MEMBUANG KESAMPAH DISERTASI DOKTOR TOLOL YANG MEMBOLEHKAN ZINA DAN HUBUNGAN INTIM DILUAR NIKAH
MEMBUANG KESAMPAH DISERTASI DOKTOR TOLOL YANG MEMBOLEHKAN ZINA DAN HUBUNGAN INTIM DILUAR NIKAH
------------------
Dari Samuroh bin Jundab رضي الله عنه yang bercerita:
كان النبي ﷺ إذا صلى صلاة أقبل علينا بوجهه فقال: «من رأى منكم الليلة رؤيا؟». قال: فإن رأى أحد قصها فيقول ما شاء الله. فسألنا يوما فقال: «هل رأى أحد منكم رؤيا؟» قلنا: لا. قال: «لكني رأيت الليلة رجلين أتياني، فأخذا بيدي، فأخرجاني إلى الأرض المقدسة، فإذا رجل جالس ورجل قائم بيده كلوب من حديد». قال: «إنه يدخل ذلك الكلوب في شدقه حتى يبلغ قفاه، ثم يفعل بشدقه الآخر مثل ذلك، ويلتئم شدقه هذا فيعود، فيصنع مثله. قلت: ما هذا؟ قالا: انطلق، فانطلقنا حتى أتينا على رجل مضطجع على قفاه ورجل قائم على رأسه بفهر أو صخرة، فيشدخ به رأسه، فإذا ضربه تدهده الحجر، فانطلق إليه ليأخذه، فلا يرجع إلى هذا حتى يلتئم رأسه، وعاد رأسه كما هو. فعاد إليه، فضربه. قلت: من هذا؟ قالا: انطلق فانطلقنا إلى ثقب مثل التنور أعلاه ضيق وأسفله واسع يتوقد تحته نارا، فإذا اقترب ارتفعوا حتى كاد أن يخرجوا، فإذا خمدت رجعوا فيها، وفيها رجال ونساء عراة. فقلت: من هذا؟ قالا انطلق. فانطلقنا حتى أتينا على نهر من دم فيه رجل قائم. على وسط النهر». قال: «وعلى شط النهر رجل بين يديه حجارة فأقبل الرجل الذي في النهر فإذا أراد أن يخرج رمى الرجل بحجر في فيه فرده حيث كان، فجعل كلما جاء ليخرج رمى في فيه بحجر، فيرجع كما كان. فقلت: ما هذا؟». قالا: انطلق فانطلقنا حتى انتهينا إلى روضة خضراء فيها شجرة عظيمة، وفي أصلها شيخ وصبيان، وإذا رجل قريب من الشجرة بين يديه نار يوقدها. فصعدا بي في الشجرة وأدخلاني دارا لم أر قط أحسن منها، فيها رجال شيوخ وشباب ونساء وصبيان، ثم أخرجاني منها فصعدا بي الشجرة فأدخلاني دارا هي أحسن وأفضل، فيها شيوخ وشباب. قلت: طوفتماني الليلة، فأخبراني عما رأيت. قالا: نعم، أما الذي رأيته يشق شدقه فكذاب يحدث بالكذبة فتحمل عنه حتى تبلغ الآفاق فيصنع به إلى يوم القيامة. والذي رأيته يشدخ رأسه فرجل علمه الله القرآن فنام عنه بالليل ولم يعمل فيه بالنهار يفعل به إلى يوم القيامة. والذي رأيته في الثقب فهم الزناة. والذي رأيته في النهر آكلوا الربا والشيخ في أصل الشجرة إبراهيم عليه السلام والصبيان حوله فأولاد الناس والذي يوقد النار مالك خازن النار والدار الأولى التي دخلت دار عامة المؤمنين وأما هذه الدار فدار الشهداء وأنا جبريل وهذا ميكائيل فارفع رأسك فرفعت رأسي فإذا فوقي مثل السحاب قالا ذاك منزلك قلت دعاني أدخل منزلي قالا إنه بقي لك عمر لم تستكمله فلو استكملت أتيت منزلك».
