Kesesatan Sururiy (Dars 5)
Permulaan transkrip Audio KS5
Masih di mukasurat yang ke 13.
Setelah Sheikh Robi' وفقه الله تعالى menyebutkan, "Setelah sempurna pembuangannya atau pengusirannya." (Pengusiran manhaj salaf yang betul.)
"Sungguh manhaj ini telah berpengaruh, telah apa, berkesan kepada para penulis yang kami menyangka, mereka adalah termasuk dari salafiyyin-salafiyyin yang terbaik."(Khiyar, jama’ dari Khoir, iaitu Akhyar).
Contohnya adalah siapa? *Syeikh Bakar Abu Zaid.* Ini (dia) termasuk Khyarin Salafiyyin , dan bahkan termasuk anggota Lajnah Daimah, dan risalah nya bagus-bagus membela Salaf tetapi ternyata dengan sebab ajaran yang baru itu (Surury) beliau terkesan, terpengaruh sehingga membela *Syed Qutb*dan sebagainya. Sampai punya 3 buku tentang masalah apa itu yang justeru memghentam para Salafyyun. Toyyib dan juga termasuk didalamnya adalah beberapa tokoh-tokoh yang lain yang dulu kita sangka adalah Salafy, tapi menjadi apa, terpengaruh dan terkesan dengan ajaran-ajaran yang baru (Surury) itu, akibat dari apa, membaca buku-buku yang samar-samar (tidak Jelas) seperti itu, dzohirnya Salafiyah, ternyata memasukkan racun-racun yang sangat berbahaya, Thoyyib.
Kami sangka mereka itu dalam, yaitu termasuk dalam kemampuan-kemampuan (tokoh-tokoh yang memiliki kemampuan besar) termasuk yang dijuluki Midfah Ahli Sunnah (Meriamnya Ahlusunnah yaitu *Falih al Harbi*, dapat tazkiyah besar dari apa, Syeikh Bin Baz dan lain-lain, tapi tidak lama kemudian, memang orang tidak maksum dan memang bahaya kalau dekat-dekat dengan syubuhat, akibatnya malah berubah, tahu-tahu balik membela *Syed Qutb* setelah itu, thoyyib.
Ini termasuk tokoh-tokoh memiliki kekuatan besar, tahu-tahu berubah نعوذ بالله, dan memiliki jenis-jenis yang bagus dan keperibadian yang jayyidah, yang bagus, tokoh yang terkemuka. Berapa banyak tokoh-tokoh yang mendapat tazkiyah, tahu-tahu setelah itu berubah, الله المستعان, seperti *Abul Hassan Al Misri*, dulu bagus banyak pujian terhadap dia tapi Allah Ta’ala tahu dihatinya ada ketidak ikhlasan akhirnya berubah setelah apa, setelah bergabung dangan jam'iyyat ini jam'iyyat itu akhirnya berubah, dan menjadi apa? menjadi pembela terbesar *Ikhwanul Muslimin* نعوذ بالله. Tapi tidak mahu mengaku saya adalah ikhwanul muslimin”.
Yang mana kami memohon kepada Allah تعالى untuk memberikan taufiq kepada peribadi-peribadi macam tadi. Agar peribadi-peribadi tadi itu atau jenis-jenis orang hebat macam tadi itu menempuh jalan dan metode salaf mereka yang soleh, tidak perlu memilih jalan-jalan yang baru didalam dakwah kepada manhaj salafi yang jelas. Dan juga Tarbiyatul Jaadah yaitu tarbiyah pendidikan yang jaadah, yang bagus. Jaadah jalan yang terang dan besar, tidak jalan yang masih samar- samar dan kecil, agar para pemuda itu berjalan diatasnya (metode salaf). Dan menanamkan kecintaan kepada manhaj ini dan kepada ahli manhaj ini (manhaj salaf) baik mereka itu masih hidup ataupun yang sudah mati, cinta kepada ulama" Ahlus Sunnah Wal Jamaah yang hidup ataupun yang telah meninggal dan berjalan didalam rombongan mereka. Jangan pilih jalan yang lain. Jangan memisahkan diri dari rombongan yang telah meninggal dalam keadaan yang bagus dan istiqomah di atas kebaikan tadi. Dan merasa bangga dengan kita menisbatkan diri kepada mereka, “saya adalah Salafy, saya adalah Sunni “ dan yang semacam itu.
