Kajian Kitab Terbitnya Dua Bulan Purnama (timbangan)
Kajian Kitab
Terbitnya Dua Bulan Purnama
طلوع البدرين:
Tarikh: 12 Syaaban 1443 Selasa bersamaan 15/03/2022 Masehi
Timbangan.
Amalan akan dibentuk jadi jasad dan akan di timbang.
Al Haudh
Rasulullah mempunyai 2 telaga
Bagi yang kedelapan puluh enam. penunaian janji mmm penunaian perjanjian dan pelaksanaan janji hampir sama ya Ahad dengan. taala dan tunaikanlah oleh kalian perjanjian karena sesungguhnya perjanjian itu akan dimintai pertanggungjawabannya, akan. pertanyakan. Banyak orang-orang dari kalangan Ikhwanul Muslimin demikian pula orang-orang dari kalangan jemaah tablig mengatakan, kalian ilmu kalian tinggi, salafiyun, tetapi kalian tidak belajar akhlak dan tidak diajar. akhlak, ini salah, Riyadus Shalihin, kita tahu akhlak. Cuma orang yang tak hadir ya memang gimana dia akan mendapatkan pelajaran akhlak dari demikian pula anak-anak kurang mendapat pelajaran akhlak boleh jadi karena apa? Ya namanya di sekolah. mungkin tak ada mungkin ya memang tak ada kan pelajaran Riyadhus Shalihin atau pelajaran sahih Bukhari atau yang lain-lain yang memang mengajarkan akhlak dan seterusnya karena kalau kita mengikuti kitab-kitab ulama di dalamnya ada butiran pelajaran akhlak banyak. nah di antaranya ini yaitu penolaian janji dan juga penunaian kesepakatan perjanjian dan seterusnya toyib dijelaskan oleh Al-Imam At-Taubah. bahwasanya di sini mencakupi perjanjian un kita dengan Allah, juga perjanjian kita dengan diri kita sendiri, juga perjanjian kita dengan orang. lain yaitu intinya adalah kewajiban yang dijanjikan untuk ditunaikan. Kita telah mengatakan berarti apa? Kita berjanji untuk melaksanakan perintah dan larangan Allah. untuk melaksanakan perintah dan larangan nabi. Nah ini bagian dari Ahad, perjanjian. Demikian pula tatkala kita mewajibkan diri sendiri, mungkin apa nazar-nazar itu? Enggak jelas, ini masuk dalam Ahad. Demikian pula. tatkala kita apa itu membuat perjanjian dengan orang. Kita sudah misalkan kalau laki-laki janji kepada mmm bapak itu saya janji akan merawat anak bapak dengan baik, dalam akad nikah itu. Nah, ini adalah. janjian. Apalagi dengan menyebut nama Allah. Maka itu semua adalah bagian dari perjanjian. Tayib. Maka itu semua bagian dari apa yang Allah wajibkan untuk ditunaikan. Demi. pula si wanita tatkala dia memang sudah menerima lamaran berarti dia memang sudah berjanji kepada Allah taala juga kepada orang tua dan kepada suami dia akan taat pada suaminya di dalam perkara yang makruf maaf. itu apa? Yang wajib, yang mustahab, yang mubah, dan suaminya berijtihad ini adalah demi kebaikan. Ah, ini makruf. Tayib. Dan takboleh membatal. Ini tapi orang tua saya suruh ini sekarang perwalian sudah dipindahkan. perwalian sekarang bukan di tangan orang tua, tapi di tangan apa? Suami, perwakilan tertinggi, jelas semuanya masih wali, mukminin semuanya wali satu sama lain. Tetapi perwalian tertinggi dan tanggung jawab tertinggi, bukan lagi orang tuanya yang akan ditanya oleh Allah. tapi si suaminya yang ditanya maka dia taatnya yang tertinggi di antara para makhluk tentunya selain Rasulullah itu adalah kepada suaminya demikian pula perkara-perkara yang lain karena ini. ditanyakan. Ayat ini telah kita lewati di dalam awal-awal bab yang sebelumnya. Kemudian kita masuk ke ayat yang berikutnya. dan tunaikanlah perjanjian Allah.