"Nabi ﷺ jika seusai sholat, beliau menghadapkan wajah beliau kepada kami seraya bersabda: "Siapakah dari kalian yang melihat suatu mimpi tadi malam?" Jika ada satu orang melihat itu, dia akan bercerita, lalu Nabi menakwilkannya sesuai dengan kehendak Allah. Lalu pada suatu hari beliau bertanya pada kami: "Siapakah dari kalian yang melihat suatu mimpi tadi malam?" kami menjawab: "Tidak ada." Beliau bersabda: "Tapi aku tadi malam melihat dalam mimpi ada dua orang yang mendatangiku seraya mengambil tanganku lalu mengeluarkan aku dari tanah suci. Tiba-tiba saja ada seseorang yang duduk, dan ada orang lain yang berdiri sambil membawa cakar besi di tangannya. Dia memasukkan cakar besi tadi ke dalam tepi mulutnya lalu menariknya hingga mencapai tengkuknya. Lalu dia berbuat seperti itu pada sisi mulut yang lain. Lalu tepi mulut yang robek tadi mengatup kembali, dan selanjutnya dirobek lagi seperti sebelumnya. Aku bertanya: "Apa ini?" Keduanya berkata: "Berangkatlah"
maka kamipun berangkat lagi hingga kami mendatangi seseorang yang sedang berbaring di atas tengkuknya, dan orang lain berdiri di kepalanya dengan membawa batu pemukul atau batu karang, lalu dipakainya batu tadi untuk memecahkan kepalanya, setelah batu itu dipukulkan, batu tadi menggelinding, maka orang tadi berangkat mengejar batu tadi untuk mengambilnya. Maka tidaklah dia kembali ke orang yang berbaring tadi sampai kepala orang itu mengatup dan kembali seperti semula. Lalu orang itu kembali kepadanya, seraya memukulnya lagi. Aku bertanya: "Apa ini?" Keduanya berkata: "Berangkatlah"
maka kamipun berangkat lagi hingga kami mendatangi lubang seperti tanur, atasnya sempit, dan bagian bawahnya luas, di bawahnya ada api yang dinyalakan. Jika mendekati permukaan tanur, merekapun naik sampai hampir mau keluar darinya, tapi jika apinya padam, mereka kembali ke dalam. Di dalamnya ada ada pria dan wanita yang telanjang. Aku bertanya: "Apa ini?" Keduanya berkata: "Berangkatlah"
maka kamipun berangkat lagi hingga kami mendatangi sungai dari darah yang di dalamnya ada orang di situ. Di tengah sungai –atau berkata:- di tepi sungai ada orang yang di hadapannya ada bebatuan. Maka orang yang di sungai itu menuju ke arahnya, jika orang itu ingin keluar dari sungai, orang yang ini melemparinya dengan batu ke mulutnya sehingga mengembalikannya ke tempatnya semula. Aku bertanya: "Apa ini?" Keduanya berkata: "Berangkatlah"
maka kamipun berangkat lagi hingga kami tiba di sebuah kebun yang hijau yang di dalamnya ada pohon besar, dan di pangkal pohon tadi ada seorang syaikh (tua) yang dan anak-anak kecil, tiba-tiba saja ada orang di dekat pohon itu, yang di depannya ada api yang dinyalakannya. Lalu dua orang ini membawaku naik di pohon itu lalu memasukkan aku ke sebuah rumah yang belum pernah aku lihat ada rumah yang lebih bagus daripada itu. Di dalamnya ada orang-orang tua, anak-anak muda, para perempuan dan anak-anak kecil.
Lalu keduanya mengeluarkan aku dari rumah itu, lalu dua orang ini membawaku naik lagi ke pohon itu lalu memasukkan aku ke sebuah rumah yang lebih bagus dan lebih mulia. Di dalamnya ada orang-orang tua dan anak-anak muda.
Aku berkata: kalian berdua telah membawaku berkeliling malam ini, maka kabarilah aku tentang apa yang aku lihat. Keduanya menjawab: "Iya.
