Header Ads

MASALAH VALENTINE YANG TERPANDANG ADALAH FATWA ULAMA SALAFIYYIN, BUKAN UMARA SAUDI

MASALAH VALENTINE YANG TERPANDANG ADALAH FATWA ULAMA SALAFIYYIN, BUKAN UMARA SAUDI



Assalamu'alaikum, tersebar berita bahwa saudi kmrn membolehkan perayaan valentine ? Apakah betul hal itu ? Karena media² indo ramai memberitakan itu.
Banyak skl digunakan org² sekuler indonesia, dan org² yang tak peduli agama untuk menyerang / menyindir agama islam...

Adapun berita tersebar sebagai berikut :
"Berita Semuanya berubah pada 2018 ketika mantan Presiden Komisi Makkah untuk Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan (CPVPV), Syekh Ahmed Qasim Al-Ghamdi, menyatakan bahwa perayaan Hari Valentine  sebenarnya tidak bertentangan dengan ajaran Islam."
-----------------

Jawaban :

Para ulama Salafiyyin Saudi sudah menentang Valentine.
Adapun CPVPV yang baru memang sangat lemah, setelah Raja yang baru merombaknya. Raja yang baru banyak dikendalikan oleh orang² kuffar. Biasanya pengendalian itu terjadi setelah intel² kuffar merekam aib seorang kepala negara, dan memakai itu sebagai Alat pengancam.

Yang berwenang berfatwa dalam masalah Valentine bukan umara, tapi ulama Salafiyyin.

Maka yang penting adalah bahwasanya : ulama Salafiyyin telah berfatwa dengan dalil² mereka akan haram dan batilnya Valentine, sekalipun Umara dan CPVPV membolehkan itu.

والله أعلم بالصواب.
-------------------

( Dijawab Oleh : Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrohman bin Soekojo Al Qudsiy Al Jawiy حفظه الله )

Sumber Channel Telegram: fawaidMaktabahFairuzAddailamiy
Diberdayakan oleh Blogger.