Header Ads

Kajian Kitab Shohih al Bukhori (Majlis 6)

Sumber Channel Telegram: Syarah Shohih al-Bukhori

Kajian Kitab Shohih Bukhori
Bersama:
Asy-Syaikh Abu Fairuz Abdurrahman bin Soekojo Al Jawiy حفظه الله 

 بسم الله الرحمن الرحيم 
Untuk download file PDF klik gambar 


🍂🍂🍁🍂🍂
Tarikh: 17 Zulhijjah, 1442, 27/07/2021 Hari Selasa.

Masih di pembahasan hadis yang ke 3.
Dibacakan firman Allah تعالى,

اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ (1) 
diturunkan karena Jibril turun dari langit.

Bacalah dengan nama Robbmu yang menciptakan,

خَلَقَ الْإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ (2) 
Menciptakan manusia dari segumpal darah yang tergantung,

Ini menunjukkan disyariatkannya membaca باسم الله ketika mau baca sesuatu. 

Apakah wajib menulis? Tidak wajib menulis, membaca pun boleh. Demikian pula ibadah-ibadah yang lain

اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ (3)
Bacalah, dan Robbmu itu Maha Dermawan.

Ayat ini diulang-ulang oleh Sheikhuna Yahya حفظه الله, ketika ada surat yang mengatakan, saya sudah lama belajar disini tapi hapalan saya lemah. Setiap kali baca alquran lupa. Setiap kali baca hadis saya lupa. Dan saya juga sering tidak mampu memahami pelajaran-pelajaran yang ada. Maka Sheikhuna Sheikhuna mengatakan, teruslah belajar dan berdoa, kerana Allah tidak menyia-nyiakan usahamu, lalu membacakan ayat ini,
اقْرَأْ 
Bacalah

وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ 
Dan Robbmu itu Dermawan.

Diantara Dermawan Nya adalah mengajarkan ilmu, membukakan wawasan dan seterusnya.

الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ (4) عَلَّمَ الْإِنسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ (5)
Itu sebagian dari Kedermawanan Allah, mengajarkan ilmu, dan itu Karunia yang sangat besar, memberikan ilmu. Bukan sekadar makan minum seperti apa yang didapatkan oleh haiwan dan orang-orang kafir. Orang Mukmin,  Kedermawanan Allah untuknya lebih besar, lebih bagus.

🍃🌷🍃

فرجع بها رسول الله صلى الله عليه وسلم يرجف فراده
Lalu Rasulullah صلى الله عليه وسلم membawa pulang ayat-ayat tadi dalam  keadaan dada beliau bergoncang, يرجف، yaitu يطرب bergoncang. Dalam riwayat yang lain, طواتره , yaitu daging yang ada di dada, bergoncang, bergetar. Karena ini perkara yang menyelisihi tradisi.  Bahkan baru  pertama kali beliau mengalami itu. 

Makanya ini menunjukkan bahawasanya, orang yang mengalami sesuatu yang sangat mengejutkan, itu memang apa? Jantungnya berdegup kencang, dadanya bergetar, berdebar dan seterusnya. Makanya nanti Rasulullah di sebutkan, diberi selimut, di selimuti sampai rasa takutnya hilang. Menunjukkan beliau ketakutan. Baru jumpa seorang guru, tahu-tahu didekat sampai sesak nafas, diulang 3 kali, paksa-paksa membaca, malah tak mampu baca. Tapi kalau anak sekolah, ha besok tak nak sekolah. Dah takut, jumpa cikgu macam itu.

Tapi ini pendidikan dari langit dan yang dididik juga, orang yang jiwanya sangat kuat. Walaupun takut, tapi nanti rindu sebagaimana didalam hadis Jabir. Beliau rindu untuk di datangi Malaikat itu lagi, kerana ini bukan ilmu yang sembarangan. Ini ilmu yang penuh berkah.

فدخل على خديجة بنت خويلد رضي الله عنها
Lalu Rasulullah صلى الله عليه وسلم , masuk menemui Khodijah binti Khuwailid رضي الله عنها. 

فقال: 《زملوني زملوني》
Beliau berkata, "Selimutilah saya, selimutilah saya."

Ini mengulang untuk menguatkan. 

فزملوه
Lalu mereka pun menyelimutinya.

