Header Ads

Kajian Tafsir Quran (Al-Fatihah) #Lanjutan 14

Sumber Channel Telegram: tafsirquran_abufairuz




Tafsir Ibnu Katsir:
Sambungan Tafsir al-Fatihah:
 
Berkata Imam Ibnu Katsir rohimahulloh; ketika turun ayat Bismillah hir rohman nir rohim larilah mendung ke wilayah timur dan angin pun tenang, sementara lautan bergolak, binatang2 mencondongkan telinga2 mereka, para setan dilempari dari langit, dan Allah taala bersumpah dgn keperkasaannya dan kemuliaannya tidaklah namaNya itu disebutkan pada suatu perkara kecuali Allah akan memberkahi perkara tersebut. Disebutkan oleh, yg menurut catatan kakinya, seluruh rowinya ke sahabat Jabir bin Abdillah ini tsiqoh. Disebutkan semua rijalnya tsiqoh. Berkata Waqi’ dari Ibnu Mas’ud (polanya menunjukkan sanad yg sohih): “Barangsiapa ingin diselamatkan  oleh Allah taala dari malaikat Zabaniyah yg jumlahnya adalah 19, hendaknya dia membaca Bismillah hir rohman nir rohim. Allah akan menjadikan utk dia dari setiap hurufnya adalah 1 syurga masing2nya. Ini disebutkan di dlm tafsir Ibnu Atiyah dan  juga al-Qurthubi. Ibnu Atiyah menyebutkan sisi pemahaman dari hadith ini  dan mendukungnya hadith: “Sungguh aku telah melihat 30 sekian malaikat berlumba2 utk menulis itu. Berlumba2 utk menulis ucapan seseorang ‘robbana walakalhamdu hamdan mubarrokan fih’ kerana  jumlahnya adalah 30 sekian huruf and faktor yg lain.
 
Berkata Imam Ibnu Ahmad Ibnu Hambal di dlm musnadnya,.. dari salah seorang sahabat yg pernah diboncengkan oleh nabi sallallahu ‘alaihi wasallam. Zohir sanadnya adalah hasan krn Aasim bin Abu Nujud dia adalah soduq. Rosululloh sallallahu ‘alaihi wasallam pernah tergelincir, maka sahabat ini mengatakan: celaka setan! Rosululloh sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: jgn engkau mengatakan syaitan itu celaka (jgn mencaci syaitan) krn kalau engkau mengatakan celaka setan, maka setan itu akan membesar, dia merasa besar dan dia mengatakan: ‘dgn kekuatanku aku mampu menggulingkan/menggelincirkan dia’. Tp kala engkau mengatakan Bismillah, maka setan akan mengecil sampai dia itu menjadi spt lalat. Makin kecil. Disebutkan di dlm catatan kaki di sini, diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan sanadnya jayyid. Dan al-Hakim mengatakan sohihul isnad, dan disetujui oleh az-Zahabi. Minimal adalah hasan dgn sbb Aasim. Inilah yg didapatkan dari riwayat Imam Ahmad.
 
Ini termasuk dari pengaruh/kesan dari berkah Bismillah. Maka perbanyakkan membaca Bismillah, ketika mau makan, minum, tidur, bangun tidur dan seterusnya, mau bekerja ini dan itu, kita baca Bismillah agar diberkahi. Oleh kerana itulah, Bismillah disunnahkan di awal dari setiap amalan ataupun ucapan. Tentunya pada perkara2 yg mubah atau yg baik. Dan disunnahkan dibacakan di awal khutbah, wp tidak dibaca dgn keras. Wp hadithnya dhoif, tp cukup dgn keumuman dalil2nya itu, adapun dalil2 yg khusus ini semuanya dhoif. Setiap perkara yg tidak dimulai dgn Bismillah hir rohman nir rohim maka dia itu menjadi cacat atau terputus. Disunnahkan utk membaca Bismillah ketika masuk bilik tandas, cuma hadith ini dhoif yg ada lafaz bismillahnya dikeranakan hadith yg dtg ttg masalah itu. Disunnahkan di awal wudhu, berdasarkan riwayat yg dtg dari musnad Imam Ahmad dan kitab2 sunan, dari riwayat Abu Huraihah dan Said Ibni Zaid dll, dari Rosululloh sallallahu ‘alaihi wasallam yg bersabda: “tidak ada wudhu bagi org yg tidak menyebutkan nama Allah padanya.” Syeikh al-Albani menghasan-lighairihkan hadith ini, ttp kesimpulannya dia dhoif. Utk yg tadi, Syeikh al-Albani juga mendhoifkan bagi yg setiap amalan  yg tidak dimulai dgn Bismillah, maka ia akan putus, ia adalah dhoif jiddan.
 
