Kesesatan Sururiy (Pembahasan tentang Radio Rodja)
Pembahasan tentang Radio Rodja
(Radio Dakwah Ahlussunnah walJama'ah) |
Soalan tentang
Nahdatul Ulama' (NU), Indonesia.
Organisasi Muhammadiyah, Indonesia
Muhammad Rasyid Ridho
Muhammad Abduh
Jamaluddin al Afghani
Freemansory
Amin Rais dan politik Indonesia
AUD20181216
*Pembahasan seputar Radio Rodja, Sururiyun*
Soalan berikut di tanyakan kepada Sheikh Abu Fairuz al Indonesiy al Jawi حفظه الله ketika dars malam.
Soalan
Sheikh, Apakah masaalahnya *Radio Rodja*? Apakah mereka mereka (para dai) banyak yg lari dari manhaj (menyimpang)?
Thoyyib, sebenarnya pembahasannya adalah ini kembali ke sejarah zaman dulu.
RODJA itu Radio Dakwah Ahlussunnah wal Jama'ah jadi istilahnya adalah sebenarnya ini adalah puncanya dari seseorang yang namanya Muhammad Surur bin Nayif Zainal Abidin. Ini kisah sekitar tahun 94 kalau tidak salah. Sejarah zaman dulu. Orang ini adalah dulunya pengikut gerakan Ikhwanul Muslimin. Ma'ruf gerakan Ikhwanul Muslimin disebutkan oleh pendirinya Hasan alBanna, dia itu adalah apa, gerakan yg bersifat politik. Secara politik memang untuk menggulingkan pemerintahan yang ada.
Adapun secara keagamaan, dia adalah gerakan apa, gerakan tasawuf kerana Hasan alBanna ini adalah dari Sufi Hasofi, yang meyakini apa, kalau setiap kali ada acara Maulid Nabi itu nanti nabi betul-betul datang, melawat mereka. Ha kita katakan itu, "Marhaban Jaddal Husaini", "Marhaban Ahlan wa Sahlan". Meyakini nabi datang. Disini, disana, disana bahkan di belahan bumi yang lain, nabi pun datang di waktu itu. Keyakian orang Sufi Hasofi.
Thoyyib, untuk untuk masaalah ini, ringkasnya untuk Ikhwanul Muslimin, intinya mereka adalah Khowarij. Suka memberontak dan banyak membunuh para menteri di Mesir dan juga di berbagai tempat. Banyak perbuatan-perbuatan itu.
Kemudian, keluar dari firqoh Ikhwanul Muslimin ini, adalah apa, yaitu Muhammad bin Surur. Zohirnya dia berselisih pendapat dengan Sayyid Qutb, padahal Sayyid Qutb, dia meyakini apa, bahawasanya umat zaman sekarang adalah umat jahiliyah. Dan masjid-masjid yang ada adalah sekadar apa, maabidul jahiliyah, sekadar apa, biara-biara jahiliyah. Dalam buku-buku, banyak2 Sayyid Qutb mengatakan apa, sekarang orang-orang ini adalah kuffar sebenarnya, selama mereka tidak mencari, tidak menegakkan Khilafah Islamiyah, mereka adalah kafir, walaupun mereka solat, zakat, haji, syahadat. Ini Sayyid Qutb. Thoyyib.
Dan ini di akui oleh Yusuf Qordhowi, Sayyid Qutb memang apa, mengkafirkan Muslimin. Thoyyib.
Dan ini juga di yakini oleh saudara dia, yaitu Muhammad Qutb. Ha kemudian, yang menyelisihi dia dalam masaalah ini adalah Muhammad Surur.