Tidak mereka malah sibuk, "Dah dah dah,cuba duduk dulu, sebelum kami kasi selimut, cerita dulu, tak! Mereka langsung menyelimuti

Maka ini di ambil faedah oleh Imam Ibnu Batthol didalam Syarah Sahih Bukhari beliau, yaitu yang di disyariatkan, kalau orang itu ketakutan, langsung di bantu untuk menghilangkan ketakutannya. Jangan ditanya ini itu. Dikhuatirkan kalau pun dia cerita, ceritanya akan terputus-putus. Ceritanya akan salah. Hatinya sedang goncang. Bagaimana dia akan mampu bercerita dengan benar. 

Maka apa? di tenangkan dulu. Di tenangkan. Dia minta diselimuti, kasi selimut. Dia minta minum,  kasi minum. Dia minta di urut, ha di urut dulu, dan sebagainya. Jangan ditanya banyak-banyak. Dia masih kebingungan, kasihan. Tentunya ini hukum dasarnya. 

Tapi kalau driver teksi, mumgkin ada 911 orang talipon serba ketakutan, jelas apa? Operatornya perlu informasi dengan cepat. Dan tidaklah orang yamg menalipon kecuali memang dia ingin cerita, jadi memang apa, sambil  ditenangkan sambil minta cerita.

Kemudian disebutkan disini, فزملوه حتى ذهب عنه الروع
Kemudian mereka pun, yaitu Khodijah dan para pembantunya, para dayang-dayang barangkali atau hamba sahaya menyelimuti nabi صلى الله عليه وسلم sehingga hilanglah rasa takut beliau dari diri beliau.
رَوع
pakai fathah, maknanya adalah خوف , atau زائر yaitu rasa takut, rasa gentar. Kalau  رُوع, itu pakai dhommah, itu artinya hati atau jantung, yaitu jiwa.

فقال لخديجة وأخبرها الخبر
Lalu Rasulullah صلى الله عليه وسلم menceritakan berita-berita tadi kepada Khodijah.

Kata Imam Ibnu Batthoh رحمه الله, ini menunjukkan, bolehnya untuk membagi perkara penting kepada orang terpecaya. Ini memang Khodijah adalah, jelas isteri beliau, juga yang terpecaya, maka Rasulullah berbagi berita. Untuk apa? Minta musyawarah, minta dukungan dan seterusnya.

Kemudian, apa ucapan nabi صلى الله عليه وسلم,
《 لقدخشيت على نفسي》
Sungguh saya mengkhawatirkan diri saya sendiri. 

Disebutkan oleh Imam Nawawi menukilkan dari al Qodhi Iyad, bahawasanya keraguan akan wahyu, itu tidak boleh. Bagaimana ragu, bagaimana malah takut, mengkhawatirkan ini dan itu. Tak boleh Rasulullah takut. Tapi jelas, yang dimaksudkan bukan ragu tentang kebenaran, tapi apa? Ini kejadian yang lalu pertama kali beliau alami. Wajar apabila beliau itu merasa takut. Apalagi sampai disikapi dengan sekeras itu oleh Malaikat itu. Wajar beliau khawatir. 

Apa maksudnya beliau khawatir disini? Di jelaskan oleh Al Hafiz Ibnu Hajar رحمه الله, juga di nukilkan oleh Imam Nawawi, sebelum itu tentunya, yaitu khawatir yang datang adalah syaitan. Di tempat yang sepi, boleh jadi syaitan datang untuk memberikan bisikan-bisikan yang menyesatkan. 

Dan ini yang banyak di alami oleh orang-orang Sufiyah, seperti yang disebutkan oleh Al Hafiz Ibnu Al Jauzi رحمه الله تعالى  di dalam Talbis Iblis. Orang-orang Sufiyah suka menyendiri, mencari tempat sepi untuk dapat wahyu, dapat langsit. Tidak merasa cukup dengan wahyu dari Allah yang disampaikan kepada RasulNya. Ingin jadi nabi. Banyak dari mereka ingin jadi nabi. Ingin jumpa Nabi Khidir, dapat ilmu laduni. Bahkan apa? Sebagian ingin jadi Allah sekalian, نعوذ بالله.

Thayyib, Tatkala niatnya buruk dan langkahnya buruk, tidak ikut sunnah, tapi ikut bid'ah, memang yang datang adalah syaitan. Syaitan akan mendatangi orang-orang yang tidak puas dengan sunnah. Thayyib.

Tetapi, ha disini Rasulullah khawatir, jangan-jangan saya di datangi oleh syaitan, di kasi bisikan yang keliru dan seterusnya, maka tampil lah Khodijah menjalankan tugasnya sebagai apa? Sebagai penguat disini.

