Header Ads

Kajian Kitab "التعاليق السنية على الأمثال في القرآن لابن قيم الجوزية" 9 Majlis)

Sumber Channel Telegram: التعاليق السنية

Judul: 
التعاليق السنية على الأمثال في القرآن لابن قيم الجوزية
Pengarang: 
Syeikh Abu Fairuz Abdul Rahman Al-Jawi
Ms 36 Fasal Perbandingan diantara orang2 kafir dan orang2 Mu'min. 

Masih membahas tadi yaitu masih menyelesaikan tafsir Imam Ibnu Ka. terkait dengan permisalan kehidupan dunia. Masih di Mekah surah tiga puluh empat. Eh benar ya? Tiga puluh enam. Tiga oh iya tiga puluh enam. Oh baik berarti. Ke pasar baru. Bagusnya apa? Biar apa. sama-sama ini anak kurang yaitu perbandingan antara orang-orang kafir dan orang-orang mukmin dan ini urut-urutan yang bagus. siap dipilih oleh Imam Ibnu Qayim rahimahullahu taala setelah menyebutkan permisalan orang munafik kemudian permisalan orang mukmin lalu permisalan kehidupan dunia kemudian membicara. perbandingan antara mukmin dan kafir. 

Di antaranya adalah firman Allah taala. permisalan kedua kelompok itu adalah seperti orang yang buta dan tuli dengan orang yang mampu mendengar dan mampu melihat. apakah permisalan itu sama? Tentu jawabannya adalah tidak sama, sama sekali bagaimana orang buta sama dengan orang yang mampu melihat, orang yang bisu, orang yang tuli, sama dengan orang yang. mendengar jelas tidak sama sama sekali. 

Dari sisi keduniaan pun kita akan menilai sesuatu itu tidak sama. Demikian pula kita akan menganggap yang ini sempurna, yang itu cacat, jelas penilaian kita. perlakuan kita dan penerimaan kita juga sangat lain. Maka bagaimana dengan penerimaan di sisi Allah? Jelas tidak sama? Makanya akhir ayat ditutup dengan. apakah kalian tidak mengingat itu agar mengambil pelajaran? Ini dihapus asalnya tayib kemudian. baca ceretan kaki dari imam yaitu menukilkan kalam Imam Ibnu Katsir rahimahullah tatkala Allah taala menyebutkan keadaan orang-orang yang celaka. Allah menggabungkan kepadanya dengan penyebutan orang-orang yang berbahagia. Agar apa? Lengkap gambaran kita setelah tahu betapa. sengsaranya orang-orang yang celaka itu lalu disebutkan betapa berbahagianya keadaan orang-orang yang beruntung. Mereka adalah orang-orang yang. dan beramal saleh hati-hati mereka beriman anggota badan mereka mengamalkan. mengabarkan amal saleh. 

Berupa ucapan dan perbuatan mendatangkan ketaatan-ketaatan. dan meninggalkan kemungkaran-kemungkaran. Tak mungkin sama kehidupan orang seperti ini dengan kehidupan orang yang durhaka pada Allah. Tak mungkin hasilnya sama, kebahagiaannya juga sangat lain.. dan dengan ini mereka mewarisi surga-surga apalagi kalau dia mengetahui yaitu memiliki tambahan ilmu tentang tingkatan amalan-amal. ada amalan yang begitu dikerjakan ada mendapatkan pahala sepuluh kali ada yang begitu dikerjakan mendapatkan pahala seratus kali di waktu yang sama, ada yang pahalanya sederhana, ada yang pahalanya. lipat ganda di waktu yang sama. 

Termasuk amalan terbaik adalah apa? Salat. Jelas kita menghilangkan gangguan di jalan satu menit atau sepuluh menit itu pahalanya bagus. Tetapi juga apa? Tetapi dari sisi jenis nye. salat sunah pahalanya jauh lebih banyak karena ini termasuk amalan yang tertinggi. 

