana di dalam kisah ini. Kisah ini terkait dengan ketidakmustahilan di sisi Allah تعالى.
Adapun praktiknya untuk umat Muhammad صلى الله عليه وسلم, *kalau tidak ada dalil yang menunjukkan itu, maka tidak boleh, kita kemudian apa, mengklaim seperti itu,* bahawasanya wali akan kembali terutama di malam Jumaat atau apa, kata sebahagian orang itu.
Memang Allah تعالى meletakkan itu dengan apa, mukjizat untuk Nabi Musa. *Ha sekarang, mana Allah tetapkan untuk para wali Allah dari kalangan umat ini ataupun yang lain dan sebagainya.* Mana dalilnya? Tidak ada.
Kalau dalil khusus tidak ada, maka kembalinya kepada dalil yang umum yang mana Allah تعالى telah berfirman,
وَمِن وَرَائِهِم بَرْزَخٌ إِلَىٰ يَوْمِ يُبْعَثُونَ
Dan di belakang mereka ada dinding pembatasan sampai hari mereka dibangkitkan.
Yaitu apa, mereka tidak akan dikabulkan ucapan mereka,
رب ارجعون لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ ۚ
Wahai Robbku, kembalikan lah saya agar saya mengerjakan amal soleh yang dulu saya tinggalkan.
Jadi Allah تعالى membantah ucapan tadi, bahawasanya mereka tidak akan pernah kembali, sampai apa, sampai hari kiamat.
Ha kalau kiamat memang kembali tapi bukan kembali kedunia, tapi kembali menghadap Allah di hari kiamat. Thoyyib.
Dan dalil-dalil mutawatir tentang masaalah itu. Tentang masaalah bahawasanya orang yang mati tidak akan kembali lagi. Thoyyib. Dan seterusnya seterusnya. Kisah, banyak sekali.
Adapun kalau ucapan dia, untuk wali tadi mengabulkan doa dan seterusnya, memang ini, mereka ingin jadi *Thoghut*. Ingin jadi apa, di cintai. Ingin jadi رب العلمين. Ingin jadi اله الاولين والاخرين dan seterusnya. Thoyyib.
Tapi yang betul adalah hanya Allah تعالى, yang mengabulkan doa,
أَمَّن يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوءَ وَيَجْعَلُكُمْ خُلَفَاءَ الْأَرْضِ ۗ أَإِلَٰهٌ مَّعَ اللَّهِ ۚ قَلِيلًا مَّا تَذَكَّرُونَ
Atau siapakah yang mengabulkan doa, orang-orang yang sedang tertimpa mala petaka atau ditimpa kecemasan, apabila dia berdoa kepadaNya. Dan Dia menghilangkan malapetaka tadi dan Dia menjadikan kalian sebagai pengganti-pengganti di bumi?
Jawapannya apa? Tidak ada kecuali Allah.
Maka konsekuensinya
أ إلهم مع الله
Apakah ada sesembahan bersama Allah? Jawapannya tidak ada. Maka konsekuensinya kenapa kalian justeru menyembah yang lain.
Ha ini yang, orang-orang Sufi lebih parah lagi. Kenapa kalian ingin dijadikan sebagai sesembahan. نعوذ بالله. Thoyyib.
Maka Allah تعالى berfirman di akhir ayat tadi,
قَلِيلًا مَّا تَذَكَّرُونَ
Sedikit sekali kalian menyadari masaalah ini.
Kenapa tidak sedar? Kerana mereka memang dipalingkan dari nas-nas al Qur'an kepada nas-nas para yang di anggap sebagai wali tadi, orang-orang yang dianggap sebagai wali. Maka mereka tidak faham alQur'an, padahal ayatnya jelas.
والله اعل
Thoyyib, Ali al Jufri ini, dia, sebahagian ulama' Saudi sudah mengatakan dia adalah من الشياطين.
Kerana apa, kerana dia betul-betul ingin apa, di jadikan sebagai Thoghut, dan kisah tentang dia banyak sekali dan dia banyak sekali apa, menentang al Qur'an.