فقالت خديجة: كلا
Khodijah mengatakan, "Sama sekali tidak."

Kata Imam An Nawawi رحمه الله, 
كلا 
Ini adalah lin nafi wal idrok. Yaitu apa, kalau tak salah beliau bilang idrok, eh nafi betul. Yaitu untuk meniadakan, untuk menghapus apa yang di khawatirkan tadi. Lalu beliau menyebutkan, ada beberapa makna dari كلا. Terkadang maknanya adalah bi makna alla, yaitu harfun tanbih. Tapi jelas yang pertama, itulah yang diinginkan, yaitu Khodijah mengatakan كلا untuk menghapus kekhawatiran nabi. "Sama sekali engkau tidak akan mengalami yang anda khawatirkan itu."

والله ما يخزيك الله ابدا
Demi Allah, Allah tidak akan menghinakan anda selama-lamanya.

 الخزي يخزيك
Ini maknanya fadhihah wal khudlan wal hawan, sebagaimana disebutkan beberapa makna itu oleh Imam Nawawi dalam Syarah Sohih Muslim, الخزي yaitu kehinaan, kerendahan, membongkar aib. "Sama sekali Allah tidak akan menghinakan anda. Sama sekali Allah tidak akan membongkar aib-aib anda." Kenapa? Sekarang di datangkan harfu taukid إن. Untuk apa? Ta'lil. Apa alasannya? Ini pelajaran apa? Usul fiqh. Setelah memyebutkan hukum-hukum, lalu dikatakan إن, sebagai alasan, menunjukkan yang setelahnya ini alasan kena tidak perlu khawatir, kenapa tidak perlu takut.

إنك لتصل الرحم
Ini pertama, Sesungguhnya anda benar-benar menjalinkan kekerabatan.

Orang yang memuliakan sanak kerabat, tidak akan dihinakan oleh Allah, kerana syariat Allah yang tidak pernah dihapus, diantaranya adalah yaitu memuliakan sanak kerabat. Kerana syariat Islam itu mendukung dan sangat memggalakkan hubungan kekerabatan.

Ketika nabi menjalankan itu,  sesuai dengan syariat yang ma'ruf dari masa ke masa, dari zaman ke.zaman, maka tak mungkin Allah justru menghinakan beliau.

Yang kedua
وتحمل الكل
Makna asalnya سكل, yaitu beban. Anda suka memikul beban-beban. 

Orang lain tak mahu ikut campur, anda yang justru memikul beban ini, memikul beban itu. Tak mungkin orang yang suka berkerja keras untuk kebaika  justru di hinakan oleh Allah, tak mungkin.

وتكسب المعدوم
Ini yang ketiga. Anda berkerja untuk memberikan sedekah kepada orang-orang yang tidak mampu.

Ada pembahasan panjang di dalam Sahih Muslim makna kalimat ini, tapi intinya adalah Rasulullah bekerja bukan untuk memperkaya diri sendiri, tapi untuk sedekah, untuk membantu fakir miskin barangkali atau anak-anak yatim dan sebagainya. Karena, memang apa? Kenyataannya nanti ketika musim kekeringan sangat panjang, akhirnya apa? Keluarga Abu Thalib, mereka mengalami kemiskinan yang amat parah, lalu Rasulullah berbicara kepada pakcik yang lain yaitu Al Abbas bin Abdul Mutalib untuk apa? Untuk mengasuh sebagian anak-anak Abu Talib, lalu apa? Ali di ambil oleh Rasulullah. Kemudian tak salah Uqail di ambil oleh Abbas bin Abdul Mutalib. Jadi suka untuk berkerja untuk menyedakahi orang lain, orang-orang yang tidak mampu.

Kemudian yang keempat
وتقري الضيف
Anda suka memuliakan tamu.

Ini akhlak-akhlak yang sangat bagus. Tak mungkin orang yang suka mencurahkan segalanya untuk membantu orang lain, memuliakan orang lain, lalu Allah menghinakan dia, ini bukan kebiasaan Allah تعالى, bukan sunnatullah.

Yang kelima
وتعين على نوائب الحق
Dan anda membantu ketika ada perkara-perkara yang terkait dengan kebenaran.

Bukan cuai, bukan masapote, tak ambil kisah tak ambil berat, dan Rasulullah selalu apa? Ikut campur dalam urusan yang disitu kebenaran ada disitu, membantu menegakkan kebenaran.