Awalnya dia, kalimatnya bagus-bagus, sampai dapat pujian oleh para ulama', dalam majalah apa, Majalah As Sunnah. As Sunnah yang diterbitkan internasional itu. Cuma lama-lama, dia juga menghina kitab-kitab aqidah, "Ini adalah dalil-dalil yang kering, ayat tauhid itu adalah ayat-ayat yang kering". Ha ini akhirnya apa, ditahzir oleh para ulama. Ini termasuk istihza' terhadap ayat. Tapi kerana dia punya ta'wil, maka para ulama' tidak mengkafirkan. Kerana apa, memang ahlussunnah itu tidak mudah-mudah mengkafirkan, tapi mengatakan dia mubtadi'. Ini si Muhammad Surur.
Dai'nya banyak sampai ke Indonesia, Muhammad Sharif Fuad Razak, orang-orang itu dan seterusnya. Ha kemudian apa, diIndonesia akhirnya pecah dakwah salafiyah pada waktu itu. Banyak yang mendukung orang-orang ini, orang-orang Sururiyah yang buku-bukunya dibacakan di Indonesia, Maalim fit Tariq punya Ahmad Suwaiyan dan lain-lain dan betul-betul bahkan pembesar al Irsyad yaitu, siapa waktu itu, ana agak lupa, sudah lama kejadian itu, yang di Tengarang itu, siapa namanya. Dia mengatakan saya Sururi. Dia terang-terang mengatakan saya Sururi dalam artian, saya orangnya gembira, Surur gembira. Ha ini namqnya mengejek. Di jelaskan baik-baik malah mengejek.
Mereka mengatakan apa, kita tidak akan meninggalkan manhaj ini, yaitu pola seperti ini sampai para ulama' mentahzir. Akhirnya betul. Datang tahziran dari sekitar 16 ulama', bahawasanya gerakan Muhammad Surur ini adalah apa, gerakan bid'ah, kerana ujung-ujungnya kembali kepada apa, pengkafiran pemerintah. Tidak sampai mengkafirkan Muslimin, tetapi mengkafirkan pemerintah. Terutama pemerintah Saudi, di anggap terlalu dekan dengan, apa itu, Amerika, oh bererti kafir. Thoyyib.
Kemudian apa, setelah ditahzir olehnsekitar 16 ulama', mereka mengatakan, kami tidak akan meninggalkan jalan ini sampai kibar ulama' yang mentahzir. Akhirnya betul, kibar ulama' yaitu para ulama' Lajnah Da'imah mentahzir. Tetap mereka, banyak yang tidak mahu juga. Akhirnya ketahuan mereka, sekadar apa, mengikut hawa nafsu. Cuma setelah semakin lama kitab-kitab dan ulama Saudi itu membongkar kesalahan Sururiyah, dibongkar oleh apa, Sheikh Ahmad Najmi dan lain-lain. Kenyatannya Sururiyah itu yang di Saudi, mereka suka membuat pertemuan-pertemuan rahsia di gua-gua, di rumah-rumahndan seterusnya. Terutama di acara apa itu, liburan musim panas itu. Mereka mengadakan rihlah kesana kemari dengan nyanyian-nyanyian dan kemudian ujung-ujungnya, di malam harinya, dan ana dulu pernah ikut juga waktu itu, di yang di Indonesia, malam harinya membuat acara-acara sedih, untuk kemudian menangis. Tangisan tapi tangisan mainan saja sebenarnya. Ha kita sebagai orang muda, mendengar tangisan yang sedih kita ikut nangis semua.
Mereka istilahnya tazkiyatun nufus, tapi ternyata cuma palsu gitu-gitu aje. Ketika dibongkar ini akhirnya apa, banyak orang tidak berani lagi mengatakan saya Sururi, bahkan mereka pun mentahzir.
Tetapi apa?
Mereka walaupun mentahzir Sururiyah, mereka tidak memgakui selama ini bahawasanya mereka keliru. Padahal syarat sah untuk seseorang itu keluar dari bid'ah dan diakui tobatnya adalahbdia harus menjalankan pengakuan, sebagaimana ini fatwa dari Imam Ahmad dinukilkan oleh Imam Ibnu Muflih di dalam Adabus Syar'iyah.