Adapun orang yang kau lihat ujung mulutnya dirobek, maka dia itu adalah pembohong besar yang berbicara dengan kedustaan, lalu kedustaan itu dibawa darinya hingga mencapai ufuk-ufuk. Maka dia disiksa seperti itu sampai hari kiamat.
Dan orang yang engkau lihat kepalanya dipecahkan, maka dia adalah orang yang Allah ajari dia Al Qur'an, lalu dia tidur meninggalkan di malam hari dan tidak mengamalkannya di siang hari. Maka dia disiksa seperti itu sampai hari kiamat.
Dan orang yang engkau lihat dia ada di dalam lubang tadi, maka mereka itu adalah para pezina.
Dan orang yang engkau lihat ada di sungai, maka dia itu adalah pemakan riba.
Dan orang tua yang engkau lihat ada di pangkal pohon tadi, dia adalah Ibrohim عليه السلام. Dan anak-anak yang di sekitarnya adalah anak-anak orang.
Dan orang yang menyalakan api tadi adalah Malik penjaga neraka.
Rumah yang pertama yang engkau masuki adalah rumah keumuman orang yang beriman.
Adapun rumah yang kedua adalah rumah para syuhada. Dan aku adalah Jibril, dan ini Mikail. Angkatlah kepalamu." Maka aku mengangkat kepalaku, ternyata di atasku ada seperti awan. Keduanya berkata: "Itu adalah tempat tinggalmu." Aku berkata: "Biarkanlah aku memasuki tempat tinggalku." Keduanya berkata: "Masih tersisa untukmu umur yang belum engkau selesaikan. Jika engkau telah menyelesaikannya, engkau akan mendatangi tempat tinggalmu." (HR. Al Bukhoriy (1386)).
Ibnu Hajar رحمه الله berkata: __"Ucapan beliau: "Mereka adalah para pezina" kesesuaian ketelanjangan untuk mereka adalah karena mereka berhak untuk dibongkar kekejiannya, karena kebiasaan mereka adalah bersembunyi di tempat sepi, maka mereka dihukum dengan dibongkar aib mereka tadi. Dan hikmah datangnya siksaan dari arah bawah mereka adalah karena kejahatan mereka tadi adalah dari anggota badan mereka yang di bawah. ("Fathul Bari"/Ibnu Hajar/12/hal. 445).__
-------------------Pasal Dua: Masalah Freesex (Perzinaan)
Sesungguhnya Allah ta’ala telah memerintahkan para hamba untuk menikah baik-baik demi meletakkan syahwatnya pada sesuatu yang halal, dan untuk mengusahakan adanya keturunan yang baik. Allah ta’ala berfirman:
﴿فَانْكِحُوا مَا طَابَ لَكُمْ مِنَ النِّسَاءِ مَثْنَىٰ وَثُلَاثَ وَرُبَاعَ ۖ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تَعْدِلُوا فَوَاحِدَةً أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَلَّا تَعُولُوا﴾.
“Maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kalian senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kalian takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kalian miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.”
Dan pernikahan adalah jalan hidup para Rosul عليهم السلام. Allah ta’ala berfirman:
﴿وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلًا مِنْ قَبْلِكَ وَجَعَلْنَا لَهُمْ أَزْوَاجًا وَذُرِّيَّةً﴾.
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus beberapa Rasul sebelum kamu dan Kami memberikan kepada mereka isteri-isteri dan keturunan.”
Semua itu adalah untuk menyalurkan syahwat manusia agar diletakkan pada yang halal, sehingga mereka mendapatkan pahala, dan selamat dari penyaluran yang haram karena akan mendatangkan dosa.
Di dalam hadits Abu Dzarr رضي الله عنه yang menyebutkan:
قال رسول الله ﷺ: «... وفي بضع أحدكم صدقة». قالوا: يا رسول الله أياتي أحدنا شهوته ويكون له فيها أجر ؟ قال: «أرأيتم لو وضعها في حرام أكان عليه فيها وزر ؟ فكذلك إذا وضعها في الحلال كان له أجر».
