Kajian Tafsir Quran (Al-Fatihah) #Lanjutan 2
Sumber Channel Telegram: tafsirquran_abufairuz
Muqoddimah Tafsir Ibnu Katsir
(Sambungan: Surah al-Fatihah)
Dari Abu Hurairah, dari Rosulullah sallallahu alaihi wasallam, ttg al-Fatihah dia adalah juga dinamakan ummul Qur’an, Fathihatul Kitab, dan Sab-ul Masani (sohih). Berkata Hafidh Abu Bakar Mardawai, sabda Rosulullah sallallahu alaihi wasallam ”alhamdulillahi robbil ‘alamin adalah 7 ayat.” Bismillahirrohmanir rohim adalah salah satunya, tp ini jelas dhoif. Tidak ada dalil yg sohih dtg dari Rosulullah sallallahu alaihi wasallam ttg lafadz “bismillahirrohmanirrohim” itu sebahagian dari al-Fatihah. Dia adalah 7 ayat yg terulang2 dan bacaan yg agung. Dia adalah induk dari kitab. Namanya juga adalah Pembukaan dari Kitab. Ulama menafsirkan 7 yg terulang2 adalah al-Fatihah, dan bahawasanya bismillah adalah ayat yg ke 7 darinya. (sanadnya wallahu ‘alam).
Ditanyakan kepd Ibnu Mas’ud, knp anda tidak menulis al-fatihah dlm mushaf anda? Dijawab: seandainya saya menulisnya nescaya saya akan menulis dia di awal setiap surat. Ini menunjukkan bahawa dia bukanlah anggota dari setiap surat, ttp dia adalah ayat yg terpisah.
Berkata Abu Bakar Ibnu Daud, setiap kali dia (bismillah) dibaca di dlm solat. Ibnu Mas’ud mengatakan: saya merasa cukup dgn penghafalan kaum muslimin utknya, drpd saya harus menulisnya. Ini ijtijad beliau. Adapun yg betul adalah apa yg ada sampai skrg, dari Zaid bin Tsabit dan para sahabat beliau.
Ada yg mengatakan sesungguhnya al-Fatihah adalah yg pertama kali diturunkan dari al-Qur’an. Ttp ini tidak sohih. Ada yg mengatakan yg pertama adalah surat al-muddasir. Ini juga kurang tepat. Yg sebenarnya, yg sohih adalah surat al-‘alaq.
Penyebutan dalil2 yg datang tentang keutamaan al-Fatihah:
Berkata Iman Ahmad ibnu Muhammad ibnu Hambal dari Yahya bin Said…: dulu saya solat lalu Rosulullah sallallahu alaihi wasallam memanggil saya. Maka saya tidak memenuhi penggilan beliau sampai saya menyelesaikan solat, dan saya mendatangi beliau. Beliau bertanya: “apa yg menghalangi engkau utk mendatangiku? Jawab: saya tadi sedang solat. Rosulullah sallallahu alaihi wasallam bersabda: “bukankah Allah berfirman: wahai org2 yg beriman, penuhilah panggilan Allah dan Rosul jika dia memanggil kalian kpd sesuatu yg menghidupkan kalian”. Lalu Rosulullah sallallahu alaihi wasallam bersabda “demi Allah aku pasti akan mengabarkan engkau surat yg paling agung di dalam al-Qur’an sblm engkau keluar dari masjid.” Saya mengatakan: wahai Rosulullah, sesungguhnya anda mengatakan pasti saya akan mengajari engkau surat yg plg agung dalam al-Qur’an. Rosulullah sallallahu alaihi wasallam bersabda: “Benar. Dia adalah alhamdulillahi robbil ‘alamin.” [Kenapa al-Fatihah dinamakan dgn itu (alhamdulillahi robbil ‘alamin)? Krn dia dimulai dgn itu (alhamdulillahi robbil ‘alamin. Dalil ini dan byk dalil lain yg menunjukkan korinah yg kuat bahawa bismillah ini bukan masuk dari al-Fatihah.] “Dia adalah 7 yg terulang2 dan bacaan yg agung yg diberikan kpd saya” (hadith Abi Said bin Mualla, diriwayatkan oleh al-Bukhari dan an-Nasa’I; sohih)