Thoyyib. Masaalah tidak mustahil bagi perbuatan Allah تعالى, memang tidak mustahil, untuk mengembalikan ruh orang yang mati, bilamana Allah تعالى kehendaki. Sebagaimana di dalam kisah ini. Kisah ini terkait dengan ketidakmustahilan di sisi Allah تعالى.
Adapun praktiknya untuk umat Muhammad صلى الله عليه وسلم, *kalau tidak ada dalil yang menunjukkan itu, maka tidak boleh, kita kemudian apa, mengklaim seperti itu,* bahawasanya wali akan kembali terutama di malam Jumaat atau apa, kata sebahagian orang itu.
Memang Allah تعالى meletakkan itu dengan apa, mukjizat untuk Nabi Musa. *Ha sekarang, mana Allah tetapkan untuk para wali Allah dari kalangan umat ini ataupun yang lain dan sebagainya.* Mana dalilnya? Tidak ada.
Kalau dalil khusus tidak ada, maka kembalinya kepada dalil yang umum yang mana Allah تعالى telah berfirman,
وَمِن وَرَائِهِم بَرْزَخٌ إِلَىٰ يَوْمِ يُبْعَثُونَ
Dan di belakang mereka ada dinding pembatasan sampai hari mereka dibangkitkan.
Yaitu apa, mereka tidak akan dikabulkan ucapan mereka,
رب ارجعون لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ ۚ
Wahai Robbku, kembalikan lah saya agar saya mengerjakan amal soleh yang dulu saya tinggalkan.
Jadi Allah تعالى membantah ucapan tadi, bahawasanya mereka tidak akan pernah kembali, sampai apa, sampai hari kiamat.
Ha kalau kiamat memang kembali tapi bukan kembali kedunia, tapi kembali menghadap Allah di hari kiamat. Thoyyib.
Dan dalil-dalil mutawatir tentang masaalah itu. Tentang masaalah bahawasanya orang yang mati tidak akan kembali lagi. Thoyyib. Dan seterusnya seterusnya. Kisah, banyak sekali.
Adapun kalau ucapan dia, untuk wali tadi mengabulkan doa dan seterusnya, memang ini, mereka ingin jadi *Thoghut*. Ingin jadi apa, di cintai. Ingin jadi رب العلمين. Ingin jadi اله الاولين والاخرين dan seterusnya. Thoyyib.
Tapi yang betul adalah hanya Allah تعالى, yang mengabulkan doa,
أَمَّن يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوءَ وَيَجْعَلُكُمْ خُلَفَاءَ الْأَرْضِ ۗ أَإِلَٰهٌ مَّعَ اللَّهِ ۚ قَلِيلًا مَّا تَذَكَّرُونَ
Atau siapakah yang mengabulkan doa, orang-orang yang sedang tertimpa mala petaka atau ditimpa kecemasan, apabila dia berdoa kepadaNya. Dan Dia menghilangkan malapetaka tadi dan Dia menjadikan kalian sebagai pengganti-pengganti di bumi?
Jawapannya apa? Tidak ada kecuali Allah.
Maka konsekuensinya
أ إلهم مع الله
Apakah ada sesembahan bersama Allah? Jawapannya tidak ada. Maka konsekuensinya kenapa kalian justeru menyembah yang lain.
Ha ini yang, orang-orang Sufi lebih parah lagi. Kenapa kalian ingin dijadikan sebagai sesembahan. نعوذ بالله. Thoyyib.
Maka Allah تعالى berfirman di akhir ayat tadi,
قَلِيلًا مَّا تَذَكَّرُونَ
Sedikit sekali kalian menyadari masaalah ini.
Kenapa tidak sedar? Kerana mereka memang dipalingkan dari nas-nas al Qur'an kepada nas-nas para yang di anggap sebagai wali tadi, orang-orang yang dianggap sebagai wali. Maka mereka tidak faham alQur'an, padahal ayatnya jelas.
والله اعل
Sumber Channel Telegram: soaljawab_sheikhabufairuz