Header Ads

SYI'AH YANG SEBENARNYA

SYI'AH YANG SEBENARNYA



As Sayyid Husain Al Musawiy رحمه الله berkata: “Perhatian: ketahuilah bahwasanya dendam Syi’ah terhadap keumuman Muslimin –Ahlussunnah- itu adalah dendam yang tidak ada tandingannya. Oleh karena itulah maka para fuqaha kita (Syi’ah) membolehkan berdusta atas nama Ahlussunnah dan menempelkan tuduhan-tuduhan palsu terhadap mereka, membuat-buat kebohongan atas nama mereka dan menggambarkan mereka dengan yang buruk-buruk. Dan sekarang Syi’ah memandang Ahlussunnah dengan pandangan dendam yang dibangun di atas pengarahan-pengarahan yang bersumber dari rujukan-rujukan tertinggi mereka. Dan pengarahan-pengarahan tadi diberikan kepada masing-masing individu Syi’ah tentang wajibnya menyusup ke perangkat-perangkat pemerintahan dan yayasan-yayasannya terutama yang sangat penting di situ seperti: tentara, aparat keamanan, intelijen dan jaringan-jaringan penting, lebih-lebih lagi adalah barisan partai-partai”. (“Lillah Tsumma Lit Tarikh”/Sayyid Husain Al Musawiy/hal. 73).

As Sayyid Husain Al Musawiy رحمه الله berkata tentang Syi’ah Rafidhah, setelah beliau bertobat dari ajaran itu: “Dan mereka semua menunggu dengan kesabaran yang sangat besar ketibaan “waktu menguning” untuk mengumumkan jihad dan penumpasan terhadap Ahlussunnah”. (“Lillah Tsumma Lit Tarikh”/Sayyid Husain Al Musawiy/hal. 74).

Al Imam Ibnu Katsir رحمه الله dari kalangan Syafi’iyyah berkata: “Dan di hari Senin pagi tanggal 21 pada bulan itu, di pasar “Al Khail” terbunuhlah Hasan bin Asy Syaikh As Sakakiniy dikarenakan muncul darinya aqidah rafidhah yang menunjukkan kekufuran murni. Banyak orang bersaksi di hadapan Al Qadhi Syarafuddin Al Malikiy akan kekufuran orang tadi, dan bahwasanya dia adalah rafidhiy yang gigih. Di antara buktinya adalah: dia mengkafirkan dua Syaikh (Abu Bakr dan Umar) رضي الله عنهما , dia menuduh Ummul Mukminin Aisyah dan Hafsah رضي الله عنهما berzina, dia menyatakan bahwasanya Jibril itu keliru sehingga menyampaikan wahyu kepada Muhammad, padahal dia itu diutus kepada Ali, dan ucapan-ucapan batil yang buruk yang lain. Semoga Allah memperburuk dirinya. Dan Allah telah melakukan itu”. (“Al Bidayah Wan Nihayah”/14/hal. 244/kejadian di tahun 744 H).

Al Allamah Abul Hasan Al Asy’ariy رحمه الله berkata tentang rafidhah: “Tipe kedua belas dari tipe-tipe kelompok yang melampaui batas. Mereka menyangka bahwa Ali adalah Allah, mereka mendustakan Nabi, mencaci beliau dan berkata: “Sesungguhnya Ali itu mengutus Muhammad untuk agar Muhammad menjelaskan risalah Ali, tapi ternyata Muhammad mengaku bahwasanya risalah itu adalah untuk dirinya sendiri.” (“Maqalatul Islamiyyin”/hal. 14).

(Faidah dari Syaikh Abu Fairuz Abdurrohman bin Soekojo Al Qudsiy Al Jawiy حفظه الله)

Sumber Channel Telegram: fawaidMaktabahFairuzAddailamiy
Diberdayakan oleh Blogger.