*Sungguh manhaj ini (Surury), manhaj yang baru itu disisipkan ke tengah-tengah Ahlussunnah Wal Jamaah, telah berkesan, manhaj yang bagaimana itu ? Manhaj yang dinyatakan bahawasanya ini lah manhaj yang pertengahan, tidak berlebihan (menggambarkan kita ini yang mengkritik secara terang-terangan dianggap berlebih-lebihan, tapi yang sekadar yang menyebut
ما بل قوم، ما بل قوم
Ha itu yang pertengahan, tidak pernah menyebut nama orang. Yang betul kita yang pertengahan, perlu di sebut, di sebut, tidak perlu disebut maka apa, jangan dighibahi. Cukup di kritik secara mubham, itu yang pertengahan. Seperti yang diajarkan nabi, tidak berlebihan dan tidak kurang.
Dikatakan itulah yang adil. Kalau mengkritik seseorang harud disebutkan kebaikannya juga. Ha ini kata mereka adil. Yang betul itu bukan keadilan, kerana Allah tidak mengatakan, ketika membahas masaalah syaitan, walaupun seperti itu, dia ribuan tahun ibadah pada saya, tidak pernah Allah bilang begitu.
Juga Allah tidak menyebutkan bahawasanya Abu Lahab itu punya kebaikan gini, gini, gini.
*Ketika acaranya adalah sedang memperingatkan bahaya, tidak perlu sampai disebutkan kebaikannya. Itu baru keadilan. Bukan keadilan orang-orang Sururiyah.*
Justeru manhaj yang dinyatakan, inilah pertengahan, dan inilah keadilan, telah berkesan kepada para pemuda yang dulu, dan senantiasa kami ini, mengharapkan pada mereka, mereka memegang manhaj salaf dengan kesungguhan, bukan santai-santai, bukan sekadar apa, memegang atasnya tapi tidak serius mempelajari dalamnya sehingga mudah terseret oleh arus yang baru.
Kami masih terus mengharapkan mereka itu akan membawa bendera Salafiyah ini, bendera manhaj salafi ini dengan penuh kekuatan, bukan kelembekan. Bukan ketika panas, tidak ada duit, benderanya dibuang, bukan begitu. Dan mengajak kepada manhaj salaf dengan penuh kebanggaan. Bukan malah inferior, merasa rendah diri, malu mengaku sebagai salafi, bukan. Bahkan bangga dan gembira dengan apa aqidah yang betul dan manhaj yang lurus ini.
Dan kami harapkan mereka nanti siap untuk mengorbankan demi manhaj salafi ini, segala yang mahal dan segala yang murah. Rela dikorbankan untuk Allah تعالى dan rasulNya dan untuk membela Salafiyah. Memang penuh pengorbanan. Berupa harta, demikian pula kehormatan, siap membela Salafiyah walaupun kehormatannya di rendahkan oleh orang-orang jahil. Dan penuh dengan kesungguhan, semangat dan kerajinan. Amal, betul-betul kerja, bukan pandai bicara.
Akan tetapi, sangat kami sesalkan, kenyataannya bukan seperti ini. Kenyataannya adalah terbalik. Justeru mereka yang terseret oleh apa, arus-arus yang salah. Selesai dari Manhaj Ahlussunnah wal Jamaah fi Nakhtil Rijal. Thoyyib
*Bab 3 Da'i Sururiyah*
Bab yang ketiga, kita akan membahas siapakah pendiri Sururiyah.
As Sururiyah, dia adalah suatu sekte yang dinisbatkan diri, baik mengaku ataupun tidak mengaku, kepada seorang lelaki yang haroki. Memang dia adalah orang tokoh pergerakan. Namanya Muhammad ibn Surur ibn Nayifn Zainal Abidin, yang justeru dia itu tinggal di kota orang-orang kuffar yaitu London, Brittonia, Inggeris, British. Dulu dia termasuk anggota firqah Khowarij yang juga sekaligus, gerakan sufiyah (Sufi Hasofi), yaitu Ikhwanul Muslimin. Selama 20 tahun dia ikut anggota Ikhwanul Muslimin. Lalu dia keluar dari firqoh tersebut. Banyak orang gembira ketika dia keluar kerana apa, bererti dia tahu betapa batilnya Ikhwanul Muslimin. Tapi nanti-nanti akan ketahuan, keluarnya bukan kerana lillahi تعالى tapi dia juga ingin jadi pemimpin juga.
Dia mulai mengkritik firqoh Ikhwanul Muslimin. Dia menampilkan sunnah. Sampai Sheikh Muqbil pun gembira dengan dia. Menampilkan bantahan terhadap sebahagian mubtadi'ah. Jadi jangan kita tertipu dengan penampilan gini-gini. Lihat betulkah jalannya itu sudah lurus? Atau jangan-jangan dikemudian hari nampak lain.
Maka jangan apa, kita tertipu seperti *Firanda* ataupun yang lain-lain, seperti *Yazid Jawwas* ataupun seperti yang dijuluki sebagai apa itu, muhaddith Indonesia, siapa itu, *Abdul Hakim Abdat.* Mereka juga membantah ahlul bid'ah. Mereka juga mengagungkan sunnah. Jangan tertipu dengan itu. Lihat bagaimana kenyataannya dari apa, data-data yang lebih rinci.
