Qunut subuh
Soalan
Syaikh Ibnu ‘Utsaimin berkata, “Lihatlah para Imam (kaum muslimin) yang benar-benar memahami nilai persatuan. Imam Ahmad rahimahullah berpendapat qunut shalat Subuh adalah bid’ah. Meskipun demikian beliau berkata, “Jika engkau shalat di belakang Imam yang qunut maka ikutilah qunutnya, dan aminkanlah doa imam tersebut.” Semua ini demi persatuan barisan dan hati, serta agar tidak timbul kebencian antara sebagian kita terhadap sebagian yang lain.” (Asy-Syarhul Mumti’ ‘ala Zaadil Mustaqni’ 4/86)
Jawapan
Kalau memang yang dinukilkan dari Imam Ahmad itu memang sanadnya sahih, yaitu Imam Ahmad mengikuti, yaitu apa? Mengaminkan qunut subuh yang dilakukan oleh imam, maka ini adalah ijtihad beliau.
Yaitu apa? Dari satu sisi, memang makmum wajib mengikuti imam berdasarkan sabda Rasulullah sallallahu alaihi wasallam,
إنما جعل الامام ليؤتم به
Hanyalah imam itu dijadikan untuk diikuti.
Maka dari sisi ini betul. Namun dalil yang satu itu tidak boleh dipakai sendirian sementara ada dalil yang lain.
Yang mana Rasulullah صلى الله عليه وسلم telah bersabda dalam hadis متفق juga dari hadis Ali bin Abi Thalib Rasulullah mengatakan,
لا طاعة لمخلوق في معصية الخالق
اسم الكاتب: إسلام ويب
Tidak boleh taat di dalam kemaksiatan pada Allah taala.
Ketaatan itu hanyalah dalam perkara yang makruf.
Jadi kita hanya wajib mengikuti imam ketika imam melakukan yang betul.
Bagaimana kalau imam rukuk dua kali misalkan? Atau Imam setelah i'tidal سمع الله لمن حمدة dalam salat wajib, tahu-tahu, dalam salat fardu itu, tahu-tahu dia baca Al-Fatihah lagi, kemudian ولا الضلين , apakah kita wajib mengatakan amin. Kemudian dia ruju', habis ruku' kemudian baca Fatihah lagi yang ketiga sesuka hatinya.
Tentunya apa? Kita tidak boleh mengikuti yang, yang maksiat. Karena itu haram. Tayyib,
Sekarang dari mana kita tahu itu maksiat? Dari sabda Rasulullah صلى الله عليه وسلم,
صلوا كما رأيتموني أصلي
Salatlah kalian sebagaimana kalian melihat saya salat
Manakala salatnya nabi tidak demikian, tahulah kita bahwasanya tambahan-tambahan tadi adalah sebuah maksiat dan bahkan sebuah kebid'ahan kerana dikaitkan dengan agama.
Maka demikian pula di dalam masalah qunut subuh. Manakala tidak ada satu dalil pun yang sahih dalam qunut subuh, bahkan yang ada adalah riwayat yang mungkaroh dari rawi yang dhaif dan menyelisihi rowi-rowi yang tsiqoh di dalam periwayatan hadis Anas itu.
Maka tahulah kita bahwasanya ini riwayatnya mungkaroh. Bahkan hadisnya sahih dari riwayat sahabat. Ketika ditanya oleh anaknya bagaimana? Anda telah salat bersama Rasulullah, bersama Abu Bakar, bersama Umar, bersama Uthman, ana lupa ada lafaz bersama Ali atau tidak. Maka bagaimana pandangan Anda tentang qunut subuh? Maka sahabat tersebut mengatakan, "Wahai anakku, ini adalah perkara yang baru."
Sementara Rasulullah mengatakan,
كل مهدسة بدعة وكل بدعة ضلالة
Setiap perkara yang baru adalah bidah dan setiap bidah adalah sangat sesat.
ضلالة
Ini kesesatan. Masdar. Tetapi dia diletakkan untuk menjelaskan sebuah mubtada. Maka tahu lah kita ini min Babil mubalaghah, yaitu sangat sesat.
Kalau sangat sesat bagaimana kita diikuti, diwajibkan mengikuti. Sementara kita hanya wajib mengikuti hidayah, bukan mengikuti kesesatan. Tayyib.
والحمدالله رب العالمين
Powered by Todorant
Sumber Channel Telegram: soaljawab_sheikhabufairuz