Kajian Kitab Terbitnya Dua Bulan Purnama (Muka Surat 35)
Sumber Channel Telegram: طلوع البحرين
Mukasurat 35
Kitab Jarh wat Ta'dil.
Bismillahirrahmanirrahim kita masih di biografi Imam Ibnu Abi Hatim yang memang menyusun kitab ini mengumpulkan dari kalam ayahnya dan Abu Zur'ah masih. surat tiga puluh lima. Oh malam ini, betul enggak kalimatnya ya? Dalilnya Al-Khatib Al Baghdadi nisbat yang makruf padat beliau. Abdurrahman Ibnu Abi Hatim memiliki tiga rihlah. Yang pertama adalah bersama ayahnya pada. kelima ya, pada tahun yang keenam. Lalu beliau berhaji dan beliau mendengar dari Muhammad bin Hammad. tahun kedua. Oh, enggak disebutkan secara lengkap, jelas ini setelah dua ratus tahun ke atas. Lalu beliau melakukan rihlah, perjalanan jauh itu. Perjalanan sendirian yaitu tidak dibawa ayahnya di pesisir-pesisir pantai. Dan Mister dan sampai ke Mesir. enam puluh dua. Lalu pergi ke pada tahun enam puluh empat, tentunya apa? Dua ratus enam puluh empat. Lalu. berjumpa dengan Yunus bin Habib. Di antara guru-guru beliau. murid dari Imam eh Asy-Syafi'i. Wa, Muhammad Ibnu Ismail. bahwa Muhammad bin Hasan al-Azruh, wa Muhammad wa Ibrahim Al-Muzani, murid dari Syafii juga, Sulaiman Al Muadzin, murid terbaik dari Syafi'i, terbaik. yaitu apa yang paling sikohnya. Ya telah kita lewati. Muhammad bin Muslim bin Waroh yang telah kita sering disebut juga itu.. dan para ulama yang selevel dengan mereka. Dan yang setelah mereka dihijaz, di negeri-negeri non-Arab,. di gunung mana ini? Ini adalah yang di mmm daerah apa itu? Jaelan. Jaelani dari Jibal. Di antara murid-muridnya. Muhammad Al Bashir Ar-Razi wa Abdullah Ibnu Muhammad Ibnu Asad Al-Fatih, wa Abu Ali, Hammati bin Abdillah Al Asbahari, wa Ibrahim bin Muhammad Ibnu Ahmad wa Ibrahi. Muhammad, An-Nasr, Abbazi, negara tertulis pakai Ali Ibnu Muhammad al-Kassar maksudnya ya orang-orang. Selain mereka, muridnya banyak, gurunya pun banyak, rajin berkeliling dunia, ya. Kalau kita dimudahkan masya Allah. Kalau tak ya pakai cara semampunya mungkin lewat telepon atau surat menyurat dan seterusnya.. karya tulis beliau, lalu kita punya kitab yang sangat berharga dalam ana punya dulu empat jilid tapi susah dibawa di sini.. satu jilid besar, dengan apa? Dengan sanad-sanadnya itu, kafir, besar.. kebanyakannya atau hampir semuanya adalah asar-asar dengan syaratnya. Walaupun terkadang juga tidak disebut untuk meringkas. Termasuk tafsir yang terbaik. Yahya bin Umanda. Wah itu yang enggak sampai ke kita ya. Didapat pun tak ada. Wallahualam. Sampai seribu juz.. Yang makruf adalah mukadimah mukadimah isinya biografi para ahli watak. di antara akhlaknya. belum pernah saya melihat dari orang yang mengenal Abdurrahman menyebutkan cerita bahwasanya dia memiliki kejahilan sedikit pun, kejahilan di sini maksudnya adalah nakal, kenakalan. anak muda. Tak ada satu pun yang cerita dia memiliki kenakalan anak-anak muda. Walaupun tak masalah anak muda nakal sikit-sikit itu biasa. Itu ampe perkara yang fitri. Maka dikatakan para ulama yang namanya anak muda itu Thaiz, punya sifat. api. Maksudku ya, namanya anak muda. Kalau sudah empat puluh tahun memang apa? Sudah lebih tenang biasanya. Tapi Abdurrahman ternyata lain ya Allah menghendaki lain.. saya menekuni, menyer, tekun, menyertai beliau dalam masa yang panjang. Maka saya tidak melihat beliau kecuali. atas