Header Ads

Kajian Kitab Shohih Bukhari (Tsulatsi Sunan Ibnu Majah - lanjutan)

Sumber Channel Telegram: Tsulatsiyat Shohih Bukhari

TSULATSIYAT


Kembali ke tsulatsiyat dan kita sudah masuk ke hadis kedua. Sekarang hadis ketiga dari Sunan Ibni Majah:

سبب الخير في البيت
Sebab kebaikan di dalam rumah.


قال الإمام ابن ماجه رحمه الله في سننه برقم (٣٣٥٦): حدثنا جبارة بن المغلس: حدثنا كثير بن سليم: عن أنس بن مالك رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم؛ ((الخير أسرح إلى البيت الذيى يغشى من الشفرة إلى سنام البعير)).

حدثنا جبارة بن المغلس
telah kita lewati dia daif jiddan. 

حدثنا كثير بن سليم
dia yaitu apa, riwayatnya terhadap Anas munkaroh. 

عن أنس بن مالك رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم؛ ((الخير أسرح إلى البيت الذيى يغشى من الشفرة إلى سنام البعير)).
Ini bahasanya agak susah tapi memang Hadis-nya daif jiddan, entah ini palsu atau apa. Bukan sabda nabi.

Thayyib, "Kebaikan itu lebih dekat sampai ke rumah yang sering dikunjungi orang, يغشى sering banyak tamu daripada shufrah, syufrah. itu semacam apa? Hamparan, hamparan untuk makan biasanya, tapi kita lihat nanti apakah yang dimaksudkan adalah itu atau maksudnya الشفرة
adalah yaitu apa? Pisau إلى سنام البعير,
ke punuk dari unta. Zohirnya makna yang kedua, yaitu apa? Berarti pisau, pisau untuk memotong daging. sampai ke punuk unta. Maksudnya bagaimana? Ah nanti kita baca catatan kakinya. 

Sanadnya lemah sekali seperti yang sebelumnya.

Adapun makna hadisnya sendiri bagaimana? Seperti ucapan al Allamah Abdul Rauf al Munawi rahimahullah, mengatakan apa?. Rasulullah sallallahu alaihi wasallam menyerupakan kelajuan sampainya kebaikan ke rumah tadi, 

الضبفان
Jama' dari dhaif.

Rumah yang dikerumuni banyak tamu. Jadi semakin banyak tamu, rumah ini justru semakin bagus dan kebaikannya itu semakin banyak. Kalau kedekut maka apa? Maka kebaikannya akan semakin berkurang. Berkahnya berkurang. Ini maksudnya begitu dan kebaikan itu cepat datang. 

Jadi jangan khawatir takut miskin Makna dari hadis ini. Kenapa? Kebaikan akan datang dengan laju sekali bahkan diserupakan dengan apa من الشفرة إلى سنام, dengan kelajuan sampainya syufrah yaitu pisau pemotong daging, pisau cukur, pisau cukur, pisau apa itu? Pisau jagal, pisau sembelih ke سنام, yaitu ke punuk unta. 

Karena kalau untuk, kalau untuk unta, bagian punuknya itulah yang pertama kali dipotong. 

Kita tahu kalau untuk menyembelih unta, polanya bukan lehernya dipotong tetapi lehernya ditusuk. Nah setelah darah keluar, setelah dia mati, mulai dipotong-potong dagingnya, biasanya orang Arab memotongnya yang pertama kali adalah bagian punuknya karena ini paling sedap. 

Karena yang bagian punuk unta ini yang pertama kali dipotong dan nanti pertama kali dimakan, setelah apa, eh setelah dibakar barangkali atau digoreng atau di, apa istilahnya, dimasak kari atau apa mungkin enggak tahu kari unta macam apa. 

Dan nanti yang paling awal dimakan oleh orang-orang Arab, bagian punuknya nanti, dipotong-potong kecil-kecil setelah masak. Bahkan apa? Sebelum dimasak pun yang pertama kali akan diurus bagian punuknya. Karena kelezatannya itu lebih. Orang akan segera menerus bagian punuk. 

Maka rumah yang sering dikunjungi para tamu, itu kebaikan akan cepat datang ke rumah itu. Ini makna hadis tadi. Tapi apa? Hadisnya sangat lemah sekali. Kalau dipakai dalil, tak boleh hadis yang ini, selesai dari فيض القدير

yaitu apa, mughayyarul sighoh, yang diliputi, rumah yang diliputi para tamu.

الأضياف
Ini juga jamak tafsir dari apa? ضيف Yang dikerumuni, di kelilingi oleh para tamu,   من الشفرة, di sini pakai فتحة, walaupun apa, terkadang pakai ضمة yaitu شَفرتة dan شُفرتة,
yaitu apa? Lalu maknanya pisau yang besar.
والسنام
boleh sana boleh sina, paling disukai oleh orang Arab, bagian punuk unta. 