Tetapi kalau waktu itu kita gunakan untuk menuntut ilmu dengan niat untuk menghilangkan kejahilan diri sendiri dan untuk. Menghilangkan kejahilan keluarga dan suatu saat kita akan menyebarkan itu kepada sanak kerabat atau murid-murid yang lain maka pahalanya jauh lebih tinggi ditambah dengan ketinggian derajat, dengan jaminan surga dan lain-lain. keutamaan menuntut ilmu. Jadi dalam sepuluh menit boleh jadi pahala itu sangat lain hasilnya. Itu antara orang-orang yang beramal saleh sendiri bertingkat-tingkat. 

Maka bagaimana dengan orang yang sepuluh menitnya diisi dengan. Berbagai kemaksiatan, maka jelas lain kehidupan orang yang celaka dengan orang yang beruntung itu jelas lain. Yang mana surga-surga. mencakupi bilik-bilik yang tinggi secara maknanya bilik atau kamar tetapi hadis dari Abi Said al-Khudri menunjukkan ashabul huraf. bilik yang sangat khusus yang derajatnya itu dibanding dengan derajat di bawahnya seperti orang bawah melihat bintang yang paling jauh, tinggi sekali derajatnya itu.. yaitu apa? Jamak dari yaitu balai atau katil-katil atau dipan-dipan. Yang tersusun-susun. buah-buahan yang didekatkan dan juga fulus yaitu hamparan-hamparan jamaah. hampar an boleh jadi karpet atau yang lain-lain murtafi yang tinggi sebagaimana di dahan tafsir ayat Ar-Rahman bahwasanya bagian dalamnya itu adalah terbuat dari. ah kalau bagian dalamnya sutra padahal bagian dalam biasanya tidak lebih indah daripada permukaannya jelas permukaannya lebih hebat lagi. Murtafiat yaitu tinggi, sangat empuk. Benar-benar ini adalah harga. sangat mahal dan kenikmatan yang sangat sedap. Tak mungkin kita mencari seperti ini di Ikia atau di mana itu produk dan atau apa saja. Ini jauh lebih hebat lagi. para bidadari cantik yang sangat indah. Buah-buahan yang beraneka ragam. Tadi sudah ada. Tuhan itu kutuh, kutub itu buah tetapi kenapa dikatakan kutu karena dia siap dipetik, tidak perlu kita mmm naik pokok untuk meman mmm untuk memanjat atau pakai galah, pakai kayu tak perlu, dia s. dipetik dia niat sudah dekat itu sinar juga buah-buahan tetapi dinamakan karena dia sangat menggembirakan kalau kita makan kita betul-betul merasa bahagia takakan kecewa memakan buah tersebut. berarti ya makanan-makanan yang sangat diinginkan. yaitu yang disukai oleh syahwat di dunia mungkin kita cuma hanya mampu menelan air liur tak mampu membeli makanan orang, orang apa itu Perancis atau Itali atau mungkin makanan orang Korea atau. jepun atau apa kecuali kalau keluarga kita pandai masa itu ah itu lebih mudah tapi tetap bahan-bahannya itu tak mampu kita membelinya tiap hari tapi di surga berlipat ganda lebih sedap dari itu dan tak perlu kita membayar, kita. Sudah selesai, kita sudah pensiun dari amal soleh di dunia. Tinggal menikmati kesedapan yang seharinya adalah bagaikan seribu tahun di dunia. 

Dan minuman-minum. yang terasa sangat lezat bukan tapi ini amat sangat lezat khamar dunia tak ada apa-apanya dibanding dengan khamr akhirat dulu sebagian orang Yaman ketika ada. saya membuat minuman-minuman orang Barat dia langsung bilang jinaan memang seperti buat saya gila sedap sekali katanya lalu minta diajar sementara yang di surga itu jauh lebih sedap lagi takada apa-apanya yang di. ini. Ya, ini kenikmatan yang tertinggi, melihat kepada pencipta langit dan bumi. Ini sastranya Imam Ibnu Katsir, semua. diakhiri dengan alif dan ta, ta, mereka di dalam kenikmatan itu semua kekal bukan seperti di dunia, menikmati itu dalam. 