Lima perkara ini disebutkan oleh Khodijah رضي الله عنها di nukilkan oleh Imam an Nawawi رحمه الله, ini adalah perkara-perkara yang dulu orang Arab sampai membanggakan diri. Rasulullah tidak membanggakan diri, yang penting kerjakan. Tapi apa? Intinya lima akhlak ini sangat di muliakan oleh orang Arab dan mereka suka untuk melakukan yang seperti itu.

Apabila nabi yang karakter yang paling sempurna ini menjalankan itu, tak mungkin justeru beliau dihinakan oleh Allah. 

Jadi ambil faedah dari sini, kata Imam Nawawi رحمه الله, ini menunjukkan kesempurnaan akal Khodijah, dan menunjukkan tentang ketajaman dari kecerdikan beliau, dan kedalaman fiqih beliau, yang mana dengan melihat qorinah-qorinah yang ada seperti ini, tahulah dia bahawasanya suaminya ini bukan orang biasa. Suaminya ini adalah orang yang dimuliakan oleh Allah. Tak mungkin Allah akan menghinakan dia.

Thayyib, ini menunjukkan kepandaian Khodijah kata Imam Nawawi رحمه الله تعالى. 

Thayyib,  kemudian dari hadis ini pula, kita mendapat faedah, bolehnya memuji seseorang dihadapan dia apabila aman dari fitnah, apabila tujuannya benar. 

Sebagaimana itu dijelaskan oleh Imam Ibnu Batthol dalam Syarah Sahih Bukhari dan Imam Nawawi dalam Syarah Sahih Muslim. Buktinya disini Khodijah memuji suaminya dihadapan suaminya, dengan apa? Pujian yang tidak menyebabkan suaminya madlul, tertipu, "Oh saya orang hebat, oh saya orang nombor satu, tak tahukah engkau". Tak akan nabi bilang macam itu. Nabi tidak mungkin, tapi apa? Nabi selalu tawaddhu', cuma sekarang beliau perlu di hibur, maka Khodijah menghibur dengan ucapan-ucapan yang benar. Makanya Imam Nawawi katakan, yaitu boleh yang seperti ini kerana tujuannya adalah untuk menguatkan hatinya. Untuk apa? Menghilangkan rasa putus asa dan kekhawatiran dirinya, dengan nasihat-nasihat yang baik dan dengan pujian-pujian yang tepat.

Kemudian disebutkan disini,

فانطلقت به خديجة حتى أتت به ورقة بن نوفل بن اسد بن عبد العزى 
Maka Khodijah membawa nabi صلى الله عليه وسلم untuk mendatangi Waroqoh bin Naufal bin Asad bin Abdul Uzza.

Ini menunjukkan, kalau kita sedang mengalami kesulitan dan kerumitan, walaupun kita mampu menjawab dan kita menjawabnya. Alangkah bagusnya kalau kita lengkapi dengan apa? Kita mengajak orang yang kesulitan itu kepada orang yang lebih alim. Kepada apa? Orang yang lebih alim. Kerana disini Waroqoh jelas diakui keilmuannya. Dia bagaikan pendeta. Dia belajar agama Nasroni dan rajin membaca kitab suci, tidak seperti tradisi orang Musyrik di Mekah ketika itu. Mereka tak punya kitab apa pun.

Maka disini dibawa kepada ahli ilmu. Kalau ada kesulitan, pergi ke ahli ilmu, jangan mengurusi sendiri lalu menyendiri. Tapi seringlah berhubungan dengan para ulama, orang-orang yang terpecaya  dan seterusnya.

Thayyib, kemudian, 

 ابن عم خديجة
Dari pakciknya Khodijah, 

Ye kerana mereka levelnya sama disini. Waroqoh bin Naufal bin Asad, yaitu apa? Cucu dari Asad. Sementara Khodijah, Khodijah binti Khuwailid bin Asad. Berarti memang  levelnya sama.
Sama-sama apa? Datuknya sama yaitu Asad. Asad bin Abdil Uzza.

وكان امرأ قد تنصر في الجاهلية
Dia adalah seorang lelaki yang masuk agama Nasroniyah di masa Jahiliyah dan akan ada penjelasan yang lebih panjang dalam hadis Asma' binti Abi Bakar,  إن شاءالله dalam Sahih al Bukhori juga, tentang apa? Mengembaranya Waroqoh bin Naufal dan Amar bin Nufail, nantinya إن شاءالله.
Zaid bin Amr bin Nufail, mereka berdua mengembara ke Syam kerana mereka merasa bahawasanya ajaran yang sekarang dilakukan masyarakat di Mekah itu adalah ajaran yang sesat, menyembah berhala dan seterusnya.

