Apapun yang menimpamu wahai Muhammad, berupa kelapangan, kenikmatan, kesehatan, keselamatan, maka itu semua adalah dari karunia Allah kepadamu
Faidah :
Allah سبحانه berfirman:
﴿مَا أَصَابَكَ مِنْ حَسَنَةٍ فَمِنَ الله وَمَا أَصَابَكَ مِنْ سَيِّئَةٍ فَمِنْ نَفْسِكَ﴾ [النساء: 79].
“Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri.”
Untuk pemesanan klik gambar |
Al Imam Ath Thabariy رحمه الله berkata dalam tafsir ayat ini: “Apapun yang menimpamu wahai Muhammad, berupa kelapangan, kenikmatan, kesehatan, keselamatan, maka itu semua adalah dari karunia Allah kepadamu, dengan itu Allah memberikan kebaikan-Nya padamu. Adapun firman-Nya: “dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri.” Yaitu: Apapun yang menimpamu, berupa kesulitan, kesukaran, gangguan dan perkara yang dibenci, maka itu adalah dari dirimu sendiri, yaitu: dengan sebab dosa yang mengharuskan perkara itu terjadi, diperbuat oleh dirimu sendiri.” (“Jami’ul Bayan”/8/hal. 558).
Al Imam Ibnul Qayyim رحمه الله berkata: “Kebaikan dan kejelekan di sini adalah: kenikmatan dan musibah. Kenikmatan adalah dari Allah yang Dia karuniakan padamu, sementara musibah itu hanyalah timbul dari arahmu dan amalanmu sendiri. Yang pertama adalah karunia-Nya, dan yang kedua adalah keadilan-Nya. Dan hamba itu berbolak-balik di antara karunia Allah dan keadilan-Nya, karunia-Nya berlangsung pada dirinya, hukum-Nya berlaku pada dirinya, dan ketetapan-Nya itu adil pada dirinya.” (“Zadul Ma’ad”/3/hal. 213).
Maka kita wajib untuk mengetahui bahwasanya musibah-musibah yang banyak dan beraneka ragam ini adalah dalil atau isyarat dari Allah akan banyaknya dosa-dosa dan kesalahan kita, oleh karena itu hendaknya kita memperbanyak tobat kepada Allah ta’ala.
Dari Abu Dzarr رضي الله عنه dari Nabi ﷺ di dalam apa yang beliau riwayatkan dari Allah Yang Maha penuh berkah dan Mahatinggi bahwasanya Dia berfirman –dan menyebutkan hadits-:
«يا عبادي إنكم تخطئون بالليل والنهار وأنا أغفر الذنوب جميعا فاستغفروني أغفر لكم». الحديث (أخرجه مسلم (2577)).
“Wahai para hamba-Ku, sesungguhnya kalian itu melakukan kesalahan di waktu malam dan siang, dan Aku mengampuni dosa-dosa seluruhnya, maka mohonlah ampunan kepada-Ku, Aku akan mengampuni untuk kalian.” (HR. Muslim (2577)).
Ini adalah jawaban untuk pertanyaan seorang saudara: “Sesungguhnya saya telah menaati Allah di siang dan malam hari, maka dari manakah musibah-musibah ini?”
Syaikhul Islam رحمه الله berkata: “Dan manusia itu selalu berbuat dosa, manusia adalah faqir dan pendosa, sementara Rabbnya تعالى selalu menyayanginya dan mengampuninya, dan memang Allah itu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Andaikata bukan karena rahmat dan kebaikan-Nya niscaya tidak didapatkan kebaikan sama sekali, baik di dunia ataupun di Akhirat. Dan andaikata bukan karena ampunan-Nya niscaya si hamba tidak terlindungi dari kejelekan dosa-dosanya. Hamba itu terus-menerus perlu menghasilkan kenikmatan, menolak bahaya dan kejelekan. Dan kenikmatan itu tidak dihasilkan kecuali dengan rahmat-Nya, dan kejelekan itu tidak tertolak kecuali dengan ampunan-Nya, karena tidak ada sebab kejelekan kecuali dosa-dosa para hamba, sebagaimana firman Allah تعالى :
﴿مَا أَصَابَكَ مِنْ حَسَنَةٍ فَمِنَ الله وَمَا أَصَابَكَ مِنْ سَيِّئَةٍ فَمِنْ نَفْسِكَ﴾ [النساء: 79].
“Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja kejelekan yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri.”
Dan yang dimaksudkan dengan kejelekan-kejelekan adalah: apa saja yang menyusahkan hamba, seperti musibah-musibah. Dan yang dimaksudkan dengan kebaikan-kebaikan adalah: apa saja yang menggembirakan hamba, seperti kenikmatan-kenikmatan, sebagaimana firman Allah:
﴿وبلوناهم بالحسنات والسيئات لعلهم يرجعون﴾ [الأعراف: 168].
__“Dan Kami coba mereka dengan yang baik-baik (kenikmatan) dan yang buruk-buruk (bencana) agar mereka kembali (kepada kebenaran).”_,
(Selesai penukilan dari “Majmu’ul Fatawa”/1 /hal. 42).
(Koreksi Langkah di saat Musibah | Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrohman bin Soekojo Al Qudsiy Al Jawiy حفظه الله)
Sumber Channel Telegram: fawaidMaktabahFairuzAddailamiy