Beberapa hari mungkin mati atau dalam beberapa puluh tahun mati. Sementara di akhirat yang seharinya seribu tahun mereka kekal lagi. Entah berapa juta tahun, takada batasannya, sedap terus.. mereka tidak mati dan tidak pula menjadi tua renta, takperlu pening seperti orang zaman sekarang. Ini wajah saya mulai kedut-kedut, badan saya semakin melemah tak ada. 

Di surga mereka tidak menjadi tua, tidak menua. tidak pula jatuh sakit mereka tidur dan mereka tidak mende. wallahualam ini sebenarnya ada atau tidak ada karena di sebagian naskah tafsir Ibnu Katsir itu memang ada salah cetak dari penulis, pencetaknya, entah atau. karena apa? Kalau dalam riwayat-riwayat ahlul jannah itu tidak tidur. Kenapa? Walaupun hadisnya ada kelemahan tetapi dengan penguat yang banyak menunjukkan memang di surga mereka tidak tidur karena tidak. kematian. Mereka selalu menikmati orang di dunia perlu tidur untuk apa? Mengkhayalkan sesuatu yang lebih sedap. Minum es krim makan es krim atau minum apa, minum apa yang di dunia yang di alam nyata dia ti. mampu mendapatkannya se, secara senang. Maka dia menghayalkannya lewat alam mimpi. 

Di surga tak perlu bermimpi. Betul-betul apa yang kita inginkan ada semua, takperlu kita hanya berkhayal di alam mimpi. Makanya di surga mereka tak tidur. walaupun ada tilang, walaupun ada katil ada, tempat tidur yang sedap, mereka di atas tempat tidur bukan untuk tidur, tapi untuk bersenang-senang. 

Maka dalam cetakan yang lain, tafsir Ibnu Katsir adalah atau tidak. mereka tidak mendengkur. Jelas? Kalau seperti ini zahirnya memang apa? Ibnu Katsir ingin me-rojih-kan bahwasanya waktu tidur mereka akan tidur, tapi tidur ti. mendengkur karena dengkuran ini hakikatnya adalah mmm sebabnya adalah ada penyempitan di saluran nafas di tenggorokan itu sementara mereka tidak mengalami keburukan itu semua. 

Adapun kalau yang di. Dalam sahih Bukhari dan Muslim dari hadis Abu Hurairah mereka tidak berak. Makan terus tapi tidak berak tidak kencing. Kalaupun ada sisa pembakaran di badan akan keluar lewat pelu. dan peluhnya itu lebih wangi daripada minyak kasturi mereka tidak buang paha tidak mmm membuang ingus dari hidung itu. yang ada hanyalah peluh yang terbuat dari kasturi mereka itu berkeringat. Ini kesedapan yang di surga. 

Tayib. lalu setelah itu Allah membuat permisalan untuk orang-orang kafir dan orang-orang mukmin Allah berfirman. permisalan kedua kelompok itu yang pertama kali Allah sifati mereka dengan kecelakaan. dan kaum mukminin yang berbahagia. Apa itu? 

Maka yang pertama kelompok celaka tadi seperti orang yang buta dan. nih, diberi nasehat tidak ada manfaatnya, diberi pengajaran, tidak ada kegunaannya. 

Sementara yang kedua, yaitu kaum mukminin, kalau. Seperti orang yang mampu melihat dan mampu mendengar, dia mampu melihat, oh di depan ada lubang berbahaya, saya menghindar. Oh di depan ada ular, segera saya bunuh dia. Kalau tak mampu ya, cari jalan lain. 

Dan juga dia punya pendengar. diberi peringatan awas di depan sana ada jurang atau di depan sana ada mmm apa mungkin ada hewan ba berbahaya melintas atau ada tanah yang longsor dan seterusnya. Ah dia mengambil manfaat dari apa. dia dengar lalu mencari keselamatan. Jelas sangat lain hasilnya. 