satu rute saja, satu jalan. Saya tidak melihat dari beliau perkara yang layak saya ingkari.. itu urusan dunia ataupun urusan akhirat, memang jujur dan baik. Bahkan saya melihat beliau itu menjaga jiwanya, menjaga agamanya, dan. hormatannya. Cerita tentang dirinya sendiri dan ini boleh untuk pelajaran bagi murid, bukan untuk. sombong. Tapi sekedar jadi pelajaran. Pernah kami mengalami masa inflasi apa itu kenaikan harga, harga-harga jadi mahal wala.. Lalu sebagian dari sahabat kami, mendatangkan biji-bijian, biji ring dari asbahan. Mungkin apa di sana murah? Ah, masuk ke sini, mahal sekali. Kita boleh untung besar.. lalu saya menjualnya mungkin ada, ada perkongsian ini. Saya menjualnya dengan harga dua puluh ribu. Dia yang membawakan. atau yang mengirimkan dari asbahan, meminta kepada saya untuk membelikan baginya satu rumah di tempat kami. Sampai boleh-boleh rumah.. Lalu apabila dia datang ke sini, ke daerah Roy, dia boleh tinggal di rumah tersebut. Lalu saya menginfakkannya untuk orang-orang fakir, karena keadaan sedang susah.. orang fakir, harga sedang naik lagi. Saya mengirim surat kepadanya dia mengatakan, saya mengat, mengatakan dalam surat itu, saya telah. untuk Anda dengan keuntungan tadi, satu istana di surga. Lalu dia mengirimkan surat, menjawab raditu, saya telah rida. Kalau tak rida takboleh. Ini. istilahnya di dalam kitab fikih itu. Yaitu apa? Melakukan sesuatu yang tidak disepakati oleh pemilik hak. Jelas ini orangnya punya hak yang mengirimkan duit dari sana. Punya hak untuk amanahnya ditunaikan. Tapi kalau diizin. maka tidak mengapa, kalau tidak diizinkan berarti dia zalim. Abu, mmm siapa ini? Yaitu Abdurrahman menjamin untuk membayar ganti rugi mmm istana di surga menjadi milik dia. Dan ternyata temannya itu rida ya tidak mengapa. yang penting niatnya baik, bukan untuk corruption. Niatnya baik, untuk membantu maka tulislah satu cek untuk Anda. Lalu saya lakukan. temannya baik. Suruh menulis cek, yaitu Anda tetap dapat untung dari perniagaan ini. Temannya memang baik. Fa, kemudian diperlihatkan kepada saya, di alam mimpi. Kami kami telah menunaikan apa yang Anda jamin memang dia menjamin orang. Kalau pemilik harta tidak rida, maka dia wajib membayar ganti rugi. Tapi, Allah taala memberikan wahyu, memberikan apa mungkin entah apa istilahnya, mubaziroh, bukan wahyu ini. Mubashiroh lewat mimpi tersebut, kami telah menuna. apa yang engkau jamin, kami sudah siapkan surga untuk dia, dia sudah rida. Tapi, jangan engkau mengulang yang seperti ini. Nasehat, ya memang dalam fikih tak boleh melakukan itu. Kalau mau cari istirahat di surga, pakai duit sendiri pak. pakai duit orang lain tanpa izin. Cuma intinya apa? Beliau ingin baik, ini kasihan masyarakat keadaan sedang susah, sudahlah kita sedekahkan untuk mereka. Tayib. Di antara ibadah. beliau apabila saya sudah salam bersama Abdurrahman eh saya salat bersama Abdurrahman. serahkan jiwamu kepadanya. Untuk dia melakukan pada jiwamu apa pun yang dia inginkan. Maksudnya apa? Boleh jadi salatnya panjang sekali dan kau pasrah saja kalau jadi makmum. Kalau takkuat ya salat. tempat lain. Pernah pada suatu hari kami masuk mengunjungi Abdurrahman bin Walas, berarti apa? Setelah mungkin setelah salat subuh, keadaan masih agak gelap.. di sakit beliau yang menyebabkan beliau meninggal setelah itu. Di atas firas, di