Ha ini ceritanya ada di Sohih Bukhari ini juga tapi nanti di bahagian yang lain. Intinya dia masuk agama Nasroniyah di masa Jahiliyah.

Dijelaskan oleh Imam An Nawawi رحمه الله, seluruh masa sebelum diutusnya nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم, sebagai nabi dan rasul, itu dikatakan masa Jahiliyah. Di nisbatkan kepada Jahlih fahisy, kejahilan yang sangat parah. Kalau kejahilan biasa, tidak dikatakan Jahili, tapi kalau dikatakan Jahili, ada ya' nisbah, nisbah kepada Jahiliyah kerana kejahilannya itu sangat parah. Ini terkait dengan masa, Jahiliyah.

Setelah diutusnya nabi, tak boleh dikatakan, oh ini kita kembali kepada masa Jahiliyah, tak boleh. Masa Jahiliyah sudah tidak ada. Kerana apa? Kerana umat ini dan dunia ini sudah di perangi wahyu berupa AlQuran dan Sunnah Nabi, bukan lagi masa Jahiliyah. 

Cuma tinggal orang perorang, kalau dia masih memelihara kan Jahiliyah, dikatakan dia orang yang ada karakter Jahiliyah di dalamnya. 

Untuk zamannya, ini adalah zaman nabi Muhammad, bukan zaman Jahiliyah lagi. Dan itu dibahas panjang lebar oleh Sheikhul Islam Ibnu Taimiyah didalam I'tido' Siratul Mustaqim. 

Sama saja orangnya itu orang Musyrik yang tidak punya kitab suci, ataukah dia adalah Yahudi ataupun Nasroni yang punya kitab suci, tetapi sudah dipesongkan, mereka semua di zaman Jahiliyah.

وكان يكتب الكتاب العبراني
Dia sering menulis kitab berbahasa Ibroni.

فيكتب من الإنجيل بالعبرانية
Beliau menulis kitab Injil dengan Bahasa Ibroni 

ما شاء الله أن يكتب
Sesuai dengan kehendak Allah untuk menulisnya.

Thayyib, dalam riwayat Muslim, dalam Sohih Muslim lafaznya bukan Ibroni tapi Arobi,
وكان يكتب الكتاب العرا بي
فيكتب من الإنجيل بالعرابي
ما شاء الله أن يكتب

Lalu yang betul, yang mana? Arobi atau Ibrani. Di jelas kan oleh Imam Nawawi رحمه الله, dua-duanya benar. Cuma sebagian rowi menyebutkan sesuai dengan satu sudut pandang, rowi yang lain menyebutkan sudut pandang yang lain. Dan boleh jadi kerana ini asal hadisnya dari Aisyah, boleh jadi Aisyah terkadang cerita begini,  terkadang cerita begitu. Dua-duanya betul. Tapi kesimpulannya bagaimana? Yaitu orang ini memang wawasannya luas. Tokoh utama ini, tokoh utama di masa itu. Waroqoh bin Naufal,  wawasannya luas, mampu menulis dengan bahasa apa? Ibroni dan mampu menterjemahkan kepada Bahasa Arab, padahal rata-rata penduduk disitu mereka terlampau ummiyun, tak tahu menulis, tak tahu cara membaca tulisan, tetapi Waroqoh belajar sampai dia mampu untuk membaca tulis, bahkan juga apa? Menerjemahkan. Menunjukkan apa? Dia punya ilmu. Mempunyai ilmu yang sangat banyak.

ما شاء الله أن يكتب
Maksudnya ini adalah sesuka dia. Seperti apa? Rasulullah صلى الله عليه وسلم solat dhuha ما شاء الله أن يصلي, maksudnya adalah sesuka beliau. Terkadang solat dhuha 8 rokaat, terkadang 4 rokaat dan seterusnya. Menunjukkan orang ini pakar dalam menulis, dibandingkan dengan orang-orang di sekelilingnya.

وكان شيخا كبيرا قد عمي
Beliau adalah orang yang sudah tua renta dan telah buta.

فقالت له خديجة
Lalu Khodijah berkata kepadanya,

يا ابن عم
Wahai sepupu saya.
Kerana memang sepupu. Dalam riwayat yang lain adalah,

يا عم
Wahai pakcik.

Mana yang betul? Dijelaskan oleh Imam An Nawawi, dua-duanya betul. Kalau yang pertama, wahai sepupu saya, ini hakiki kerana memang pangkatnys sama. Sama-sama cucu dari Asad bin Abdul Uzza.