Di antara ulama, ada yg mewajibkan itu (ketika berzikir di sini). Dan konsekuensi dari hadith tadi, wudhunya tidak sah kalau tidak membaca Bismillah. Tp yg betulnya, hadithnya dhoif. Di antara ulama, ada yg mengatakan dia wajib secara mutlak, plg tidak dlm 1 hari sudah pernah menyebutkan bismillah. Demikian pula disunnahkan ketika menyembelih, dan ini hadithnya hasan ttg masalah membaca Bismillah ketika menyembelih. Di dlm al-Qur’an ada disebutkan: “jgn kalian memakan binatang yg tidak disebutkan nama Allah ketika dia disembelih”. Wp hadithnya hasan, ttp jelas perintahnya jelas adalah wajib, dan bahkan syarat sah dari penyembelihan (menyebutkan nama Allah) berdasarkan pendapat Syafi’e dan jamaah. Sekelompok ulama yg lain mewajibkan Bismillah ketika berzikir, sebagian mrk Bismillah secara mutlak tidak harus setiap kali zikir, ttp paling tidak dlm 1 hari  kita sudah pernah membaca Bismillah utk menjadi permulaan segala amalan yg lain. Sebagaimana akan dtg penjelasannya I tmptnya, insya Allah.
 
Ar-Rozi menyebutkan di dlm tafsirnya: ttg keutamaan Bismillah ada bbrp hadith. Di antaranya, dari Abi Hurairah, Rosululloh sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “kalau engkau mendatangi keluargamu, maka sebut nama Allah, krn kalau didapatkan anak nanti utkmu akan ditulis utkmu dgn sejumlah nafas anak itu dan keturunannya kebaikan utkmu.” (Ini terlalu ekstrim lafaz ini, bkn spt lafaz nabawi.) ini tidak ada asalnya, bererti ini adalah maudhu (palsu). Dan saya tidak mendapatkan itu sedikitpun dari kitab2 yg muktamad dlm masalah ini. Dan disunnahkan ketika makan disunnahkan menyebut Bismillah di sohih Muslim; Rosululloh sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kpd anak tiri beliau, Umar Ibni Abi Salamah: “ucapkanlah Bismillah,makanlah dgn tangan kananmu, makanlah dgn yg plg dekat dgn irimu dulu”. MMg jumhur mengatakan ini mustahab, tp  yg betul, kata Syaikhuna  Yahya, dia adalah wajib, krn dalil2 menunjukkan dia adalah perintah. Asal perintah adalah wajib. Apalagi ini utk menghalangi setan.
 
Sebagian ulama ada yg mewajibkannya, dan keaadannya mmg spt ini. Ada yg mengatakan wajib setiap kali makan, ada yg mengatakan plg tidak dlm 1 hari kita sudah mengucapkan Bismillah. Tp yg rojih adalah setiap kali makan krn setan senantiasa menunggu kita utk ikut makanbersama. Demikian pula disunnahkan ketika mendatangi isteri, berdasarkan dari sohihain, dari Ibnu Abbas;  Rosululloh sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “seandainya salah seorang dari kalian mendatangi keluarganya, mengucapkan Bismillah. Ya Allah jauhkanlah dari kami setan, dan jauhkanlah setan dari apa yg Engkau berikan kpd kami. Kalau ditakdirkan ada anak di antara mrk berdua, setan tidak akan membahayakan dia selamanya. Iaitu tidak sampai menguasai dia wp boleh jadi terkadang menggelincirkan sedikit tp tidak sampai menguasai dia. Ini tafsir yg paling rojih. Adapun menjadi maksum, tidak maksum. (Hadith mutaffaqun ilaihi)
 
Kelanjutannya besok, insya Allah. Wallahu’alam.
Diberdayakan oleh Blogger.