Header Ads

Sesungguhnya manusia itu amat zhalim dan amat ingkar (kepada nikmat).

 Faidah :


“Sesungguhnya manusia itu amat zhalim dan amat ingkar (kepada nikmat).”
Untuk pemesanan klik gambar


Dan Allah  تعالى berfirman:

﴿وَإِنَّا إِذَا أَذَقْنَا الْإِنْسَانَ مِنَّا رَحْمَةً فَرِحَ بِهَا وَإِنْ تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ بِمَا قَدَّمَتْ أَيْدِيهِمْ فَإِنَّ الْإِنْسَانَ كَفُورٌ﴾ [الشورى: 48].

“Dan sesungguhnya apabila Kami merasakan kepada manusia suatu rahmat dari Kami dia bergembira ria karena rahmat itu. Dan jika mereka ditimpa kesusahan disebabkan oleh perbuatan tangan mereka sendiri (niscaya mereka ingkar) karena sesungguhnya manusia itu amat ingkar (kepada nikmat).”

Al Imam Ibnu Jarir رحمه الله berkata tentang makna ayat ini: “Dan jika mereka ditimpa kesusahan” ( maksudnya) Allah berfirman: dan jika mereka tertimpa kemiskinan, kefakiran, dan kesempitan hidup “Disebabkan oleh perbuatan tangan mereka sendiri”  Allah berfirman: disebabkan oleh kedurhakaan mereka pada Allah di masa lalu sebagai hukuman atas kedurhakaan mereka tadi, niscaya mereka mengingkari nikmat Allah dan berputus asa dari kebaikan, “Karena sesungguhnya manusia itu amat ingkar” kepada nikmat Rabbnya, dia menghitung-hitung musibah dan mengingkari kenikmatan-kenikmatan.” (“Jami’ul Bayan”/21/ hal. 556).

Di dalamnya ada peringatan yang penting tentang buruknya hubungan kebanyakan manusia terhadap Rabb mereka yang mana mereka melupakan banyaknya kenikmatan Allah pada mereka, akan tetapi manakala Allah menguji mereka dengan musibah-musibah -yang mana hal itu adalah disebabkan karena kedurhakaan mereka sendiri- mereka marah pada Rabb mereka dan menganggap musibah-musibah tadi terlampau besar, dan mereka meremehkan nikmat-nikmat Allah.

An Nasafiy رحمه الله berkata: “disebabkan oleh perbuatan tangan mereka sendiri” disebabkan karena maksiat-maksiat mereka “karena sesungguhnya MANUSIA itu amat ingkar (kepada nikmat).” Allah tidak mengatakan “Karena sesungguhnya DIA itu sangat ingkar,” untuk menampilkan data bahwasanya jenis manusia memang tersifati banyak mengingkari kenikmatan sebagaimana firman Allah:

﴿إِنَّ الإنسان لَظَلُومٌ كَفَّارٌ﴾ [إبراهيم : 34 ] .

“Sesungguhnya manusia itu amat zhalim dan amat ingkar (kepada nikmat).”

Kafur adalah orang yang teramat mengingkari. Maknanya adalah: manusia itu sering mengingat bencana tadi melupakan dan menutupi kenikmatan-kenikmatan. Dikatakan: yang dimaksudkan di sini adalah mengingkari kenikmatan.”
(Selesai dari “Tafsir An Nasafi”/3/hal. 286).

(Koreksi Langkah di Saat Musibah | Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrohman bin Soekojo Al Indonesiy Al Jawiy حفظه الله)
Sumber Channel Telegram: fawaidMaktabahFairuzAddailamiy
Diberdayakan oleh Blogger.