Kajian Kitab Shohih al Bukhori (Majlis 22)
Sumber Channel Telegram: Syarah Shohih al-Bukhori
Kajian Kitab Shohih Bukhori
Bersama:
Asy-Syaikh Abu Fairuz Abdurrahman bin Soekojo Al Jawiy حفظه الله
Masih pembahasan, masih di awal-awal iman, masih di bab pertama. terkait pembahasan masalah apa itu iman bertambah dan berkurang dan juga firman Allah taala,. maka hendaknya kalian takut kepada mereka, maka justru hal itu menambahkan kepada mereka keimanan. Ayat ini pembicaraannya adalah.
Tentang para sahabat, tentang nabi dan para sahabat yang bolah dari Perang Uhud kemudian langsung menghadapi perang Hamraul Assadiq. Sebagaimana dijelaskan oleh Al Imam. At-Tabari rahimahullahu taala dan juga parah yang lain. Dan ayat ini, ayat-ayat ini, rangkaiannya membicarakan tentang kaum muhsinin..
Inilah pembahasannya. Yaitu dan bahwasanya Allah tidak akan menyia-nyiakan pahala orang yang berbuat kebajikan. Alhamdulillah di dalam darah sepagi. membahas ayat Ali Imran juga tentang apa? Allah mencintai orang-orang yang berbuat ihsan, ah ternyata malam ini kita juga mendapatkan isyarat ke situ, Allah tidak akan menyia-nyiakan. pahala orang-orang yang berbuat ihsan. Siapa mereka itu?
Yaitu mereka adalah orang-orang yang memenuhi seruan Allah dan rasul-Nya setelah mereka tertimpa luka-luka yaitu apa dalam Perang Uhud. Perang. Uhud itu tahun berapa? Tahun tiga Hijriah di bulan Syawal.
Tatkala mereka pulang Rasulullah sallallahu alaihi wasallam pulang dalam keadaan dan para sahabat membawa kekalahan waktu itu maka kemudian Rasulullah sallallahu alaihi wasallam. Mengingat bahwasanya orang kafir walaupun menang, mereka belum mendapatkan dan belum mampu menaklukkan Madinah seperti yang mereka inginkan. Maka Rasulullah khawatir mereka bukan pulang ke Mekah, namun mereka a. menyerang ke Madinah, balik dari Uhud justru pergi ke Madinah. Maka Rasulullah sallallahu alaihi wasallam memerintahkan para sahabat, barang siapa kemarin ikut Perang Uhud hendaknya sekarang keluar lagi.
Tayib, maka. mmm Jabir radhiyallahu anhu mengatakan wahai Rasulullah saya selalu ingin ikut perang bersama Anda tapi kemarin ayah saya menyuruh saya menunggui adik-adik saya yang perempuan itu dan ayah saya yang berperang. Sekarang ayah. dah meninggal takmampu memenuhi seruan. Izinkan saya menggantikan ayah saya, lalu mereka pun diizinkan. Mmm Jabir diizinkan. Kemudian Abdullah bin Ubay yang di awal menjelang perang mmm perang apa itu?
Perang Uhud. lari, sekarang bilang kepada Rasulullah, izinkan saya ikut. Rasulullah mengatakan tak, saya tidak mau engkau ikut. Jadi betul-betul yang ikut Perang Hamraul Assad ini orang-orang terpilih memang.
Baik, ah begitu sampai di tempat yang namanya. maka Rasulullah sallallahu alaihi wasallam menunggu di situ, menunggu ketibaan musuh, ternyata mmm musuh-musuh itu sendiri dengan cerita yang panjang disebutkan di situ, ke semangat mereka melemah.. mereka tidak tahu mmm mereka apa ketika mau mendekati ke Madinah ternyata semangat mereka dilemahkan oleh Allah taala apalagi ada satu orang sahabat yang satu orang teman mereka yang masuk. Islam namun mereka tidak tahu orang ini sudah masuk Islam.
Lalu orang ini tapi tidak ikut perang waktu itu dia datang ke Madinah jumpa Rasulullah sallallahu alaihi wasallam kemudian Rasulullah memerintahkan dia untuk menakut-nakuti orang. lalu dia pun pergi menemui pasukan Abu Sufyan memberitahu bahwasanya Muhammad sekarang sudah mengumpulkan pasukan yang kemarin-kemarin tidak ikut perang mereka sekarang ikut perang, mereka marah atas kekalahan di perang.
Uhud, sebaiknya kalian tidak akan eh sebaiknya kalian jangan berangkat ke Madinah, nanti kalian celaka. Lalu Abu Sufyan mengatakan kasihan kamu, kami sudah bersiap untuk mengalahkan mereka. Maka eh sahabat yang ini mengatakan saya. nasihatkan kepadamu jangan lakukan itu, nanti engkau kalah. Lalu mereka musyawarah dan akhirnya mereka semangatnya jatuh.
Kemudian mereka dilewati oleh rombongan mmm Bani Qais yang hendak apa? Hendak. berniaga tapi akan melewati tempat yang di situ Rasulullah sallallahu alaihi wasallam dan para sahabat mmm singgah.