Ada di dlm al-Muattho’ karya Imam Malik: Rosulullah sallallahu alaihi wasallam memanggil Ubai bin Kaab ketika dia sedang solat di masjid. Ketika Ubai selesai dari solatnya, dia mengejar Rosulullah sallallahu alaihi wasallam. Maka Rosulullah sallallahu alaihi wasallam meletakkan tgn beliau ke tgn saya ketika ingin keluar dari pintu masjid. Beliau mengatakan: “sungguh saya benar2 berharap utk tidaklah engkau keluar dari pintu masjid ini sampai engkau mengetahui suatu surat yg tidaklah diturunkan di dlm Taurat, atau Injil, atau al-Qur’an sendiri yg semisal dgn dia”. Maka Ubai memperlambat langkah agar mendapatkan ilmu itu, dan bertanya: wahai Rosulullah, surat apakah yg anda janjikan kpd saya itu? Rosulullah sallallahu alaihi wasallam menjawab: “bagaimana engkau membaca jika engkau membuka solat?” Ubai membacakan “alhamdulillahi robbil ‘alamin” sampai saya mendatangi akhir dari surat tersebut. Mununjukkan mmg mulainya dgn “alhamdulillahi robbil ‘alamin” yg wajibnya. Berkata Rosulullah sallallahu alaihi wasallam: “dia adalah surat ini, dan dia adalah 7 yg terulang² dan bacaan yg agung yg diberikan kpd saya.” (dari Maula Khuza’ah, sanadnya putus)
Dari Abu Hurairah, Rosulullah sallallahu alaihi wasallam keluar menemui Ubai bin Kaab dlm kedaan beliau solat. Beliau memanggil: Wahai Ubai! Ubai menoleh lalu dia tidak memenuhi panggilan. Dipanggil lagi, lalu Ubai pun meringkaskan solatnya, berpaling menemui Rosulullah sallallahu alaihi wasallam dan memberi salam. Setelah menjawab salam, Rosulullah sallallahu alaihi wasallam bersabda: “apa yg menghalangi engkau, wahai Ubai, ketika aku memanggilmu utk engkau memenuhi panggilanku?” Dijawab Ubai: saya tadi di dlm solat. Rosulullah sallallahu alaihi wasallam bersabda: “apakah engkau tidak mendapatkan di dlm ayat yg diwahyukan kpd saya: “penuhilah panggilan untuk Allah dan Rosul jika dia memanggil kalian kpd sesuatu yg menghidupkan kalian?” Jawab Ubai: memang yg Rosulullah, saya tidak akan mengulang lagi. [Kesalahan itu krn suatu penakwilan, maka dia dimaafkan] “Apakah engkau menyukai utk aku ajari suatu surat yg tidaklah turun, baik di dlm Taurat, atau di Injil, atau Zabur, ataupun di dlm al-Furqon yg semisal dgn itu?” Tentu, wahai Rosulullah. “Sungguh aku benar2 berharap aku tidak keluar dari pintu ini sampai engkau mengetahui itu.” Mulailah Rosulullah sallallahu alaihi wasallam memegang tgn saya dan mengajak saya berbicara. Saya berlambat2 dlm melangkah krn saya khuatir beliau mencapai pintu itu sebelum beliau menyelesaikan hadith. Manakala kami mendekati pintu, saya mengatakan: wahai Rosulullah, apakah surat yg anda janjikan tadi? Rosulullah menjawab: “apa yg engkau baca di dlm solat?” Saya membacakan ummul-Qur’an. “Demi Zat yg jiwaku ada di tgnNya tidak pernah Allah menurunkan di dlm Taurat, ataupun Injil ataupun Zabur ataupun Furqon yg semisal dgn dia. Dia adalah 7 yg terulang2.” (sanadnya sohih)
Dari riwayat Tirmidzi, dari Darowarti; Abu Hurairah menyebutkan yg hampir sama dgn itu, “dia adalah 7 yg terulang2 dn bacaan yg agung yg dikaruniakan kpd saya.” (disahihkan oleh Syaikhuna al-Albani) [Kesimpulannya adalah sohih]
Di dlm bab ini, Anas bin Malik kembali kpd musnad Ubai bin Kaab utk sanad yg ini, dan menyebutkan secara panjang semacam itu atau mendekati itu. Diriwayatkan oleh Tirmidzi dan an-Nasa’i…
Bersambung esok, insya Allah