Rosulullah ﷺ bersabda: “... dan di dalam hubungan suami-istri salah seorang dari kalian itu ada sedekah.” Mereka bertanya: “Wahai Rosulullah, apakah salah seorang dari kami mendatangi syahwatnya dan dirinya mendapatkan pahala di dalamnya? Beliau menjawab: “Apa pandangan kalian jika dia meletakkan syahwatnya itu di dalam perkara yang haram, apakah dia mendapatkan dosa di dalamnya? Maka seperti itu pula jika dia meletakkannya di dalam perkara yang halal, dia akan mendapatkan pahala di dalamnya.” (HR. Muslim (1006)).
Maka barangsiapa menyalurkan syahwatnya pada perzinaan, dia itu berdosa besar. Allah ta’ala berfirman:
﴿قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ * الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ * وَالَّذِينَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُونَ * وَالَّذِينَ هُمْ لِلزَّكَاةِ فَاعِلُونَ * وَالَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَافِظُونَ * إِلَّا عَلَىٰ أَزْوَاجِهِمْ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُومِينَ * فَمَنِ ابْتَغَىٰ وَرَاءَ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْعَادُونَ﴾.
“Sungguh beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu´ dalam sholatnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna, dan orang-orang yang menunaikan zakat, dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tidak tercela. Barangsiapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.”
Dan orang tadi telah menempuh jalan yang buruk dan dimurkai Allah. Allah ta’ala berfirman:
﴿وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا ۖ إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا﴾.
“Dan janganlah kalian mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.”
Sedemikian kejinya perzinaan hingga pelakunya tidak layak menikah dengan orang-orang yang beriman. Allah ta’ala berfirman:
﴿الزَّانِي لَا يَنْكِحُ إِلَّا زَانِيَةً أَوْ مُشْرِكَةً وَالزَّانِيَةُ لَا يَنْكِحُهَا إِلَّا زَانٍ أَوْ مُشْرِكٌ ۚ وَحُرِّمَ ذَٰلِكَ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ﴾.
“Laki-laki yang berzina tidak mengawini melainkan perempuan yang berzina, atau perempuan yang musyrik; dan perempuan yang berzina tidak dikawini melainkan oleh laki-laki yang berzina atau laki-laki musyrik, dan yang demikian itu diharamkan atas orang-orang yang mukmin.”
**Lelaki perjaka yang berzina hukumannya adalah dicambuk seratus kali. Begitu pula gadis yang berzina. Ini untuk orang-orang yang merdeka. Dan setengah dari itu untuk para hamba sahaya.** Allah ta’ala berfirman:
﴿الزَّانِيَةُ وَالزَّانِي فَاجْلِدُوا كُلَّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا مِائَةَ جَلْدَةٍ ۖ وَلَا تَأْخُذْكُمْ بِهِمَا رَأْفَةٌ فِي دِينِ الله إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِالله وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۖ وَلْيَشْهَدْ عَذَابَهُمَا طَائِفَةٌ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ﴾.
“Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus dali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kalian untuk (menjalankan) agama Allah, jika kalian beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman.”
Adapun jika orang merdeka tadi telah pernah menikah maka hukumannya jika berzina adalah dirajam dengan batu sampai mati, sebagaimana dalam hadits-hadits shohih dan ijma’ ulama.
Dan perzinaan itu termasuk sebab tersebarnya sebagian wabah penyakit di dunia.
