Kajian Tafsir Quran (Al-Fatihah) #Lanjutan 13
Sumber Channel Telegram: tafsirquran_abufairuz
Tafsir Ibnu Katsir:
Sambungan Tafsir al-Fatihah:
Berkata Imam Ibnu Katsir rohimahulloh, diriwayatkan oleh Abu Daud dan Tirmidzi dari Ibnu Abbas yg mengatakan bahawasanya Rosululloh salllallahu ‘alaihi wasallam membuka solatnya dgn Bismillahir rohman nir rohim, lalu Tirmidzi mengatakan sanadnya tidak kuat. Disebutkan dlm catatan kaki, Abu Daud pun mengatakan hadith ini dhoif.
Diriwayatkan oleh al-Hakim di dlm Mustadroknya, dari Ibnu Abbas yg mengatakan Rosululloh salllallahu ‘alaihi wasallam mengeraskan ucapan Bismillahir rohman nir rohim
Lalu mengatakan: ini sohih. Tp dikritik oleh az-Zahabi, mengatakan Ibnu Hassan “kazzabahu ghairo wahid”. Ini menunjukkan bahwa al-Hakim mmg mutasahiroh, bermudah2 utk mensohihkan hadith padahal rowinya ini dia adalah jelas dihukum sbg kazzab oleh sejumlah para muhaddithin. Spt ini harusnya tidak tersamarkan bagi sang penulis (al-Hakim). Kemudian az-Zaila’i dlm nasburoyyah mengatakan hadith ini tidak sorih dan juga tidak sohih, iaitu dia tidak terang2an mengatakan ini di dlm solat. Dan dia tidak sohih krn di dlmnya ada Abdullah ibnu Amr ibni Hassan al-Waqifi, dia sering memalsukan hadith. Spt ini tidak layak utk dijadikan sebagai dalil.
Di dlm Sohih Bukhori, bahwasanya Anas bin Malik ditanya ttg qiro’ah Rosululloh salllallahu ‘alaihi wasallam, lalu mengatakan: bacaan Bismillah beliau itu ada mad-nya, jadi tidak langsung... Yg ada mad dibaca mad, yg panjang dibaca panjang. Ttp ini tidak menunjukkan bahwasanya ini di dlm solat. Ini sekadar contoh, iaitu tmpt yg ada madnya dibaca dgn mad. Kenapa kita katakan ini, tidak terang2an di dlm solat dan tidak menunjukkan Rosululloh ketika mmbaca al-Fatihah tidak memulai dgn Bismillah? Ini sekadar contoh ttg cara membaca, iaitu bagian mad adalah mad, sementara Anas bin Malik terang2an di dlm riwayat yg lain meyebutkan kalau memulai solat Rosululloh itu selalu memulainya dgn "alhamdulillahi robbal ‘alamin”. Ini jelas, yg diinginkan sebentar tadi adalah menyebutkan ttg tatacara membacanya iaitu masalah madnya. Adapun yg lain itu membahas ttg memulai solat dgn “alhamdulillahi robbal ‘alamin” yg dikeraskan.
Di dlm Musnad Imam Ahmad dan sunan Abi Daud… Rosululloh salllallahu ‘alaihi wasallam memutuskan bacaan Bismillahir rohman nir rohim, alhamdulillahi robbal ‘alamin…berkata Darul Qutni, sanadnya sohih. Tidak menunjukkan wajibnya membaca bismillah, cuma menunjukkan disunnahkan setiap ayat itu dibaca masing2. Tidak menunjukkan wajibnya membaca bismillah di dlm Fatihatul Kitab dan dikeraskannya Bismillah di sini. Maka hadith ini sohih tp bukan dalil utk menguatkan pendapat Syafi’eyah yg mengharuskan membaca bismillah dan mengharuskan membaca dgn keras.
Imam Abu Abdillah as-Syafi’e mengatakan bahwasanya Abu Muawiyah solat di Madinah lalu dia meninggalkan Bismillah, maka dia diingkari oleh Muhajirin yg hadir. Beliau memulai dgn Bismillah. Disebutkan di dlm catatan kaki, wp al-Hakim mengatakan ini sohih, tp ada Abdul Majid bin Abi Aziz kerana al-Hafidh di dlm Taqrib mengatakan matruq. Ini nggak boleh utk syawahid. Dan telah dibahas panjang lebar oleh Syaikhul Islam ttg kisah Muawiyah ini…
“Di dlm hadith2 ini dan atsar2 yg kami dtgkan itu cukup”. Yg betul adalah tidak cukup utk mengatakan bahwasanya kalau Bismillah itu harus keras dan Bismillah adalah bagian dari al-Fatihah itu sama sekali tidak cukup. Tp memulai qiro’ah suatu surah mmg dgn Bismillah, tidak bererti dia bagian dari al-Fatihah.