Orang kafir mereka buta dari melihat bentuk kebenaran di dunia. di akhirat dia tidak mendapatkan petunjuk kepada kebaikan dan dia takkenal kebaikan ya dia dikumpulkan di hari kiamat dalam keadaan terbalik kepala dan kakinya. tidak mampu melihat yaitu dalam keadaan buta juga tuli dan bisu lalu masuk neraka. 

Mereka orang kafir itu tuli dari mendengar alasan mendengar hujah, mendengar. dalil-dalil dia tidak mendengar apa yang boleh diambil manfaatnya seandainya Allah tahu di dalam. hati mereka ada kebaikan pastilah Allah menjadikan mereka itu mendengar yaitu pendengaran yang mendatangkan ketaatan dan penerimaan. Tapi kalaupun Allah menjadikan. mendengar mereka tetap akan berpaling dalam keadaan mereka memalingkan badan-badan mereka. 

Jadi Allah tahu siapa yang layak diberi pendengaran, Allah tahu orang kafir kalaupun diberi pendengaran sehebat-hebatnya. turun kepada mereka malaikat tak ada gunanya. Mereka hanya akan memusuhi para malaikat. Karena jiwa mereka memang tidak sesuai dengan kebenaran, tidak merasa sesuai dengan kebaikan dan amal saleh.. adapun orang mukmin maka dia fatin, dia adalah orang yang cerdik, mampu membiasakan mana yang bermanfaat, mana yang tidak bermanfaat. Zaki dia adalah orang yang. cerdas. Kalau di Indonesia bilang cerdas, sama intinya sama. Cuma itu menunjukkan IQ-nya tinggi. Kalau Fatin itu kesadarannya, tidak senang ditipu orang. Lebih memiliki mata hati. sangat tajam. Inilah karakter seorang mukmin. Dia tahu tentang kebenaran, basir yaitu mampu melihat kebenaran. Tidak seperti orang yang buta menyembah patung, patung yang. Ketika anjing datang membuang najis pun, patungnya tak mampu membela diri. Tapi tetap disembah habis itu. Nauzubillah. Kalau orang mukmin, dia paham. Ah, ini taklayak dipakai, Tuhan macam apa ini. Dia. membezakan antara kebenaran dan kebatilan maka dia mengikuti kebaikan dan meninggalkan keburukan dia mau men. argumentasi dia mampu memisahkan antara argumentasi dan kesamaran. Menunjukkan apa? Dia punya fikih yang kuat. Tahu ini hujjah atau. kesamaran yang dibuat-buat. Maka tidak laris pada dirinya kebatilan. Mungkin orang lain begitu terkena syubhat langsung lemah kakinya, lemah hatinya, dan seterusnya.. tapi orang ini karena dia punya mata hati yang tajam, diberi taufik oleh Allah kebatilan itu tidak diterima di dalam jiwanya maka apakah sama antara orang yang ini dan o. yang itu jawabannya jelas tidak sama. Ini adalah soal takriri. Eh soal ingkari, mengingkari kesamaan antara ini dan itu. Kemudian ayat ditutup maknanya. maka kenapa kalian tidak mengambil pelajaran kenapa kalian tidak memisahkan antara mereka yang ini dan mereka yang itu. Kebanyakan orang malah justru apa lebih suka meniru gaya hidup orang kafir, lebih suka tasyahud dengan orang kafir, terpesona oleh kekayaan mereka atau kemewahan mereka atau kehebatan matematika mereka atau chemistry-nya mereka. ini sekedar kehidupan dunia yang sebentar lagi akan sirna. Sebagaimana Allah berfirman dalam ayat yang lain tidak sama antara. penghuni neraka dengan penghuni surga penghuni surga mereka itulah orang-orang yang beruntung. Selesai dari tafsir Ibnu Katsir
Powered by Borodutch Invest
Diberdayakan oleh Blogger.