Ibnu Umar رحمه الله berkata:
كنت عاشر عشرة في مسجد رسول الله ﷺ، أبو بكر، وعمر، وعثمان، وعلي، وابن مسعود، وحذيفة، وابن عوف، وأبو سعيد الخدري رضي الله عنهم، فجاء فتى من الأنصار فسلم على رسول الله ﷺ ثم جلس فقال: يا رسول الله أي المؤمنين أفضل؟ قال: «أحسنهم خلقا» قال: فأي المؤمنين أكيس؟ قال: «أكثرهم للموت ذكراً، وأحسنهم له استعداداً قبل أن ينزل بهم، أولئك من الأكياس» ثم سكت الفتى، وأقبل عليه النبي ﷺ فقال: «يا معشر المهاجرين خمس إن ابتليتم بهن ونزل فيكم، أعوذ بالله أن تدركوهن: لم تظهر الفاحشة في قوم قط حتى يعملوا بها إلا ظهر فيهم الطاعون والأوجاع التي لم يكن مضت في أسلافهم، ولم ينقصوا المكيال و الميزان إلا أخذوا بالسنين وشدة المؤنة وجور السلطان عليهم، ولم يمنعوا الزكاة إلا منعوا القطر من السماء ولولا البهائم لم يمطروا، ولم ينقضوا عهد الله وعهد رسوله إلا سلط عليهم عدوهم من غيرهم وأخذوا بعض ما كان في أيديهم، وما لم يحكم أئمتهم بكتاب الله إلا ألقى الله بأسهم بينهم» الحديث.
“Aku pernah menjadi orang kesepuluh di masjid Rosulullah ﷺ, Abu Bakr, Umar, Utsman, Ali, Ibnu Mas’ud, Hudzaifah, Ibnu ‘Auf, dan Abu Sa’id Al khudriy رضي الله عنهم . Lalu datanglah anak muda dari Anshor, lalu dia mengucapkan salam pada Rosulullah ﷺ, lalu duduk seraya berkata: “Wahai Rosulullah, siapakah mukmin yang paling utama?” beliau menjawab: “Yang paling bagus di antara mereka akhlaqnya.” Dia bertanya lagi: “Wahai Rosulullah, siapakah manusia yang paling cerdas?” beliau menjawab: “Orang yang paling banyak mengingat kematian, dan paling bagus persiapan untuk itu sebelum kematian itu turun pada mereka. Mereka itulah orang-orang yang cerdas.” Lalu anak muda itu diam.
Dan Nabi ﷺ menghadap ke arahnya seraya berkata: “Wahai orang-orang Muhajirin, ada lima perkara yang jika kalian diuji dengannya dan turun di antara kalian, aku berlindung pada Allah untuk kalian menjumpai lima perkara itu: tidaklah kekejian itu nampak di suatu kaum sama sekali hingga mereka mengerjakannya kecuali akan nampak pada mereka wabah Tho’un dan penyakit-penyakit yang belum datang pada para pendahulu mereka. Dan tidaklah takaran dan timbangan mereka kurangi kecuali mereka akan dihukum dengan tahun-tahun paceklik, beratnya tanggungan hidup, dan kezholiman penguasa. Dan tidaklah mereka menahan zakat kecuali mereka akan terhalangi dari hujan. Seandainya bukan karena binatang-binatang ternak, niscaya mereka tak akan diberi hujan. Dan mereka tidaklah membatalkan perjanjian dengan Allah dan perjanjian dengan Rosul-Nya kecuali akan dikuasakan pada mereka musuh mereka dari luar kalangan mereka, mereka akan mengambil sebagian kekuasaan yang dulu ada di tangan mereka. Dan tidaklah para pemimpin mereka berhukum dengan Kitabulloh kecuali Allah akan melemparkan kekerasan mereka di antara mereka.” Al hadits. (HR. Al Hakim dalam “Al Mustadrok “8688) dan yang lainnya. Al Imam Al Albaniy رحمه الله berkata dalam “Ash shohihah” (1384): “Maka hadits ini hasan dengan kumpulan jalan-jalannya.” Dan dihasankan juga oleh Al Imam Al Wadi’iy رحمه الله dalam “Al Jami’ush Shohih Fil Qodar” (hal. 431/cet. Maktabah Shon’a Al Atsariyyah).
-------------------
**(Dikutip dari buku : "KEMANAKAH ANDA AKAN MELANGKAH (Renungan Tentang Maraknya Transgender, Freesex, Homoseksual, Menggauli Hewan, dan Dunia Yang Penuh Fitnah)”, karya Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrohman Bin Soekojo Al Indonesiy Al Jawiy Al Qudsiy, semoga Allah menjaganya )**
Sumber Channel Telegram: fawaidMaktabahFairuzAddailamiy