Kajian Tafsir Quran (Al-Fatihah) #Lanjutan 12
Sumber Channel Telegram: tafsirquran_abufairuz
Tafsir al-Fatihah:
Sambungan Ar-Rojim
Berkata Imam Ibnu Katsir rohimahulloh, ada ulama yg mengatakan ar-rojim bermakna rojim, iaitu wazan fael ttp yg diinginkan adalah fael. Kerana dia itu melempari manusia dgn bisikan2 dan keburukan2. Yg pertama itu yg lebih terkenal dan lebih sohih: rojim bermakna marjum, spt kodim bermakna maqtul. Jadi syaitannya dilaknat, dikutuk dan dilempari oleh Allah taala dgn bintang2 berapi itu dan seterusnya.
Perbahasan Basmallah:
Bismillah hirrohman nirrohim. Para sahabat memulai kitabullah dgn kalimat basmallah ini. Para ulama bersepakat bahwasanya bismillah ini adalah sebagian dari surat an-Naml lalu mrk berselisih pendapat apakah ‘bismillah’ itu ayat yg berdiri sendiri di awal setiap surat; ataukah dia itu awal dari setiap surat yg tertulis di awalnya; ataukah dia itu bagian dari ayat dari awal setiap surat; atau dia adalah awal dari surat al-Fatihah dan bukan dari surat2 yg lain; ataukah dia itu hanyalah tertulis sbg pemisah antara surat. Ada bbrp pendapat dari ulama salaf dan ulama2 yg setelah mrk. Ini dikabarkan di selain tmpt ini. Dlm Sunan Abu Daud dgn sanad yg sohih, bahawasanya dulu Rosululloh sallallahu’alaihi wasallam tidak mengetahui pemisah antara surat2 sampai turun kpdnya Bismillah hirrohman nirrohim mmg sohih dan dirojihkan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah. Bismillah ini adalah pemisah antara surat2, bukan awal dari setiap surat. Diriwayatkan oleh al-Hakim secara mursal dari Said bin Jubair, bahawasanya Rosululloh sallallahu’alaihi wasallam membaca Bismillah di awal al-Fatihah di dlm solat dan baginda menilai Bismillah itu sebagian dari ayat. Ttp dia dari riwayat Umar bin Harun al-Balkhi, di dlmnya ada kelemahan. Disebutkan di dlm catatan kaki, al-Hakim mengatakan meriwwayatkan dari Umar bin Harun ini sekadar sebagai penguat. Maka ini dibantah oleh az-Zahabi, yg mengatakan Umar bin Harun, para ulama sepakat mengatakan dia itu lemah. Ada yg mengatakan kedhoifannya sgt teruk sehingga harus ditinggalkan.an-Nasai mengatakan Umar bin Harun matruqul-hadith.
Soal: Matruq maksudnya?
Jawaban Syeikh: hadithnya harus ditinggalkan. Terlalu berat.
Yahya bin Ma’in mengatakan kazzabun-khobiz (pendusta yg busuk). Beberapa ulama spt Darul Qutni mengatakan dhoif jiddan. Jadi betul2 dhoifnya berat.
Jadi pendapat yg mengatakan Bismillah itu awal dari al-Fatihah, kalau dgn hadith Ummi Salamah maka dalilnya adalah betul2 jatuh dan runtuh, kerana ada Umar bin Harun al-Balkhi.
Dari ibnu Juraij, dari Ibni Mulaikah tidak diterima krn ibnu Juraij ini mudallis, kadang beliau menyembunyikan rowi yg sgt berat kedhoifannya, kecuali kalau ada penguat yg cukup kuat. Termasuk para sahabat yg diriwayatkan darinya pendapat bahwasanya Bismillah hirrohman nirrohim adalah awal dari setiap surat, bukan hanya al-Fatihah kecuali al-Baro’ah adalah Ibnu Abbas, Ibnu Umar, Ibnu Zubair, Abu Hurairah dan Ali. Cuma masing2 perlu disebutkan.. Mereka bukan hujjah, kalau sekadar pendapat sahabat yg macam itu.
Yg betul adalah bukan dia awal (pemula) setiap surat, ttp sebagai pemisah dari setiap surat dgn surat yg lain, kecuali utk yg di awal2 Baro’ah, tp dia bukan dari anggota surat. Abu Hanifah dan Malik dan para pengikutnya mengatakan Bismillah itu bukan ayat dari al-Fatihah dn bukan juga dari surat2 yg lain. Ini yg rojih dan dirojihkan oleh Syaikhul Islam krn dalil2 menunjukkan itu. Sebagaimana yg telah kita lewati, hadith Ibnu Abbas yg di atas itu. Rosululloh sallallahu’alaihi wasallam tidak tahu bagaimana memisahkan surat yg satu dgn surat yg lain sampai Allah taala menurunkan Bismillah hirrohman nirrohim. Menunjukkan dia ayat yg berdiri sendiri, bukan bagian dari awal setiap surat.