Sampai dia meraih, memperoleh sanjungan dari sebahagian ulama' besar seperti Imam Ibnu Bazz, Imam Muqbil bin Hadi al Wadi'i رحمهما الله dan selain mereka.
Ketika terjadi *Krisis Teluk*, ana lupa tahun berapa itu krisis teluk. Mungkin tahun 95 atau sebelumnya almuhim, menjadi jelas lah hakikat kelompok yang baru ini, Kelompok Sururiyah. Dan keburukan-keburukannya mulai nampak, yang cenderungnya adalah kepada apa, sifat khuruj lagi, memberontak, pemberontakan lagi. Juga mengkafirkan orang lain.
Dan menjadi jelaslah kerasnya kebencian mereka kepada ahlussunnah, dan kerasnya serangan mereka kepada salafiyun. Maka banyak ulama' mengkritik mereka, seperti Imam Muqbil ibni Hadi al Wadi'i رحمه الله, Sheikh Soleh bin Fauzan al Fauzan, Sheikh Ahmad an Najmi رحمه الله, Sheikh Robi' ibn Hadi al Madkholi, Sheikh Muhammad bin Hadi al Madkholi, Sheikh Zaid ibni Muhammad al Madkholi, dan selain mereka حفظهم الله. Sheikh Zaid ibni Muhammad telah meninggal رحمه الله. Usianya sudah sangat tua.
*Dan mereka menetapkan bahawasanya Muhammad bin Surur dan pengikutnya itu diatas kesesatan.*
Dan ini yang sangat diingkari oleh apa, para da'i Sururiyah pada waktu itu. Tahun 96 97, betul-betul apa, mereka membela habis-habisan Muhammad Surur. Tidak mengakui pendapat para ulama' tadi. Bagaimana sekarang tahu-tahu, setelah mengubah nama jadi Rodja, mereka di puja, ini tidak layak.
Rujukan dari kisah singkat ini tadi, ada dalam kitab-kitab yang akan disebutkan dalam bab ini, bab 3 ini.
*Berkata Imam Muqbil bin Hadi al Wadi'i رحمه الله "Menjadi jelas lah hakikat bahawasanya mereka adalah Hizbiyyun."* Walaupun mereka tidak mengaku sebagai hizbi tapi gerakannya menunjukkan mereka adalah orang-orang Hizbiyyun, melarikan manusia dari para ulama'. Dulu menjuluki Sheikh Muqbil.adalah ulama' kecil. Juga apa menjuluki siapa itu, Sheikh Robi' adalah ulama' kecil dan seterusnya.
Ulama' siapa yang layak diterima ucapannya? Kalau Lajnah Da'imah ha baru diterima. Thoyyib.
Berkata Fadhilatus Sheikh Ahmad bin Yahya an Najmi رحمه الله, "Maka aku menasihatkan kepadamu untuk menjauh dari mereka." Kerana ini, beliau sedang membantah semacam *Safar Hawali, membantah semacam *Aid al Qarni* dan lain-lain, tokoh Sururiyah, yang sekaligus mereka sebenarnya adalah tokoh Ikhwanul Muslimin. Dan untuk apa, engkau lari dari mereka. Selesai dari kitab alMauridul Azib As Zulal.
Juga Sheikhuna Yahya ibnu Ali al Hajuri حفظه الله, menghukumi orang-orang Sururiyun adalah orang-orang yang sesat, sebagaimana di dalam kitab Syar'iyyatu an Nusu' wal Jazar.
Dan ketahuilah bahawasanya Sururiyah itu termasuk dari keturunan Ikhwanul Muslimin, pecahan-pecahan mereka. Yaitu jalan mereka tidak jauh dari jalan ibu mereka. Ye zohirnya memang apa, banyak sisi kesamaan. Masaalah apa itu. Masaalah nanti akan disebutkan, poin-poinnya yang mirip dengan Ikhwanul Muslimin. Walaupun tidak mengaku tetapi praktiknya mirip.
Ha ini contoh apa, kitab-kitab yang menjadi rujukan, yaitu perhatikan ucapan dari Imam al Wadi'i رحمه الله dalam Tuhfatul Mujib, halaman yang disebutkan disini 100 5 4, dan Sheikh Ahmad an Najmi
di dalam Mauridil Adzab azZulal. Dan nanti akan disebutkan buku-buku yang lain disela-sela pembahasan kitab ini.
Kita ambil sedikit,
Bab Keempat: Sebahagian Sifat Sururiyah.*
Yaitu bersemangat untuk memperbanyak kelompok, memperbanyak anggota. Dan ini ma'ruf di universiti-universiti dulu di Indonesia. Gerakan mereka sangat nyata walaupun apa, orangnya ini tidak layak untuk jadi anggota, di ajak untuk masuk.
