Header Ads

KOREKSI LANGKAH DISAAT MUSIBAH

KOREKSI LANGKAH DISAAT MUSIBAH

Untuk pemesanan klik gambar


الحمد لله رب العالمين، وأشهد لأن لا إله إلا الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمدا عبده ورسوله، صلى لله عليه وعلى آله وسلم. وبعد:

Maka sungguh sebagian ikhwah mengabari kami tentang banyaknya musibah yang menimpa mereka. Sementara sebagian yang lain mengeluhkan kezhaliman orang lain terhadap dirinya. Dan jarang sekali orang yang waspada akan sebab terjadinya musibah-musibah ini, sehingga mereka mencari-cari jawaban dari sana dan sini, dan berulang-kali meminta saudara mereka untuk mencurahkan perhatian pada mereka. Maka saya menganjurkan seluruh saudara untuk muhasabah (mengoreksi diri), karena amalan ini termasuk upaya yang paling bermanfaat dalam menghadapi bencana-bencana yang turun.
Maimun bin Mihran رحمه الله berkata: “Tidaklah sang hamba menjadi orang yang bertaqwa sampai dia menjadi lebih memeriksa dirinya sendiri daripada pemeriksaan seseorang terhadap sekutunya.”
(Diriwayatkan oleh Hannad As Sariy dalam “Az Zuhd” no. (1228)/ Sanadnya hasan(*)).

-------------
(*)Sanadnya hasan, diriwayatkan oleh Hannad As Sariy رحمه الله yang berkata: menceritakan pada kami Abu Khalid Al Ahmar: dari Ja’far bin Burqan: dari Maimun bin Mihran.
Abu Khalid Al Ahmar adalah Sulaiman bin Hayyan At Taimiy, shaduq.
Ja’far bin Burqan adalah Abu Abdillah Al Kilabiy, riwayatnya dari Az Zuhriy adalah dilemahkan, namun haditsnya terhadap Maimun bin Mihran dan Yazid Al Ashamm adalah shahih dan kokoh, sebagaimana dikatakan oleh Ad Daruquthniy. (Rujuk “Tahdzibut Tahdzib”/2/hal. 73).
------------

Maka wajib seorang hamba untuk mengetahui pentingnya pemeriksaan diri tersebut.

Al Imam Ibnul Qayyim رحمه الله berkata: “Dan yang membantu hamba dalam pengawasan dan pemeriksaan dirinya adalah: pengetahuan dia bahwasanya setiap kali dia bekerja keras pada hari ini, dia akan beristirahat besok ketika pemeriksaan itu dilakukan oleh pihak yang lain. Dan setiap kali dia menyia-nyiakan pemeriksaan itu pada hari ini, akan menjadi beratlah pemeriksaan itu besok.

Dan juga akan membantunya untuk memeriksa diri sendiri: pengetahuan dia bahwasanya keuntungan perniagaan ini adalah: bertempat tinggal di Jannah (Surga) Firdaus dan melihat wajah Rabb سبحانه, dan kerugiannya adalah: masuk ke dalam Neraka dan terhalangi dari Rabb تعالى.

Kemudian jika dia telah meyakini ini, menjadi ringanlah baginya pemeriksaan di hari ini. Maka wajib bagi orang yang punya tekad kuat dari kalangan orang yang beriman pada Allah dan Hari Akhir untuk tidak melalaikan pemeriksaan dirinya, dan tidak lalai untuk mempersempit gerak-gerik, langkah dan desiran nafsunya.

Setiap nafas dari nafas-nafas umurnya adalah permata yang berharga tiada tara yang boleh digunakan untuk membeli salah satu dari perbendaharaan yang kenikmatannya itu tidak ada batasnya dan kekal selamanya.

Maka penyia-nyiaan nafas-nafas tadi, atau penggunaan nafas tadi untuk membeli sebab-sebab kebinasaan merupakan kerugian yang teramat besar yang tidak mungkin rela dengan semacam itu kecuali orang yang paling bodoh dan tolol, serta paling sedikit akalnya. Dan hanyalah nampak baginya hakikat kerugian ini pada hari ketertipuan:

﴿يوم تجد كل نفس ما عملت من خير محضرا وما عملت من سوء تود لو أن بينها وبينه أمدا بعيدا﴾ [آل عمران: 30] .

“Pada hari setiap jiwa mendapati amal baik dan amal buruknya itu hadir, dia ingin sekali andaikata di antara dirinya dengan hari itu ada tenggang waktu yang jauh.”
(Selesai dari “Ighotsatul Lahfan”/hal. 71/cet. Dar Ibnil Haitsam).

Maka saya berkata dengan memohon pertolongan pada Allah Penguasa alam semesta:

(Dikutip dari : Kata Pengantar Penulis buku KOREKSI LANGKAH DISAAT MUSIBAH | Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrahman bin Soekojo Al Qudsiy Al Jawiy حفظه الله)

Sumber Channel Telegram: fawaidMaktabahFairuzAddailamiy
Diberdayakan oleh Blogger.