Adapun yang يا عم, ini adalah dari sisi penghormatan, bil iktirom, kenapa? Kerna walaupun pangkatnya sama tetapi usianya sangat jauh berbeza. Sehingga apa? Khodijah untuk memuliakan sepupu dia yamg sudah sangat tua itu,  memanggilnya dengan pakcik, paman.

اسمع من ابن أخيك
Dengarlah berita dari keponakanmu itu, anak buahmu itu.

فقال له ورقة: يا ابن اخي ماذا ترى
Lalu Waroqoh mengatakan, "Wahai anak buahku. Wahai keponakanku, apa yang engkau lihat?

فأخبره رسول الله صلى الله عليه وسلم خبر ما رأى
Lalu Rasulullah صلى الله عليه وسلم menceritaka kepadanya berita tentang apa yang beliau lihat. 

فقال له ورقة: هذا الناموس الذي نزل الله على موسى
Waroqoh mengatakan ini adalah Namus yang Allah turunkan kepada Musa. 

Namus sebagaimana yang telah ana sebutkan 2 malam yang lalu ye, dia adalah, makna asalnya adalah Sohibus Sir Malik, penjaga rahasia raja, yaitu utusan yang sangat terpecaya. Tidak semua orang yang berhak mendapatkan berita dari dia.

Makanya tidak semua orang dapat wahyu. Hanya para nabi dan rasul yamg dapat wahyu. Dan disebutkan oleh Imam Nawawi, telah dinukilkan ijma' bahawasanya yang dimaksudkan disini adalah Jibril. Dan itu ma'ruf. Dan ini menunjukkan beliau memang orang yang terpecaya. Maka disini ada bantahan kepada orang-orang Rofidhoh yang menuduh Jibril itu berkhianat. Bagaimana dia berkhianat, sementara dia di percaya oleh Allah. Allah تعالى telah berfirman,
مُّطَاعٍ ثَمَّ أَمِينٍ
Malaikat Jibril itu di taati disana, di kerajaan langit,  ثمين dan dia itu ثم
مُّطَاعٍ ثَمَّ أَمِين 
dia di percaya disana dan dia itu مطاع di taati, امين yaitu di percaya. Di taati oleh para penduduk langit dan dia di percaya oleh penguasa yang diatas langit.  

Jadi dia dipercaya. Dia penjaga rahasia Allah تعالى. Rahsia apa? Wahyu. Telah kita lewati makna wahyu yaitu, apa? الإخبار مع او اخفاء, pemberitaan secara rahsia atau secara samar-samar. Maka dia di panggil dengan Namus.

Cuma sekarang isykalnya,kerana Waroqoh mengatakan,
الذي نزل الله على موسى
Yang Allah turunkan kepada Musa.

Sementara Waroqoh ini, adalah apa? Beliau ini orang Nasroni, bukan orang Yahudi, istilahnya, pengikut agama Nasroni. Kenapa beliau memilih Nabi Musa bukan Nabi Isa? Dan ini diriwayat Muslim juga demikian. Adapun di selain Bukhari Muslim ada lafadz apa? Terhadap Nabi Isa. Ini  ada kerumitan. Malaikat Jibril datang kepada semua nabi. Bahkan Malaikat Jibril datang kepada Maryam untuk memberitahu tentang anak yangakan dilahirkan. Kemudian apa? Ditiupkan kepadanya ruh dan seterusnya. Dan memang Isa diperbuat dengan Ruhul Qudus yaitu Jibril.

Cuma masaalahnya kenapa di Bukhari Muslim dan ini riwayat terkuat, Waroqoh bukan mengatakan Isa tetapi mengatakan Musa? Disebutkan olehbal Hafiz ibnu Hajar رحمه الله, ini isyarat bahawasanya memang nabi terbesar Bani Israil adalah Nabi Musa عليه السلام, dan syariat terbesar adalah Taurat. Injil itu menginduknya kepada Taurat. Intinya hampir sama cuma ada beberapa perubahan disesuaikan dengan keadaan zaman yang dialami Nabi Isa tapi tetap syariat terbesar Bani Israil adalah Taurat. Nabi terbesar Bani Israil adalah Taurat. Dan memang diantara ulul azmi, antara Nabi Musa dengan Nabi Isa, Nabi Musa lebih tinggi. Beliau nombor tiga, setelah Muhammad, kemudian Ibrahim, kemudian Nabi Musa.