Kemudian Abu Sufyan mengatakan kepada pimpinan Bani Qais tersebut maukah engkau untuk menyampaikan pesan. pada Muhammad dan pengikutnya bahwasanya kami telah berkumpul untuk, untuk menyerang kalian, hendaknya kalian takut, nanti kami akan memberikan banyak hadiah kepadamu, lalu dia pun setuju.
Kemudian dia pun datang menemui Rasulullah. mengatakan sesungguhnya Abu Sufyan telah mengumpulkan pasukan yang banyak untuk mengalahkan kalian. Hendaknya kalian takut dengan berita ini. Ternyata para sahabat justru tidak takut.
Mereka mengatakan. Ah inilah yang menyebabkan turunnya ayat tersebut. Dijelaskan oleh Imam Al Baghawi rahimahullahu taala ini. kembali ke siapa, kembali ke para sahabat. Allah menyebutkan siapakah Al Muhsinun itu orang yang berbuat ihsan adalah orang yang setia memenuhi seruan Allah dan rasul-Nya walaupun tengah susah. Walaupun tengah luka. walaupun sedang letih, mereka siap kalau dipanggil mereka siap. Sekarang mmm kalau di keumuman di negeri-negeri muslimin tidak ada jihad perang, tapi jihadnya lebih berat melawan hawa nafsu, jihad untuk apa? Untuk menuntut ilmu, menga. ilmu dan mendakwahkan ilmu. Ini juga jihad. Ah ini bagian dari ihsan, kesetiaan pada Allah taala, kemudian siapa mereka ini? Disebutkan. mereka adalah orang-orang yang mana orang-orang eh orang-orang yang ini siapa lagi? Yaitu rombongan Bani Qais berkata kepada mereka sesungguhnya orang-orang telah berkumpul untuk menyerang kalian. Siapa orang-orang ini? Maksudnya adalah pasukan Abu Sofyan. Inilah yang dijelaskan oleh Imam Al Baghawi demikian pula oleh Imam eh At-Tabari dan insyaallah Ma'ruf semuanya berpendapat seperti itu.. diberitahu bahwasanya pasukan khusus sangat banyak agar kalian takut dan gentar ternyata Allah berfirman apa itu? Justru ini menambahi mereka keimanan.
Maksud keiman. di sini apa? Kata Imam Al-Baqarah yaitu keyakinannya bertambah dan juga apa kekuatan jiwanya bertambah. Inilah makna mmm yaitu apa kekuatan mmm pertambahan iman dan juga tasbih pembenaran. bertambah. Baik, mereka semakin yakin benarnya janji Allah dan rasul-Nya.
Semua yang diceritakan nabi satu per satu terjadi bentulan. Dan dijelaskan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullahu taala. Dalam Majmul Fatawa terkait dengan ayat ini, ayat Ali Imran satu tujuh tiga ini, ini menunjukkan bahwasanya keimanan itu memang apa?
Bertambah tatkala beberapa ayat turun, belum tentu keimanan. itu bertambah seperti yang diharapkan. Namun tatkala tiba suatu peristiwa mereka melihat bukti kebenaran ayat maka iman bertambah. Jelas kita yakin para sahabat imannya bertambah setiap kali turun. tetapi apa?
Tetapi terkadang pertambahannya itu tidak sehebat tatkala mereka lihat langsung buktinya, lihat di depan mata, betapa yang diceritakan nabi itu terbukti satu per satu, sehingga pertambahannya semakin. seperti apa?
Seperti Nabi Ibrahim jelas setiap kali turun wahyu beliau beriman dan bertambah iman namun beliau ingin tambahan lagi seperti yang mengatakan apa?. perlihatkan kepada saya bagaimana engkau menghidupkan orang mati. Jelas Nabi Ibrahim yakin Allah taala mampu menghidupkan orang mati. Ayat-ayat ada dalam wahyu, tetapi Nabi Ibrahim ingin tambahan yang lebih kuat. Makanya Allah taala bertanya apakah engkau tidak beriman? Maka Ibrahim mengatakan tentu saya beriman ya Allah tetapi saya minta ditunjukkan dengan di depan mata saya a. hati saya menjadi tenteram yaitu apa? Keimanan yang bertambah dengan sangat hebat. Jelas? Segala nabi imannya bertambah.
Tapi Nabi Ibrahim ingin tambahan yang lebih hebat lagi dan ini tidak mengapa. Bukan karena ragu-ragu.. Tayib demikian pula dijelaskan oleh Syaikhul Islam, para sahabat pun mengalami pola-pola yang seperti itu.
Bukannya tidak beriman ketika turun ayat jelas mereka beriman. Dipuji dalam ayat-ayat yang banyak yang telah kita lewati i. namun pertambahannya akan semakin besar tatkala mereka lihat di depan mata bagaimana Allah membuktikan janji yang disebutkan dalam Quran nabi juga membuktikan benarnya apa yang beliau beritakan keimanan berta. berlipat-lipat.
