Termasuk kritikan para ulama umat Islam terhadap rafidhah adalah: mereka banyak melakukan syirik akbar.
Termasuk kritikan para ulama umat Islam terhadap rafidhah adalah: mereka banyak melakukan syirik akbar.Untuk pemesanan klik gambar
Al Qadhi ‘Iyadh رحمه الله dari kalangan Malikiyyah berkata: “Jika ada suatu perkataan yang terang-terangan meniadakan rububiyyah atau penunggalan, atau mengajak ibadah pada satu dzat selain Allah atau menyembahnya bersama Allah, maka itu adalah kekufuran. Seperti perkataan Dahriyyah dan seluruh sekte pengikut dua tuhan dari kalangan Disoniyyah, Manawiyyah dan yang seperti mereka dari para Sobiin, Nasoro, Majus dan yang menyekutukan dengan peribadatan pada berhala, atau pada malaikat atau setan atau matahari atau bintang atau api atau satu dzat selain Allah dari kalangan musyrikin Arob, penduduk India, Cina, Sudan dan yang lainnya yang tidak kembali pada suatu kitab (satu kitab dari kitab suci dari Allah). Demikian pula Qaromithah, para pemeluk keyakinan hulul (masuknya Allah ke badan makhluk, tanasukh (penitisan arwah), dari kalangan bathiniyyah dan Thayyarah dari rafidhah, …” (“Asy Syifa Bi Ta’rif Huquqil Mushthafa”/hal. 476/cet. Darul hadits).
----------------------------
Syaikhul Islam رحمه الله berkata tentang rafidhah: “Karena sesungguhnya mereka itu adalah musyrikun sebagaimana datang hadits tentang mereka, karena mereka itu orang yang paling keras pengagungannya terhadap kuburan yang dijadikan sebagai sesembahan selain Allah. Dan ini adalah bab yang panjang penggambarannya.” (“Majmu’ul Fatawa”/28/hal. 485).
Dan Rafidhah di Sa’dah Yaman menjadikan kuburan Al Hadi ada di dalam masjid, dan mereka shalat di dalamnya, mengagungkan kuburannya, membikin untuknya kubah besar, memohon padanya untuk memenuhi hajat-hajat mereka. Perbuatan-perbuatan ini adalah kekufuran yang nyata, mengeluarkan pelakunya dari Islam.
----------------------------
Al Imam Asy Syaukaniy رحمه الله berkata: “Dan juga: orang yang menjadikan kuburan-kuburan sebagai masjid-masjid. Dan sungguh Nabi ﷺ telah melaknat orang yang berbuat itu, sebagaimana akan datang penyebutannya. Dan alangkah banyaknya menjalar kerusakan-kerusakan yang menyebabkan Islam menangis, disebabkan oleh pemegahan dan pembagusan bangunan kuburan, di antaranya adalah: keyakinan orang-orang bodoh terhadap kuburan tadi, sebagaimana keyakinan orang-orang kafir kepada patung-patung dan keyakinan akan keagungannya. Maka mereka mengira bahwasanya kuburan-kuburan tadi sanggup untuk mendatangkan manfaat dan menolak bahaya, maka mereka menjadikannya tujuan untuk memohon ditunaikannya hajat-hajat mereka, dan sebagai tempat bernaung untuk kesuksesan tuntutan-tuntutan mereka.
Dan mereka memohon padanya dengan permohonan yang diajukan oleh para hamba kepada Rabb mereka. Dan mereka serius mempersiapkan perjalanan menuju kepada kuburan tadi, mengusap-usapnya, mohon padanya dihilangkannya kesulitan.
Secara global: sungguh mereka itu tidak meninggalkan sedikitpun perkara yang dulu kaum jahiliyyah melakukannya pada patung-patung, kecuali mereka juga telah melakukannya pada kuburan-kuburan tadi. Maka kita hanyalah milik Allah, dan hanya kepada-Nya sajalah kita akan kembali.
Dan bersamaan dengan kemungkaran yang busuk ini, dan kekufuran yang menjijikkan ini, kita tidak mendapati ada orang yang marah demi Allah dan cemburu untuk agama yang hanif ini, baik dari orang alimnya, ataupun pelajarnya, ataupun gubernurnya, ataupun mentrinya, ataupun rajanya.
Telah berdatangan kepada kami berita-berita yang tidak diragukan bahwasanya kebanyakan dari orang-orang pengagung kuburan tadi, atau kebanyakan dari mereka, jika dia dituntut oleh lawannya untuk bersumpah, dia akan bersumpah palsu dengan nama Allah. Tapi jika dikatakan padanya setelah itu: “Bersumpahlah dengan nama Syaikh kamu dan wali fulan yang kamu yakini,” langsung dia tergagap dan tidak mau bersumpah, dan barulah dia mengakui kejadian yang sebenarnya.
Dan ini merupakan dalil yang paling jelas bahwasanya kesyirikan mereka telah mencapai lebih dari kesyirikan orang yang berkata bahwasanya: “Allah itu adalah Tuhan yang kedua dari dua tuhan,” atau “Tuhan yang ketiga dari tiga tuhan.”
Wahai para ulama agama, wahai para raja muslimin. Kehinaan apakah terhadap Islam yang lebih keras daripada kekufuran? Dan bencana apakah terhadap agama ini yang lebih berbahaya daripada beribadah pada selain Allah?
Dan musibah apa yang menimpa Muslimin yang setara dengan musibah ini? Dan kemungkaran apa yang wajib diingkari jika kesyirikan yang jelas ini tidak wajib diingkari?
لَقَدْ أَسْمَعْتَ لَوْ نَادَيْتَ حَياًّ ... وَلَكِنْ لَا حَيَاةَ لِمَنْ تُنَادِي
وَلَوْ نَاراً نَفَخْتَ بِهَا أَضَاءَتْ ... وَلَكِنْ أَنْتَ تَنْفُخُ فِي الرَّمَادِ
“Sungguh engkau telah memperdengarkan seruan andaikata engkau itu menyeru orang yang masih hidup. Akan tetapi orang yang engkau seru tadi tak punya kehidupan.
Dan andaikata apilah yang engkau tiup niscaya akan bertambah terang. Akan tetapi engkau hanya meniup ke dalam abu.”
(Selesai penukilan dari “Nailul Authar”/4/hal. 131).
----------------------------
( Al Asbaabul Waadhihah fiy Intiqaadi 'Ulamaail Ummah 'alaasy Syai'atir Raafidhah | terjemah bebas : "Mengapakah Ulama Ummah Membantah Syi'ah Rafidhah" | Karya Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrohman bin Soekojo Al Qudsiy Al Jawiy )
Sumber Channel Telegram: fawaidMaktabahFairuzAddailamiy