Mereka biasa memulai dari bagian punuk apabila mereka selesai menyembelih onta untuk diberikan kepada tamu. Kalau memang ada tamu, ah tamu dikasih yang paling sedap. Ini makruf orang Arab memang dermawan. 

Lalu maknanya pisau yang besar.. boleh sana boleh paling disukai oleh orang Arab bagian pondok unta mereka biasa memulai. dari bagian punuk apabila mereka selesai menyembelih onta untuk diberikan kepada tamu kalau memang ada tamu ah tamu dikasih yang paling sedap ini makruf surat Arab memang dermawan. maka kebaikan yang ditunjukkan oleh amalan ini. akan dihasilkan sebelum selesainya amalan ini ketika tamu-tamu datang lalu pemilik rumah itu menyembelih unta misalkan sangat dermawan kemudian dia memotong. sebelum itu selesai diurusi kebaikan akan datang dari Allah untuk pemilik rumah itu. Sebagaimana dia dermawan maka sebagaimana dia dermawan kepada para tamu bahkan memberikan yang terbaik untuk para tamu. Allah lebih dermawan lagi kepada Dia dan memberikan kurnia yang lebih baik. Kurnia yang terbaik untuk dia. Inilah kandungan dari Hadis tadi..

boleh karena kebaikan itu akan datang sebelum si pemilik kambing mmm pemilik kambing, si pemilik pisau itu meletakkan pisau ke bagian punuk, betul-betul keberkahan datang dengan. sekali selesai dari tapi karena Maka kebaikan yang ditunjukkan oleh amalan ini, akan dihasilkan sebelum selesainya amalan ini. 

Ketika tamu-tamu datang lalu pemilik rumah itu menyembelih unta misalkan, sangat dermawan, kemudian dia memotong bagian punuk. sebelum punuk itu selesai diurusi, kebaikan akan datang dari Allah untuk pemilik rumah itu. 

Sebagaimana dia dermawan, maka sebagaimana dia dermawan kepada para tamu bahkan memberikan yang terbaik untuk para tamu, Allah lebih dermawan lagi kepada Dia dan memberikan kurnia yang lebih baik. Kurnia yang terbaik untuk dia. Inilah kandungan dari hadis tadi.

Karena kebaikan itu akan datang sebelum si pemilik pisau itu meletakkan pisau ke bagian punuk. 

Betul-betul keberkahan datang dengan laju sekali. Selesai dari 
حاشية السندي على سنن ابن ماجه
tapi karena sanadnya dhoif jiddan, tak boleh kita pakai dalil yang ini, tapi pakai keumuman dalil tentang keutamaan dermawan, tentang keutamaan memuliakan tamu dan sebagainya. 

Jangan seperti yang disebutkan di kisah nyata tentang para, tentang اخبر بخلا,  ada kitab namanya  اخبر بخلا, Berita-berita tentang orang yang bakhil. 

Ada orang bakhil ditanya, "Kelonggaran yang paling anda sukai itu bagaimana?". Dia mengatakan yang namanya Faraj yaitu kelonggaran, kalau orang lain kelonggaran itu misalkan apa?. Dia hutang banyak tahu-tahu hutangnya dimaafkan, wah ini kelonggaran. Atau dia sakit, tahu-tahu sembuh. Nah ini jelas kelonggaran. 

Tapi bagi orang yang bakhil ketika ditanya kelonggaran itu macam apa? Salah seorang yang bakhil dia menyatakan, "Bagi saya kelonggaran adalah, kalau ada tamu saya persilakan masuk lalu saya bilang kepadanya, "Saya akan siapkan untuk anda makan, mari kita makan." Dia bilang, "Saya sedang puasa". ah ini bagi saya kelonggaran. karena apa? Makanannya tak berkurang. Alhamdulillah tahunya puasa. 

Ah ini tak sesuai dengan Hadis-Hadis nabi yang melarang untuk bakhil kepada para tamu. 

Thayyib. Dan telah pasti di dalam hadis-hadis yang sahih, disunnahkannya bersegera disertai dengan berbuat kebajikan di dalam memuliakan tamu. 

Jangan sekedar kasih minuman eh itu sajalah, minuman yang paling murah. Walaupun boleh halal tapi ini bukan ihsan namanya. Tapi ya pakai apa? Kasi minuman yang paling bagus, yang dimampui, dan disegerakan jangan ditunda-tunda satu jam, dua jam, tiga jam, kasihan tamunya. 

Baik dan termasuk contoh terbaik adalah yang Allah taala sebutkan di dalam Alquran tentang Nabi Ibrahim., yaitu bersegera Nabi Ibrahim bersegera menemui keluarganya yaitu Sarah lalu kembali kepada para tamu, dengan membawa daging anak lembu. Ini menunjukkan apa? Bersegera untuk masak dan sebagainya. Tidak eh, tidak berlambat-lambat. 

Kelanjutannya di masa yang datang insyaallah.

Powered by Todorant
Diberdayakan oleh Blogger.