Usul Fiqih (Dars 6)
Usul Fiqih
Untuk download file PDF klik gambar |
Dars 6
2. المندوب
Yaitu mustahab
Secara lughoh; diserukan, diajak utk mengerjakannya
Secara istilah; perkara yang diperintahkan oleh si pembuat syariat, tidak dalam bentuk keharusan spt solat rowatib.
Maka keluar dgn perkataan kita, perkara yang diperintahkan oleh si pembuat syariat, perkara yg diharamkan, perkara yang makruh, mubah.
Maka keluar dgn perkataan kita, bukan dalam bentuk keharusan (wajib).
Definisi kedua dari sisi buahnya dan hasilnya, sesuatu yang mana oramg yg melakukannya itu diberi pahala kalau niatnya beribadah mencari pahala, tetapi yg meninggalkannya tidak sampai dihukum.
Nama lainnya SUNNAH. secara fiqh ahkam taklifiyah, disunnahkan, disukai, tambahan, tatawwuan.
3. المحرم
Perkara haram
Secara bahasa; sesuatu yg dilarang, ditegah.
Secara istilah; sesuatu yg dilarang utk dilakukan oleh sipembuat syariat dalam bentuk pengharusan untuk ditinggalkan.
Contoh kedurhakaan kpd kedua orang tua.Maka keluar dgn perkataan kita, perkara yg dilarang oleh pembuat syariat, wajib, mandub dan mubah.
Maka keluar dgn perkataan kita, dalam bemtuk pengharusan utk ditinggalkan yaitu yg makruh.
Definisi secara buahnya.
Yang namanya yang haram, perkara yang orang yg meninggalkannya itu akan diberi pahala dgn syarat niatnya beribadah.
Orang yg melakukannya berhak mendapatkan hukuman.
Nama lainnya; perkara yg dilarangkan atau perkara yg dicegah.
4. المكروه
Secara bahasa; yang dibenci.
Secara istilah; perkara yg dilarang oleh sipembuat syariat tapi bukan dalam.bentuk pemgharusan u tuk ditinggalkan.
Seperti mengambil dgn tangan kiri, memberi dgn tangan kiri. Ini tidak sampai haram tapi ia makruh.
Keluar dgn perkataan kita, yg wajib, mandub, mubah.
Keluar dgn perkataan kita, namun bukan dalam bentuk pengharusan utk ditinggalkan; almuharram.
Yg namanya makruh adalah suatu amalan atau suatu perbuatan yang mana orang yang meninggalkannya akan diberi pahala, tapi dgn niat mencari pahala dan ibadah tetapi kalau dia melakukannya, dia tidak sampai dihukum.
Soalan
Ana pernah mendengar ada yang mengatakan bila dia meninggalkan perkara yg mustahab dia tidak berdosa tapi tidak.....Bagaimana batasannya? Sila dengar pembahasan di akhir audio
🎙 Syaikh Abu Fairuz Abdurrahman bin Soekojo Al Jawiy Al Indonesiy حفظه الله
Sumber Channel Telegram: Usul Fiqih