Nabi Isa ini di perselisihkan, mana yang lebih utama, beliau dengan Nabi Nuh. Masaalah, intinya memang Nabi Musa yang terbesar untuk Bani Israil. Makanya nanti ketika nabi صلى الله عليه وسلم berdakwah dan beliau pergi ke pasar Uqab, ketika ditengah perjalanan lalu beliau solatul lail, kalau tak salah qiyamullail atau solat Isya', kemudian membaca alQuran, ternyata para jin yang datang dari nasi lain, mereka mendengarkan Quran, lalu mereka mengatakan,

إنا سمعنا كتابا أنزل من بعد موسى
Sesungguhnya kami telah mendengar sebuah kitab yang diturunkan setelah  Musa.

Padahal apa? Sebelum Nabi Muhammad, nabi banyak sekali, sampai ke zaman Nabi Musa. Ada Nabi Isa, ada Nabi Daud dan seterusnya. Kenapa yang disebutkan oleh jin tadi, nabi yang nun jauh di atas sana yaitu Nabi Musa kerana memang syariat terbesar untuk Bani Israil adalah syariatnya Musa. Makanya memang Musa yang di sebut-sebut, bukan Isa. Yaitu hikmahnya itu. 

Makanya disini Waroqoh mengatakan, "Ini adalah Namus yang Allah turunkan kepada Musa". Dan disini ada dalil bahawasanya memang Allah تعالى tinggi diatas langit. Allah tidak bersama kita dalam artian zatNya itu dimana-mana, tidak!. Tapi Allah diatas. Buktinya apa? Malaikat Jibril itu Allah turunkan, berarti apa? Allah lebih atas lagi. Tak mungkin Allah dibawah, Jibril diatas. Jelas apa? Allah diatas Jibril, diatas semua malaikat, malaikat dan malaikat diatas kita semua. Allah تعالى berfirman tentang malaikat,
يَخَافُونَ رَبَّهُم مِّن فَوْقِهِمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ ۩ 
Para Malaikat takut kepada Robb mereka yang ada diatas mereka. Dan mereka mengerjakan apa yang di perintahkan.

Tatkala disini, Waroqoh mengatakan Allah menurunkan Jibril kepada Musa, berarti memang apa? Allah di atas sana. Jibril ada diatas, apalagi penguasa alam semesta. Menunjukkan memang Allah tinggi di atas Arsy sana. Dan ini lebih layak, dengan apa? Status sebagai raja yang mutlak. Raja itu pasti apa? Tempatnya lebih tinggi, dia lebih suka posisi yang lebih tinggi. Kalau tidak, nanti apa? Ada kecacatan dalam kerajaan dia. Tak ada tempat. Akhirnya cari tempat yang rendah-rendah aje. Allah تعالى, Dia memilih tempat yang paling tinggi, sesuai dengan keagunganNya.

Thayyib,
Di sebutkan disini,
يا ليتني فيها جذعا
جذعٌ
Dalam riwayat yang lain جذعً, tak ada masaalah, ada khilaf dalam masaalah i'rob. Yang terbaiknya riwayat Bukhari, yaitu pakai apa? Marfu disini, جذعٌ, bukan جذعً. Thayyib,  karena apa? Dia sebagai khobar. 
يا ليت
Maka apa? Dia marfu'. 

Ini menunjukkan apa? Bolehnya mengangan-angankan untuk kembali ke masa muda dengan tujuan menolong kebenaran. Dan juga apa? Bolehnya tahassun, menyesali atas ketidakmampuan untuk menolong kebenaran.
جذعٌ
Asalnya adalah apa? Makhluk hidup yang usianya masih muda. جذع. Maka apa? Disini Waroqoh mengharapkan seandainya saya masih muda belia ketika engkau diangkat sebagai nabi dan rasul.

Thayyib,
ليتني اكون حيا
Aduhai, seandainya saya masih hidup

إذيخر جك قومك
Ketika kaum mu itu mengusir engkau, mengeluarkan engkau.

Thayyib, dari mana disini Waroqoh tahu?

Beliau banyak membaca buku. Beliau melihat sejarah para nabi, selalu saja para nabi datang dengan membawa syariat yang tidak disukai hawa nafsu masyarakat. Dan ini jadi pelajaran bagi setiap apa? Para daie. 

Daie datang bukan untuk mengikuti hawa nafsu masyarakat, tapi untuk membimbing mereka, menyelamatkan mereka dari jalan yang tersesat. Walaupun tidak sesuai dengan keinginan masyarakat.