atas tilam, beliau berdiri salat.. beliau rukuk dan memperpanjang rukuknya itu, walaupun sakit yang membawa kematian, tetap beliau salat semampunya, mampu berdiri ya berdiri.. istrinya dalam masalah kesalehan seperti dia, masya Allah ini, nikmat. Hmm. Kalau punya apa? Istri salihah, demikian pula nikmat bagi wanita kalau punya suami yang saleh, betul-betul apa? Saling mendukung, saling membantu. Sama-sama adalah membangun istana di surga. nikmat. Junaid. tuh saya mendengar Yahya bin Main, Imam Jarowat takdir itu mengatakan sungguh kami mencela beberapa orang yang boleh. mereka telah meletakkan kendaraan-kendaraan mereka di surga. Lebih dari dua ratus tahun yang lalu. Yaitu apa? Ini perkaranya lain. orangnya saleh. Semoga masuk surga, tapi masalah riwayat kalau memang dia salah, kita katakan dia salah, kalau dia pendusta, kita katakan dia pendusta. Mengomentari. ini seratus tahun tidak sampai dua ratus tahun. Kenapa? Karena bilangan sampai dua ratus tahun itu tidak sampai di masanya Yahya bin Main. Karena kalau. setahun berarti siapa yang dikritik mmm para sahabat itu tak mungkin. Dan memang yang lebih main tidak mengkritik sahabat di dalam tapi orang-orang yang setelah itu. Mungkin ini mim babi apa yaitu mimbati mubarakah. sungguh-sungguh. Sudah lama memang kami lakukan itu kepada ulama yang bahkan sudah lama. Sudah dua ratus tahun yang lalu. Mungkin sudah masuk surga itu.. Mani bin Abi Hatim, lalu saya masuk mengunjungi Abdurrahman bin Abi Hatim, kita belajar dalam keadaan beliau sedang membacakan kitab pada orang-orang, ya pada masalah bahwa kitab-kitab itu di. bacakan memang. Kitab yang di zaman kita tidak dibaca seperti seperti juga apa kitab mmm tarikh, tarikh tabir punya al-Bukhari di zaman dulu dibaca. Zaman kita boleh dibilang takada yang sempat membaca, membacakan kepada. murid seperti itu. Murid suruh baca sendiri. Maka saya menyampaikan kepada dia, kepadanya ucapan Yahya bin Main itu. Lalu beliau menangis.. kedua tangannya sampai bergetar. Sehingga bukunya itu jatuh. Kenapa? Bukunya memang sedang me, menggunjing ulama, istilahnya kalau kata orang-orang yang orang-orang kasar itu. Ini menggunjing ulama, fulan daif, fulan. seterusnya. Terus beliau menangis atau mulai menangis ya, tapi tadi sudah disebutkan beliau meminta kepada saya mmm agar ceritanya diulang lagi.. Beliau terkena rasa gentar dan takut kepada kesudahan, yaitu beliau menangis bukan karena menyesal karena. membicarakan para ulama, jelas bukan, ini tu tugas dari agama menjaga agar agama itu jernih, kalau orangnya dikatakan kalau orangnya menyimpang dikatakan menyimpang, ini apa? Demi keselamatan agama, cuma kenapa. sampai menangis dan seterusnya. Kata beliau, yaitu beliau khawatir, jangan sampai kesudahan hidup beliau justru buruk. Dan seterusnya. Karena jika tidak demikian kita memahami ini,. ucapan seorang kritikus yang sangat berhati-hati terhadap orang-orang yang lemah ini bagian dari kesetiaan untuk agama Allah, bukan karena ingin memuaskan hawa nafsu, suka memburukkan orang, membuat. orang. Yang penting saya yang number satu. Takboleh. Tapi betul-betul ini adalah terpaksa saja. Kita membicarakan orang lain. Kita sendiri sibuk mengurus perbaikan diri sendiri. Tapi ini terpaksa. Untuk menyelamatkan agama Allah.. Ini bagian dari pembelaan untuk sunah.
Powered by Borodutch Invest