Dijelaskan oleh bahwasanya ini mencakup segalanya yaitu maksudnya adalah perjanjian dengan. yaitu kita berjanji untuk melaksakan, melaksanakan perintah dan juga berjanji untuk menjauhi larangan dan sebagainya. Nah ini bagian dari perjanjian kita dengan Allah. Dan masuk perjanjian kita dengan Allah adalah kita melaksanakan perintah. Berarti apa? Seluruh keadilan, keadilan terkait dengan hak Allah, keadilan terkait dengan hak orang tua, hak anak istri, hak tetangga, dan seterusnya, dan keadilan terkait dengan diri sendiri. di sini. Juga masalah ihsan. Ihsan terkait dengan ibadah kepada Allah. Ikhsan terkait dengan masalah apa? Hak orang lain. Kita berbuat ihsan kepada sesama manusia dan kepada hewan semuanya masuk dalam perintah Allah taala.. dan juga ihsan dari makna ketiga yaitu makna ihsan yang ketiga sebagaimana dijelaskan oleh di dalam kitab beliau Quran kita sudah bekerja yaitu diterima. oleh bos untuk bekerja, kerja apa misalkan ya, toilet depan, jangan malah berkhianat, jangan malah toleh sesuka hati, bentuk zigzag, atau bentuk tulisan apa, bentuknya sesuai dengan peraturan, namanya toilet kita. ya bentuknya makruf itu jangan malah jadi vandalism dicoret-coret pokoknya atau diberi di saat apa sehingga langsung apa keluar banyak sekali sehingga pokoknya jadi melemah tak boleh sesuai dengan apa yang diperintah. oleh bosnya. Ini namanya demikian pula masuk di dalamnya adalah kalau ada tempahan, tempahan apa itu misalkan almari atau kabinet itu tumpahannya begini, kesempatannya begini, tak boleh kemudian korupsi. atau membuat jadi buruk dan seterusnya. Ini tidak memenuhi perjanjian ya di dalam perjanjian itu adalah ihsan tayib, apa karena mengena ayat ini dengan ayat yang sebelumnya dijelaskan oleh. bahwasanya ini adalah bagian dari apa yang Allah perintahkan yaitu ini dikandungi dari ayat oleh ayat yang sebelumnya. di antara perintah dan larangan ini, perintahnya ini tunaikanlah perjanjian Allah. Dan kata beliau termasuk dari perjanjian tersebut adalah yaitu kita berniaga dengan cara. yang baik. Karena ini terkait dengan kesepakatan yang dibentuk dengan kit dengan orang itu. Kita sebagai penjual atau kita sebagai pembeli, di situ ada Ahad, ada kesepakatan. Maka tunaikan kesepakatan tadi, kalaupun. batalkan dengan cara yang makruf yaitu sebelum Anda berpisah dengan dia. Kalau sudah berpisah ada tak berhak untuk menutup pembatalan, tapi apa? Meminta, meminta mmm belas. Sihar, nah itu boleh. Dan itu masuk di dalam perjanjian dengan Allah taala yaitu pernyataan dengan sesama manusia. Karena Allah taala sudah memberikan pelajaran terkait dengan masalah jual beli. Jangan kalian memakan harta benda di antara kalian dengan cara yang batil. Tetapi hendaknya dengan cara perniagaan yang dibangun di atas keridaan, di antara kalian.. keridaan dari kalian. Baik, dijelaskan juga ayat ini oleh Imam Ibnu Katsir dengan bahasa yang singkat bahwasanya ini menunjukkan wajibnya menunaikan segala bentuk perjanjian. Setelahnya. bukan membahas masalah ini. Adapun kalau Imam Al Baghawi mengatakan makna di sini adalah yaitu sumpah. Tetapi ini mmm dibantah oleh para ulama yang lain. bukan sekedar sumpah tapi bahkan lebih umum, mungkin berupa sumpah, mungkin berupa kesepakatan-kesepakatan semuanya. Makanya Imam At-Taubari sendiri jelas sebelum Al-Barawiyah, beliau. tentang ayat ini mencakup apa? Yaitu perjanjian akad-akad semuanya masuk dalam Ahad. Baik, Al-Qurtubi mengatakan masuk di dalamnya ada. yaitu janji secara umum. Dijelaskan oleh Imam bahwasanya telah terulang di dalam Alquran ayat banyak sekali mewajibkan kita untuk menunaikan perjanjian. Dan ini adalah ta. kaum mukminin. Adapun karakter orang kafir, mereka memang biasa untuk melanggar perjanjian, untuk mengkhianati kesepakatan dan sebagainya. Dan telah dijelaskan kata Imam bahwasanya orang yang dia itu tidak. kesepakatan tentunya tanpa uzur kalau dengan uzur ya lain. Maka dia itu akan tertimpa dosa sebagaimana orang yang menunaikan kesepakatan dia akan mendapatkan pahala.. barang siapa membatalkan kesepakatan maka sesungguhnya dia membatalkan kesepakatan yang itu akan menimpa kerugiannya dirinya sendiri yang. berarti apa? Membatalkan pahala untuk dirinya sendiri dan justru akan merugikan dia. Ala nafsi yaitu kerugian.
Dan barang siapa menunaikan apa yang telah dia janjikan kepada Allah, maka Allah akan. kepada mereka pahala yang agung. Jadi ini terkait dengan pahala dan terkait dengan dosa, pahala, dan azab. Dan kata beliau, barang siapa menyelisihi perjanjian, boleh jadi dia akan terlaknat. Maka disebabkan karena mereka membatalkan kesepakatan maka kami mengutuk mereka dan kami jadikan hati-hati mereka itu keras. Ya satu dosa akan. dosa yang berikutnya. Dan seterusnya. Intinya adalah ayat ini memerintahkan kita untuk menunaikan perjanjian. Asalnya perjanjian dengan Allah kemudian meluas ke para makhluk yang lain. Baik,
Sumber Channel Telegram: طلوع البدرين