Kalau dia sekadar meninggalkan tapi tidak mengakui, berarti apa, dia tidak taubat. Dan ini juga yang dirojihkan oleh Imam Ibnu Mufid dan di mukilkan ulama kibar besar, ulama'-ulama' Hanabilah. Dan juga apa, ini di tetapkan oleh Imam Ibnu Qaiyim di dalam awal-awal kitab, apa itu Madarijus Salikin.
Syarat sah tobat dari kebid'ahan adalah dia harus mengakui memang selama ini saya salah, kemudian saya terangkan memang ini keliru dan saya tahzir ini, jangan sampai kalian mengikuti jejak saya yang dulu.
Ha masaalahnya banyak dai di Indonesia tidak mampu. Langsung mengatakan saya salafi tapi gimana selama dulu kalian memusuhi kami ketika kami memperingatkan dari kitab-kitab yang tadi. Mereka seakan-akan sudah, pokoknya ini lembaran baru, kami tidak mengakui, kami mengatakan buku itu adalah bid'ah.
Jadi zohirnya adalah orang yang tidak tahu, yang baru masuk salafi setelah itu tahunya ini sama aje, pakaiannya sama, bukunya sama, ajarannya sama, bahkan mentahzir Muhammad Surur. Mereka tidak tahu bahawasanya syarat sah tobat itu belum terpenuhi. Yaitu mereka mengakui selama ini keliru.
Bahkan seandainya mereka mengakui keliru, tidak boleh oramg yang sudah tahu kebenaran kemudian mengejek dan sebagainya, haram dosa besar. Tapi apa orang ini yang gengsi, malas untuk mengakui selama ini keliru.
Kesombongan ini yang menyebabkan apa, mereka tetap dinamakan sbagai Sururi.
Kenapa? Tidak mengakui bahawa selama ini keliru padahal dulu mereka habis-habisan membela buku-buku itu dan membela tokoh-tokohnya.
Ha Allah تعالى berfirman,
فَلَمَّا زَاغُوا أَزَاغَ اللَّهُ قُلُوبَهُمْ ۚ
Manakala mereka menyimpang? Allah simpangkan sekalian hati-hati mereka.
Makanya banyak, akhirnya muncul kesalahan-kesalahan yang tetap ada pada mereka seperti bermudah-mudah untuk meminta-minta atas nama dakwah tanpa, tanpa alasan yang hak, tanpa darurah, padahal telah tertotok ijma', dinukilkan ijma' oleh Ibnu Qothon al Fasi, juga Sheikhul Islam Ibnu Taimiyah dan juga Imam Nawawi.
Orang yang dia mampu berkerja tapi apa, tetapi tanpa darurah, dia minta, maka ini adalah apa, ini adalah haram dan ini adalah dosa besar, diancam dengan api neraka, diancam dengan wajahnya nanti tidak punya daging dan seterusnya.
Itu kalau dia mi ta u tuk diri sendiri, dia menghinakan diri. Bagaimana sementara apa, dia minta atas nama agama. Ini menghinakan agama. Sampai apa? Di hina oleh siapa? Oleh Hizbut Tahrir, pecahan lain dari Ikhwanul Muslimin.
Ketika ditanya, kenapa anda tidak membuat sekolah, tahfiz-tahfiz alqur'an? Dia mengatakan saya tidak mahu mengeluarkan lulusan-lulusan yang menjadi pengemis nantinya. Menyebabkan apa, agama menjadi terhina kerana langkah-langkah yang suka mengemis itu. Ha ini adalah apa? Keadaan orang-orang Rodja.
Ketika ana berangkat ke Batam, para ikhwah di Batam mengatakan terkenal, disini ustadz-ustadz Rodja, mereka sudah dapat apa, wang 3 milyar Indonesia. Untu apa, untuk membina niaga. Maka mereka membuat Mall. Tapi ternyata apa, baru beberapa bulan, si muhsininnya tanya, bagaimana kewangannya, semua ustadz senyap. Dan tahu-tahu memang apa, niaganya habis. Tidak tahu bagaimana bagaimana kewangan, habis.