Imam Syafi’e dlm salah 1 pendapat beliau mengatakan di sebagian jalur mazhab beliau: dia ayat dari al-Fatihah dan bukan ayat dari yg lain2. Diriwayatkan dari Syafi’e dari jalur yg lain bahawasaanya Bismillah ini adalah sebagian ayat dari awal setiap surat, dan kedua2 riwayat ini sama2 asing. Imam Ibnu Katsir mengatakan riwayat yg mengatakan Syafi’e berpendapat bahawsanya dia itu adalah bagian dari ayat awal dari setiap surat beliau mengatakan ini ghorib. Bererti ini menunjukkan bahawa mmg dia awal di setiap surat ttp bukan bagian dari surat itu. Sekadar pemisah dari surat yg sebelumnya.
Berkata Daud, bahawasanya Bismillah ini adalah ayat yg berdiri sendiri di awal setiap surat, bukan bagian dari awal surat. Ini satu riwayat dari Imam Ahmad Ibnu Hambal, dan ini yg rojih.
Ini yg terkait dgn apakah dia bagian dari al-Fatihah ataukah tidak. Khilafnya sgt besar spt itu, krn tansis dari Rosululloh sallallahu’alaihi wasallam tidak didapatkan. Adapun yg terkait dgn apakah bismillah itu dibaca dgn keras, dia itu tercabangkan dari perbahasan yg sebelumnya. Maka brgsiapa berpandangan bahwasanya Bismillah itu bukan bahgian dari al-Fatihah, maka dia tidak mengeraskannya. Demikian pula org yg mengatakan bahwasanya Bismillah itu adalah satu ayat dari awal al-Fatihah, bererti dia mengeraskannya ketika Fatihah dibaca dgn keras. Intinya kembali kpd dalil Rosululloh, bagaimana praktik Rosululloh sallallahu’alaihi wasallam. Yg menjadi saksi kpd Rosululloh tentunya para sahabat. Maka lihat apa yg diriwayatkan oleh para sahabat dgn sanad yg sohih.
Adapun org2 yg mengatakan bahwasanya Bismillah itu termasuk awal dari setiap surat, selain Baro’ah tentunya, mrk berselisih pendapat. Bismillahnya adakah dibaca keras nggak nanti setelah aamiin? Ketika membaca surat yg berikutnya itu, yg dibaca keras. Mazhab Syafi’e rohimahullah beliau membaca dgn keras bismillah itu bersama al-Fatihah dan juga bersama surat yg setelahnya. Dan ini adalah mazhab sekelompok dari para sahabat dan tabiin dan para pemimpin kaum muslimin generasi salaf dan kholaf juga. Yg membaca dgn keras dari kalangan sahabat adalah Abu Hurairah, Ibnu Umar, Ibnu Abbas dll.
Hujah kenapa Bismillah itu dibaca keras oleh ulama yg membaca keras: kerana dia bagian dari al-Fatihah. Perbahasannya nanti adalah manakah dalil yg mengatakan Bismillah itu bagian dari al-Fatihah. Maka dia dibaca keras sebagaimana anggota2 al-Fatihah yg lain juga dibaca dgn keras. Alasan yg lain: an-Nasai, Khuzaimah, Ibnu Hibban meriwayatkan di dlm sohih2 mrk Abu Hurairah solat kemudian membaca Bismillah dgn keras, dan berkata setelah selesai solat: sungguh aku adalah org yg paling mirip solatnya dgn Rosululloh sallallahu’alaihi wasallam dibanding dgn kalian. Ttp telah dibahas oleh Syaikhul Islam setelah dikumpulkan sanad2nya ini syad dari Nu’aim bin Abdillah al-Mujmir; sama sekali tidak ada Bismillah…
Permasalahan spt ini mmg dimaklumi kalau khilafnya agak berat. Ketika rowi2 tampaknya tsiqoh tapi kalau dikumpulkan sanadnya tampak kesalahannya. Sebagaimana dijelaskan oleh al-Hakim sendiri di dlm al-Madkhol beliau; bahwasanya utk mengetahui rowi itu betul nggak riwayatnya, maka dikumpulkan sanad2nya yg terkait dgn riwayat tersebut, baru kita tahu apakah dia sama dgn tsiqoh2 yg lain ataukah dia kali ini keliru dan lupa atau sebagainya. Kerana tidak selalu org tsiqoh itu riwayatnya betul. Kita kumpulkan dulu dan bandingkan. Hukum asalnya sohih seandainya tidak ada factor lain yg menunjukkan dia lupa pada waktu itu.
Kelanjutannya besok insya Allah. Wallahu’alam.