Header Ads

BERMAIN MUSIK ADALAH DOSA BESAR

Sumber Channel Telegram: fawaidMaktabahFairuzAddailamiy

KEMUDIAN, BERMAIN MUSIK ADALAH DOSA BESAR

Allah سبحانه وتعالى berfirman:
﴿ وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَشْتَرِي لَهْوَ الْحَدِيثِ لِيُضِلَّ عَنْ سَبِيلِ الله بِغَيْرِ عِلْمٍ وَيَتَّخِذَهَا هُزُوًا أُولَئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ مُهِينٌ﴾ [لقمان: 6] .


“Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. Mereka itu akan mendapatkan azab yang menghinakan”.

Al Imam Ibnul Qayyim رحمه الله berkata: “Cukuplah tafsir dan para Sahabat dan Tabi’in bahwasanya yang dimaksudkan dengan perkataan tidak berguna yang disebutkan di dalam ayat tadi adalah: nyanyian. Tafsir tadi telah shahih dari Ibnu Abbas dan Ibnu Mas’ud.

Abush Shahba berkata: aku bertanya kepada Ibnu Mas’ud tentang firman Allah ta’ala (yang artinya): “Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna“, maka beliau menjawab: “Demi Allah Yang mana tiada sesembahan yang benar kecuali Dia, itu adalah nyanyian”. Beliau mengulanginya tiga kali.

Dan telah shahih dari Ibnu Umar رضي الله عنهما juga bahwasanya itu adalah nyanyian”.
(Selesai dari “Ighatsatul Lahfan”/1/hal. 240).

Allah سبحانه وتعالى berfirman terhadap Iblis:

﴿وَاسْتَفْزِزْ مَنِ اسْتَطَعْتَ مِنْهُمْ بِصَوْتِكَ وَأَجْلِبْ عَلَيْهِمْ بِخَيْلِكَ وَرَجِلِكَ وَشَارِكْهُمْ فِي الْأَمْوَالِ وَالْأَوْلَادِ وَعِدْهُمْ وَمَا يَعِدُهُمُ الشَّيْطَانُ إِلَّا غُرُورًا ﴾ [الإسراء: 64] .

“Dan hasunglah siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan suaramu, dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak dan beri janjilah mereka. Dan tidak ada yang dijanjikan oleh setan kepada mereka melainkan tipuan belaka”.

Al Imam Ibnul Qayyim رحمه الله berkata: “... dan dengan sanad ini kepada Jarir: dari Manshur: dari Mujahid yang berkata: “Suara setan adalah seruling”.

Dan beliau –Ibnu Abi Hatim- meriwayatkan dengan sanadnya kepada Al Hasan Al Bashriy yang berkata: “Suara setan adalah gendang”.

Penisbatan suara tadi kepada setan adalah penisbatan pengkhususan, sebagaimana penisbatan pasukan berkuda dan pasukan jalan kaki kepada setan seperti itu.

Maka setiap orang yang berbicara dengan yang bukan berupa ketaatan kepada Allah, dan orang yang bersuara dengan pipa, atau seruling, atau gendang yang haram, atau genderang, maka yang demikian itu adalah suara setan.
Dan semua orang yang berusaha di atas kedua kakinya dalam kemaksiatan kepada Allah; maka dia itu termasuk dari pasukan jalan kaki dari setan. Dan setiap pengendara di dalam kemaksiatan kepada Allah; maka dia itu termasuk dari pasukan berkuda dari setan”.
(Selesai dari “Ighatsatul Lahfan”/1/hal. 256).

Dan dari Abu Amir –atau Abu Malik- Al Asy’ariy رضي الله عنه bahwasanya: dia mendengar Nabi ﷺ bersabda:

«لَيَكُوْنَنَّ مِنْ أُمَّتِي أَقْوَامٌ يَسْتَحِلُّوْنَ اْلِحرَ وَاْلحَرِيْرَ وَاْلخَمْرَ وَاْلمَعَازِفَ، وَلَيَنْزِلَنَّ أَقْوَامٌ إِلَى جَنْبِ عَلَمٍ يَرُوْحُ عَلَيْهِمْ بِسَارِحَةٍ لَهمْ يَأْتِيْهِمْ -يَعْنِي الْفَقِيْرُ- لِحَاجَةٍ فَيَقُوْلُوْنَ: اِرْجِعْ إِلَيْنَا غَداً فَيُبَيِّتُهُمُ اللهُ، وَيَضَعُ الْعَلَمَ، وَيَمْسَخُ آخَرِيْنَ قِرَدَةً وَخَنَازِيْرَ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ».