Kemudian ketika ana pulang ke Indonesia, maksudnya ke Jawa, teman ana yang keluar dari Rodja, dia mengatakan, "Oh saya dekat sekali dengan ustadz Rodja. Biasa itu, para muhsinin ketika diminta sedekah, mereka sedekah. Bahkan mereka wakaf tanah banyak-banyak kemudian ustadznya mengatakan demi keamanan, maka apa, tapi itu diantara ustadz, muhsininnya tak tahu atau manik saya ini sebagi sopir, sebagai pemandu dia tahu, ustadz-ustadz mengubah wakaf itu menjadi nama peribadi. Jadi masing-masing tanah di kapling milik peribadi, milik para ustadz.
Ha ini zolim, ini khianat. Tidak boleh seperti ini. Ini merosak nama Islam, rosak nama ahlussunnah. Belum lagi kesalahan lain yang banyak-banyak dan seterusnya.
Kesalahan yang paling inti, kata para ulama', untuk kelompok Sururiyah adalah apa, yaitu LEMBEK di dalam masaalah MANHAJ. Asalkan orang ini mengaku Muslim, tiada masaalah yang penting, walaupun kesalahan apapun, tidak masaalah.
Yang penting dia Muslim walaupun intinya adalah dakwahnya kepada Islam, tidak masaalah. Walaupun dosa banyak, walaupun maksiat, walaupun bid'ah, tidak masaalah. Lalu dimana MANHAJ SALAF yang telah terbentuk ijma' untuk apa, untuk kita meninggalkan ahlul bida'. Tidak ada. Tidak dilaksanakan itu.
Bukan berarti kita bermudah-mudahan mengatakan orang adalah mubtadi'. Betul-betul syaratnya berat tapi yang sudah jelas mubtadi', di tahzir oleh belasan ulama' seperti Abul Hasan al Misri, seperti tokoh-tokoh Sururiyah itu, harusnya apa. Yaitu sudah. Tidak boleh di dekati.
Tapi apa. Mereka masih apa, mahu kerjasama dengan alasan oh masih Muslim, masih mengajak kepada kemuliaan Islam dan seterusnya. Ha ini tidak boleh. Harus ada cinta dan benci kerana Allah. Dan kesalahan-kesalahan yang lain.
Thoyyib, ha intinya itu.
والله اعلم.
Kalau dirinci banyak sekali.
Soal : Macam Ihya at Turats, macam mana pulak dia.
Jawab : Ha mereka jelas memang dana nya dari Ihya at Turots.
Soal : Yang Rodja ni.
Jawab : Ye ma'ruf sejak dulu memang itu. Soal : Oh maknanya macam sekolah Binbaz di Jogja itu.
Jawab : Katanya gitu. Cuma ana yang tidak tahu. Orang-orang bilang terkenal yang di Jogja, memang mereka, benderanya Ihya at Turots. Ihya at Turots dari Kuwait. Dia bagi dana.
Intinya kembali ke pemilu. Tokoh-tokoh Kuwait. Tokoh-tokoh Ihya at Turots, intinya adalah membiayai untuk apa, untuk memenangkan dalam pemilu. Pemilihanraya. Untuk apa, menjadikan agar parlimen itu betul-betul di isi dengan apa, orang-orang soleh. Kalau orang soleh yang dominan maka apa, maka dijamin suara terbanyak adalah suara yang bagus, orang soleh maka dengan ini kita akan memulaikan, kita akan memenangkan Islam.
Ini teori jangan dikira ini akan apa, akan berjaya. Sheikh Muqbil mengatakan ketika mereka dengan teorinya itu tampak manis dan berjaya, betul-betul apa, parlimen Kuwait pada waktu itu, majoritasnya adalah Salafiyun. Eh itu yang mengaku salafi. Ternyata apa, akhirnya datang berita, datang perintah dari Amerika kepada Raja Kuwait, kita tidak rela pola semacam ini, parlimen yang terlalu suci macam ini. Langsung dibatalkan, Batal.