Makanya tatkala mereka ditakut-takuti seperti itu bukan semakin gentar malah semakin bertambah iman,yakin benar, benarnya berita Allah dan rasul tentang peristiwa ini, peristiwa ini, peristiwa ini. maka peristiwa itu justru menambahi mereka keimanan mereka mengatakan cukuplah bagi kami Allah dan Dia-lah sebaik-baik. wakil sebagaimana dijelaskan oleh Imam Ibnu Katsir rahimahullahu taala kalau tak salah ana dapatkan dari Ibnu Katsir dan juga apa Imam Sinkuiti demikian pula Imam As-Sya'di dalam tafsir-tafsir mereka. wakil yaitu apa? Dimakna seperti apa? Habib di mana berarti apa kalau di mana artinya yang. habib yang dicintai kalau sekarang wakil di mana mau kul yaitu yang diserahi urusan.
Makanya para sahabat mereka tidak menyandarkan kemenangan itu pada kekuatan mereka. Mereka sendiri. sangat letih mereka luka-luka setelah eh setelah Perang Uhud. Namun mereka bersandarnya kepada Allah cukuplah bagi kami Allah. Ini sebagai. berarti apa? Allah. Asalnya apa? Cukuplah bagi kami Allah. Walaupun kalian berkumpul seluruh dunia, kami tak takut. Semua di tangan Allah, semua dalam genggaman Allah.. Dia-lah yang sebaik-baik diurus eh diserahi urusan.
Dan dijelaskan oleh Imam Asy-Syinqithi rahimahullahu taala dalam tafsir ayat ini bahwasanya ayat ini polanya adalah pola. ujian. Ujian untuk siapa? Untuk ahli iman, ahli tauhid dan ahli tawakal kepada Allah. Allah memuji mereka adalah kaum muk, kaum muhsinin, mereka adalah orang yang setia walaupun dalam situasi susah, mereka adalah orang yang tidak ta. menghadapi syaitan karena ayat ini nanti rangkaiannya membahas itu. Dan mereka adalah orang mukmin yang sebenarnya mereka adalah orang yang hanya bertawakal kepada Allah akhirnya mereka menang. Mendapatkan keridaan di dunia dan mendapatkan. pahala di akhirat dan seterusnya. Rangkaian ayat ini pujian-pujian untuk mereka tadi. Ini menunjukkan yang layak dipuji siapa? Yaitu ahli iman, ahli tauhid, ahli tawaqul alallah. Tayib. Dan. kala mereka bertawakal kepada Allah justru kemenangan itu datang kemudian apa mereka pun pulang membawa kenikmatan dari Allah kema kenikmatan berupa. yaitu mereka tidak mengalami kekalahan bahkan orang kafir yang takut tak jadi datang maka mereka menang secara teknikal dan secara berita, berita internasional mereka. orang kafir tidak berani menyerang sementara muslimin sudah siap, sudah siap melawan mereka.
Maka ini adalah keuntungan mereka mengikuti ridwan Allah dan seterusnya disebutkan kemenangan. Keutamaan-keutamaan tadi justru kalau bersandar pada Allah di situlah ada kemenangan. Nah sekarang kita banyak kaum muslimin di seluruh dunia atau mayoritasnya mem, mengiklankan, kita sedang berperang melawan virus, melawan. Pak, jangan lupa tawakal pada Allah, bukan pada orang kafir, jangan tawakal pada alat atau kepandaian, semuanya sudah letih, semuanya sudah berulang-ulang mengalami kekalahan, sudah banyak korban jiwa, jangan tawakal pada yang lain. Kalau mau menang. tawakal pada Allah bukan pada manusia atau makhluk atau yang semacam itu. Ah di situlah nanti akan dapat kemenangan kalau tawakal pada Allah. Kalau tidak, kita hanya akan menambah jumlah apa? Kerugian saja kalau tawakal pada yang lain. Tayib. Sisi pendalilannya apa ini? Maka berita itu menambahi mereka keimanan.
Menunjukkan iman itu mungkin bertambah. Berarti sebaliknya iman juga mungkin berkurang. Bagi siapa ini? Bagi orang yang tatkala. dapatkan teror mental seperti itu mereka ketakutan lalu menyerah. Seperti apa? Seperti orang-orang munafiqun yang mereka sebagaimana yang difirmankan oleh Allah subhanahu wa taala. yaitu engkau wahai Rasulullah melihat para munafik pun itu bersegera untuk lari menuju ke saudara-saudara mereka dari ahli kitab yaitu bersegera untuk minta perlindungan kepada orang-orang kafir. Maka apa?. semakin rusak itu yang masih ada sisa iman. Yang kafir ya semakin bertambah kekufurannya. Sampai-sampai apa?
Mereka membuat malu diri mereka sendiri mengatakan kepada ahli kitab dari kalangan Yahudi. kami khawatir tertimpa bencana apabila orang-orang musyrik Mekkah itu menyerang Madinah maka kami minta perlindungan pada kalian di benteng kalian ini membuat malu saja ini orang yang ketika diberi berita-berita yang menakutkan. justru mereka memang jadi gentar dan melarikan diri dari medan perang. Ini orang-orang munafiqun tidak sama dengan para sahabat tadi.
Powered by Todorant