“Pastilah akan ada dari umatku beberapa kaum yang meminta dihalalkannya perzinaan, sutra, khamr dan alat musik. Dan pastilah beberapa kaum akan singgah di suatu sisi gunung, binatang-binatang ternak mereka pulang kepada mereka, dan ada orang faqir yang mendatangi mereka karena suatu hajat, maka mereka menjawab: “Kembalilah engkau pada kami besok.” Maka Allah menyiksa mereka di malam hari, menimpakan gunung pada mereka, dan merubah sebahagian dari mereka menjadi monyet dan babi sampai Hari Kiamat”. (HR. diriwayatkan oleh Al Bukhariy dalam “Shahih” beliau (5590)).

Juga dari Sahl Bin Sa’d As Sa’idiy رضي الله عنهما yang berkata:
أن رسول الله صلى الله عليه و سلم قال : «سيكون في آخر الزمان خسف وقذف ومسخ» قيل : ومتى ذلك يا رسول الله ؟ قال : «إذا ظهرت المعازف والقينات واستحلت الخمر». ("المعجم الكبير" /(5810)/مطبعة الزهراء).

Rasulullah ﷺ bersabda: “Akan terjadi di akhir zaman: pembenaman (ke dalam tanah), pelemparan dengan bebatuan, dan perubahan wajah”. Ditanyakan: “Dan bilakah itu terjadi wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Apabila telah bermunculan alat-alat musik dan para penyanyi perempuan”. (HR. Diriwayatkan Ath Thabraniy dalam “Al Kabir” (5819)/ cet. Mathba’atuz Zahra/shahih lighairih).

Al Allamah Al Munawiy رحمه الله : “Rasulullah mengisyaratkan bahwasanya sikap-sikap yang melampaui batas itu jika telah menguat di suatu kaum, dan mereka menampilkan amalan-amalan yang buruk yang paling keji, mereka akan dibalasi dengan hukuman-hukuman yang paling buruk. Juga mengisyaratkan bahwasanya pahala dan hukuman itu sesuai dengan jenis keburukan dan kebaikan yang ada”. (“Faidhul Qadir”/4/hal. 128).

Juga dari Abu Malik- Al Asy’ariy: dia mendengar Nabi ﷺ bersabda:

«ليشربن أناس من أمتي الخمر يسمونها بغير اسمها ويضرب على رؤوسهم بالمعازف والقينات يخسف الله بهم الأرض ويجعل منهم القردة والخنازير».

“Pastilah sekelompok orang dari umatku akan meminum khamr dalam keadaan mereka menamakannya bukan dengan namanya. Dan akan dimainkan alat-alat musik di hadapan mereka, dan para penyanyi bernyanyi di hadapan mereka, lalu Allah membenamkan mereka ke dalam tanah, dan Allah menjadikan sebagian dari mereka menjadi monyet dan babi-babi”. (HR. Ath Thabraniy dalam “Al Kabir” (3419)/cet. Mathba’atuz Zahra/shahih lighairih).

Dan dari Anas Bin Malik رضي الله عنه bahwasanya Rasulullah ﷺ bersabda:
«صَوْتَانِ مَلْعُوْنَانِ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ: مِزْمَارٌ عِنْدَ نِعْمَةٍ، وَرَنَّةٌ عِنْدَ مُصِيْبَةٍ».

“Ada dua suara yang terlaknat di dunia dan Akhirat: seruling ketika ada kenikmatan, dan ratapan ketika ada musibah”. (Diriwayatkan oleh Al Bazzar sebagaimana dalam “Kasyful Astar” no. (795), dan dia adalah hadits hasan).

Al Imam Muhammad Bin Ismail Al Amir Ash Shan’aniy رحمه الله berkata: “Dilaknatnya suara tadi adalah ungkapan dari dilaknatnya pelakunya. Atau maksudnya adalah: menjauhkan suara tadi dari rahmat, maka lebih-lebih lagi penuip suara itu”. (“At Tanwir Syarhul Jami’ish Shaghir”/Ash Shan’aniy/7/hal. 8).
-------------

( “DAKWAH JANGAN MEMAKAI MUSIK IKUTILAH GENERASI TERBAIK” | Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrahman Bin Soekojo Al Indonesiy Al Jawiy حفظه الله )
---------------
Diberdayakan oleh Blogger.