Sudah, mana kemenangan?
Tidak ada. Walaupun kita suara terbanyak, ujung-ujungnya akan kalah. Kerana apa? Tidak akan diberkahi kalau memakai cara yang keliru.
Seperti apa tu, dakwah FIS itu. Yang di Aljazair itu. Betul-betul mereka berjaya. Betul-betul mereka mendapatkan apa, suara terbanyak. Tapi apa, ha datang perintah dari atasan kepada pihak tentera, seperti ini kita tidak rela. Maka apa, betul-betul pemerintah langsung memgumumkan darurat militan. Pemerintahan dikuasai oleh militer dan kemenangan FIS dibatalkan.
Jadi tidak ada faedah sama sekali, langkah yang batil tadi itu. Ujung-ujungnya walau suara kita banyak, ia akan dibatalkan kerana Amerika tidak setuju.
LANGKAH YANG SALAH. JANGAN HARAP HASILNYA AKAN BAIK.
Nahdatul Ulama dan Muhammadiyah itu siapa?
Kalau Nahdatul Ulama ini SUFI. Orang-orang sufi. Ye itu tasawuf-tasawuf itu.
Kalau Muhammadiyah, mereka kebanyakannya adalah dari al Irsyad. Mengikuti Muhammad Rasyid Ridho. Noatnya baik, membenci bid'ah dan syirik, cuma apa, mereka terlalu mengagungkan akal sehingga hadith-hadith yang ahad itu ditentang. Bahkan Muhammad Rasyid Ridho, dia tidak mengakui adanya apa, bahawasanya jin itu masuk ke badan manusia. Banyak dalam kitab al Manar, kalau kita lihat tampaknya bagus tapi ada sisipan yang aneh disitu. Tidak mengakui banyak perkara-perkara yang hanya di ketahui dengan apa, hadith ahad walaupun sohih.
Rasyid Ridho banyak apa, terkesan dari apa, Muhammad Abduh, Muhammad Abduh ini yang dia membolehkan untuk apa, solat dijamak dengan alasan apa, menonton wayang. Ini tidak boleh macam ini da'i. Tak bagus macam ini. Dan Muhammad Abduh ini banyak terkesan oleh siapa, Jamaludin Afghani yang mana dia adalah orang-orang dari Freemasonry lagi. Menyamar. Linknya itu.
Ahmad Dahlan?
Ahmad Dahlan baik, dakwahnya, tujuannya baik dan banyak membawa perbaikan, cuma kekeliruan, kita katakan oh ini keliru. Harusnya jangan ke akal-akalan. Jangan terlalu mengagungkan akal.
Tapi masih lagi aktif? Muhammadiyah dengan Nahdatul Ulama?
Terakhir yang mencalonkan jadi presiden diIndonesia siapa, Amin Rais itu. Ini gara-gara politik, akhirnya manhaj dikorbankan. Padahal Amin Rais, pemimpin besar Muhammadiyah, yang membenci syirik, membenci bid'ah dan sebagainya tapi kerana dia sudah jadi apa itu, orang nombor 1 di Majlis Permesyuwaratan Rakyat, dia tetap tidak puas, dia mencalon menjadi presiden.
Ha demi agar di cintai oleh orang-orang Nahdatul Ulama' yang sufi-sufi yang banyak syirik itu, dia pergi ke Saudi, dia berpotret dengan Muhammad Alwi al Maliki. Akhirnya dapat tazkiyah dari Muhammad Alwi al Maliki, Muhammad Amin Rais adalah Rasi'ul Amin. Akhirnya dia suka, ternyata kalah juga. Sampai dia masuk ke apa itu........ Kerana politik, agama akhirnya pergadaikan.
Sumber Channel Telegram: kesesatan_sururiyah