Para nabi, mereka orang yang paling kukuh. Makanya mereka sering diusir, kalau tidak dibunuh oleh kaumnya.

فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: 《أو مخرجي هم؟ 》
Apakah mereka memang benar-benar akan mengeluarkan saya?

Ini dengan apa? Isim fa'il, menunjukkan apa? Polanya adalah jumlah ismiyah, kerana isim fa'il itu isim, bukan mengatakan,
أيخرجونني
Bukan begitu. Apakah mereka akan mengeluarkan saya? Terjemahannya sama tetapi sasteranya lain. Rasulullah menggunakan pola jumlah ismiyah, أومجرجي هم, menunjukkan apa? Betul-betul, apakah memang mereka benar-benar akan mengusir saya? Ini taukid yang sangat kuat.

Yang mana diketahui dengan Bahasa Arab. Kalau dalam bahasa kita, terjemahannya sama aje, cuma ismiyah dan fi'liyah, tak ada bezanya. Jadi apa? Kita tambahi beberapa lafaz.

قال: نعم
Ye

لم يأت رجل قط بمثل ما جئت به إلا عودي
Tidak ada seorang lelaki pun yang datang membawa ajaran semisal engkau ini, semisal ajaran yang engkau datangkan ini, kecuali ia akan dimusuhi.

Kenapa? Masyarakat, masyarakat Jahiliyah. Sementara kaedah telah mengatakan,
ما جحل شيء اذا
Orang yang tidak tahu sesuatu, dia akan cenderung memusuhi.

Apalagi ajaran Nabi Muhammad, ini akan sangat dimusuhi oleh mereka. Kerana mereka mengalami masa kekosongan wahyu selama kurang lebih 600 tahun.

Thayyib, maka itulah yang terjadi. Akibatnya di musuhi dan semua rasul itu adalah lelaki sebagaimana dalil-dalil disebutkan didalam alQuran dan Assunnah. 

Thayyib,
وَمَآ أَرْسَلْنَا مِن قَبْلِكَ إِلَّا رِجَالًا نُّوحِىٓ إِلَيْهِم مِّنْ أَهْلِ ٱلْقُرَىٰٓ ۗ
Tidaklah Kami mengutuskan kepada seorang pun sebelum mu, kecuali adalah para lelaki dari penduduk kota-kota itu.

Memang adalah lelaki. Untuk wanita, tugasnya lain. Tugasnya adalah pendukung dan mendidik anak, menguatkan bantuan dari dalam dan pahalanya dijamin oleh Allah تعالى. Tapi untuk tampil diatas panggung, hanya ini tugas lelaki. 

Kemudian disebutkan disini,

وان يدركني يومك أنصرك نصرل
Dan apabila hari-hari dakwahmu itu mendapati saya, saya masih hidup, pastilah saya menolong mu dengan pertolongan yang sangat teguh. 

Ini menunjukkan tekad walaupun untuk apa? Menolong nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم, menunjukkan beliau apa? Beliau beriman. Memang beliau mencari kebenaran.

Thayyib,  apakah berarti beliau ini adalah seorang sahabat? Sebagian ulama menjadikan beliau statusnya adalah sahabat. Kenapa? Sesuai dengan definisi sahabat. Apa itu?
من ناقي نبي صلى الله عليه وسلم 
Orang yang menjumpai nabi. Jelas jumpa ini. Kemudian apa?
مؤمن به
Beriman kepadanya. Dan nabi Muhammad sudah jadi nabi belum? Sudah jadi nabi kerana sudah mendapatkan awal-awat Surat Al Alaq, sudah jadi nabi, walaupun belum jadi rasul. Maka,
زما تعل ذلك
Dan Waroqoh juga mati diatas keyakinan itu. Beliau bertekad menolong nabi dan beliau beriman.  Tidak ada kata-kata kufur disitu. 

Maka ulama' yang mengatakan Waroqoh termasuk sahabat, ini juga pendapat yang betul. 

Thayyib,
ولم ينشب ورقة أن توفي
Dan Waroqoh tidak lama kemudian beliau meninggal dunia. Meninggal diatas apa? Perkara yang bagus, diatas keimanan dan tauhid.

وفتر الوحي
Dan wahyu pun terputus. 

Dan kelanjutannya di masa yang akan datang إن شاءالله, pembicaraan masaalah keterputusan wahyu itu.

سبحانك اللهم ويحمدك أشهد أن لا اله الا انت أستغفرك وأتوب إليك
والحمدلله رب العالمين
Diberdayakan oleh Blogger.