Header Ads

Sesungguhnya amal shalih dan usaha untuk mendekatkan diri kepada Allah ta’ala merupakan sebab kebahagiaan

Sesungguhnya amal shalih dan usaha untuk mendekatkan diri kepada Allah ta’ala merupakan sebab kebahagiaan.

Untuk pemesanan klik gambar


Al ‘Allamah Ibnu Hazm رحمه الله berkata: “Aku mencari jalan yang menyampaikan kepada hakikat-hakikat, dan terusirnya kegundahan; yang mana kedua perkara ini adalah tuntutan yang bernilai tinggi yang mana seluruh jenis manusia bersepakat untuk mengusahakannya, baik mereka itu adalah orang jahil ataupun orang alim, orang shalih maupun orang jahat. Maka aku tidak mendapatinya kecuali dengan menghadapkan jiwa kepada Allah عز وجل dengan mengerjakan amalan untuk Akhirat.

Karena jika tidak demikian; maka para pencari harta hanyalah mencari harta demi mengusir gundahnya kefakiran dari diri mereka. Para pencari popularitas hanyalah mencarinya demi mengusir gundahnya mencari kekuasaan dari diri mereka. Para pencari ledzatnya ilmu hanyalah mencarinya demi mengusir gundahnya membuang kejahilan dari diri mereka. Para pencari berita dan teman berbincang-bincang hanyalah bersegera untuk melakukan itu demi mengusir gundahnya kesendirian dan hilangnya informasi dari situasi alam semesta dari dirinya. Dan hanyalah orang-orang itu makan, minum, menikah, memakai pakaian, bermain, menimbun harta, menaiki kendaraan, berjalan, melakukan perpisahan; itu semua dilakukan oleh pelakunya demi mengusir kebalikannya dari diri-diri mereka dan seluruh kegundahan.

Dan di dalam setiap perkara yang kami sebutkan itu bagi orang yang merenungkannya merupakan kejadian yang pasti terjadi: berupa perkara-perkara yang menimpa di sela-sela kehidupan, terhalanginya perkara-perkara yang tidak dicapai, hilangnya perkara, ketidakmampuan mencapai beberapa perkara karena terjadinya sebagian penyakit.

Dan juga buruknya kebakhilan setelah mendapatkan beberapa hasrat yang disebutkan tadi karena khawatir ada saingan, atau cercaan pendengki, atau dicopet orang yang berminat, atau terpeliharanya musuh; disertai dengan celaan dan dosa ataupun yang lainnya.

Dan aku mendapati amalan untuk Akhirat itu selamat dari seluruh aib, murni dari setiap kekeruhan, dan dia menyampaikan kepada terusirnya kegundahan secara hakiki.

Dan aku mendapati orang yang beramal untuk Akhirat itu jika diuji dengan perkara yang tidak disukai di jalan tadi; dia tidak tidak gundah gulana, bahkan dia bergembira; karena harapannya ada pada kesudahan dari perkara yang dia raih, dan harapannya ada pada bantuan yang dia peroleh untuk mencapai apa yang dia cari. Dia tidak gundah; karena dia tidak dihukum dengan sebab jalan yang ditempuhnya tadi, maka ujian tadi tidak berpengaruh pada apa yang dia cari (yaitu: pahala Akhirat –pen).

Dan aku mendapati orang yang beramal untuk Akhirat tadi jika diganggu; dia tetap bergembira. Dan jika merasa letih di dalam jalan yang ditempuhnya itu; dia telah bergembira. Maka dia itu senantiasa berada di dalam kegembiraan yang susul-menyusul.

Adapun orang lain; maka dia berbeda dengan orang sebelumnya sama sekali.

Maka ketahuilah bahwasanya semua itu adalah satu tujuan, yaitu: menghilangkan kegundahan. Tapi jalan ke situ tidak ada kecuali satu saja, yaitu: beramal untuk Allah ta’ala. Adapun jalan yang lain hanyalah jalan yang berlebihan dan ketololan”.
(Selesai dari “Rasail Ibni Hazm”/Mudawatun Nufus/1/hal. 337-338).
-----------

(“At Ta’aliqur Rasyidah ‘Ala Wasailis Sa’diyl Mufidah Lil Hayatis Sa’idah” (Judul bebas: “Sarana Menggapai Hidup Bahagia”)| Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrohman bin Soekojo Al Qudsiy Al Jawiy حفظه الله )
Sumber Channel Telegram: fawaidMaktabahFairuzAddailamiy
Diberdayakan oleh Blogger.