“Memuaskan utk memilih pendapat ini dari memilih pendapat yg lain”. Yg betul adalah seperti yg ditahqiq. Bkn dgn membanyakkan riwayat tp periksa isinya dan hukum dari atsar2 tadi.
Adapun masalah saling membantah, mendatangkan riwayat2 yg aneh, termasuk aneh yg byk disebutkan tadi dan memperbanyak jalur2, membahas masalah penyakit2nya, melemahkannya dan juga masalah penetapan ini, ada tempat yg lain.
Ulama yg lain berpendapat tidak mengeraskan Bismillah di dlm solat. Ini baru betul, tidak spt yg diriwayatkan dari sebagian riwayat tadi. Bahkah khulafa al-arbaah mengatakan tidak membaca bismillah dgn keras, dan ini yg tsabit spt kata Ibnu Katsir sendiri dan kelompok2 dari pendahulu tabi’in dan generasi yg setelah itu. Imam Malik tidak membaca Bismillah sama sekali. (Yg betulnya adalah disunnahkan utk membaca Bismillah ttp tidak keras.) Ini tentunya kehilangan suatu Sunnah krn dalil2 al-Qur’an menunjukkan memulai amalan yg baik itu dgn Bismillah. Mereka berdalilkan dgn yg di Sohih Muslim: Rosululloh salllallahu ‘alaihi wasallam membuka solatnya adalah dgn takbir dan membuka qiro’ah dgn alhamdulillahi robbal ‘alamin. Dan berdasarkan dgn apa yg di Sohihain: Anas bin Malik mengatakan: saya solat di blkg nabi salllallahu ‘alaihi wasallam, Abu Bakr, Umar dan Usman; mrk semua senantiasa memulakan solat dgn “alhamdulillahi robbal ‘alamin”. Di dlm riwayat Muslim: mrk tidak menyebutkan basmallah di awal atau akhir qiro’ah. Menunjukkan kalaupun dibaca, dibacanya dgn pelan2.
Tidak mungkin dlm jangka yg sepanjang dan selama ini dikatakan boleh jadi Anas tidak pernah dengar Bismillah krn dia di blkg terus. Ini sahabat, bkn org macam kita, yg boleh jadi sering terlambat dsb. Dan berdalilkan dgn yg spt itu di sunan Abdillah ibni Mughaffar; inilah sisi pendalilan para Imam di dlm masalah ini. Krn mrk telah bersepakat ttg sahnya solat org yg mengeraskan Bismillah dan org yg memelankan Bismillah. Selesai di sini perbahasan itu.
Fasal yg membahas tentang keutamaan Bismillah:
Berkata Imam Abu Muhammad ibnu Abi Hatim (anak Abu Hatim ar-Rozi) di dlm tafsir beliau: bahwasanya Usman ibnu Affan bertanya kpd Rosululloh salllallahu ‘alaihi wasallam ttg Bismillahir rohman nir rohim, beliau bersabda: “ini adalah nama dari nama2 Allah. Jarak antara nama tadi dgn nama2 Allah yg terbesar itu tidak ada kecuali seperti jarak antara hitamnya bola mata dgn yg putihnya, iaitu dekat sekali dan bahkan yg hitamnya ada di dlm putihnya itu. Disebutkan di dlm catatan kaki, dhoif jiddan.
Salam Ibnu Wahab al-Jundi, dari Ibnu Tawwus dia mengatakan khobar yg mungkar, bahkan kazzib. Jadi, hadith pertama, disebutkan oleh Imam Ibnu Katsir rohimahulloh tidak terpakai.
Dari Buraidah, Rosululloh salllallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “telah diturunkan kpd saya 1 ayat yg belum pernah turun kpd 1 nabipun selain Sulaiman dan saya… Bismillahir rohman nir rohim.” Cuma masalahnya sanadnya dhoif jiddan tadi.
Kelanjutannya besok insya Allah.
Wallahu’alam.