Yang penting apa, jumlah kami banyak.
Terutama, kalau mereka punya Jam'iyat. Yang di As Sofwa, di Jakarta dan lain-lain itu. Kerana kalau banyak anggota, walaupun sekadar anggota makan, nanti akan di potret. Lalu di kirim ke Timur Tengah. Ini, duitnya kami gunakan. Ini banyak sekali harus kami pikul, dan harus kami tanggung. Untuk apa, makan puasa siang, dan Isnin dan Khamis, atau puasa yang lain-lain. Juga apa, banyak anak yatim yang kami pikul. Ini nama mereka. Ini potret mereka.
Jadi apa, kami memang perlu dana banyak untuk bulan kedepan. Tujuannya untuk itu. Sebagiannya.
Sehingga apa, perlu memperbanyak orang walaupun orangnya tidak layak untuk dimasukkan.
Sehingga mereka tidak peduli, tidak ambil kisah tentang pentingnya prinsip Wala wal Bara di dalam manhaj. Siapa yang layak untuk kita setia dan membela kepadanya dan siapa yang harus kita membencinya dan memusuhinya. Tidak peduli. Yang penting kelompoknya diperbanyak. Dengan tujuan dunia.
Unzur maqola Imam al Wadi'i رحمه الله fi Tuhfatul Mujib, sofhah miah sittah wa arbain di halaman 146 dibahas di situ tentang apa, ciri Sururiyah. Yang penting, adalah apa? Memperbanyak anggota. Thoyyib,
Yang kedua, dan ini yang paling banyak menipu pemuda-pemuda. Mereka bersembunyi di balik nama Salafiyah. Tidak akan mereka mengaku sebagai Hizbi, tapi apa, akan mengaku saya adalah Salafi. Kitab saya adalah kitab as Sunnah dan seterusnya, zaman dulu itu.
Imam al Wadi'i رحمه الله di Tuhfatul Mujib, miah arbaah wa arba'in wa miah, samaniyah wa arbain. Dan Sheikh Ahmad an Najmi رحمه الله di dalam ad Dulal dan Sheikh Hadi al Madkholi حفظه الله dan ini termasuk apa, ciri yang sangat menipu. Mengaku sebagai Salafi.
Terus bagaimana untuk kita memisah kan? Maka perhatikan ciri-ciri berikut nya. Semakin banyak karakter kita pelajari semakin kita tahu. Oh ternyata itu tadi cuma nama saja.
Berkata Imam al Wadi'i رحمه الله, tentang karakter Sururiyah, beliau mengatakan, "Dia adalah kelompok yang ada." Sebagian ulama mengatakan tidak ada itu Sururiyah. Yang betul ada, kenyataannya ada.
Walaupun Muhammad Surur sendiri meniadakan itu, punya kelompok sendiri tapi prakteknya ada.
Dia itu memang ada, di dua tanah suci, dan Najd dan di Yaman. Awal dari urusannya itu di atas istiqomah.
Selalu seperti itu. Ini tampak bagus seperti apa, bahkan Abdullah bin Saba ketika apa, memulai dakwah di Mesir. tampak apa, mengajak kepada zuhud, mengajak kepada amar ma'ruf nahi mungkar. Orang tertipu itu. Setelah itu baru mulai apa, mengatakan ini hanyalah menjadi bagus di zaman Abu Bakar dan Umar. Ha pada generasi ketiga, generasi Usman ini banyak kesalahan gini gini gini. Hanya orang yang akhirnya, benci sama Usman. Thoyyib. Selalu bertopengkan dengan apa, kebaikan.
Kemudian beliau mengatakan di sini, "Dan telah berlalu ucapan kami, seseorang itu akan bersembunyi dan tidak menampakan hizbiyah dia, kecuali setelah otot-ototnya menguat. Ketika masih lemah dia tidak akan menampakkan keasliannya. Kalau sudah merasa kuat dan banyak pengikut , ha baru mulai muncul fatwa yang aneh-aneh. Dan dia memandang, bahwasanya kritikan tidak akan berpengaruh pada dia. Kalau sudah merasa kuat, maka dia akan menampilkan kenyataannya seperti apa, Abh Hasan Misri seperti Ali Hasan. Awal-awal tampak baik. Setelah merasa kuat dan banyak pendukung seluruh dunia, ha mulai dia memunculkan fatwa yang aneh-aneh. Dan seperti itu Muhammad surur.
Kitabnya apa itu, as As-Sunnah bagus sekali tapi setelah lama semakin banyak ulama mendukung dia mulai muncul keanehan-keanehan besok.
إن شاءالله
والله اعلم
Sumber Channel Telegram: kesesatan_sururiyah