CONTOH MATERI KHUTBAH (Khutbah Ketiga Puluh Dua: Mementingkan Kebaikan Hati)
CONTOH MATERI KHUTBAH
---------------------------------------------------
Untuk pemesanan Kitab klik gambar |
Khutbah Ketiga Puluh Dua:
Mementingkan Kebaikan Hati
الحمد لله الذي أصلح بلطفه الصالحين ، وخلع عليهم خلع الإيمان واليقين، وحفظهم بعنايته مما يقبح ويشين . وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له ، مالك يوم الدين ، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله النبي الأمين ، اللهم صل وسلم على محمد وعلى آله وصحبه والتابعين لهم إلى يوم الدين . أما بعد :
Wahai manusia, bertakwalah kalian kepada Allah ta’ala, dan ketahuilah bahwasanya poros ketakwaan adalah pada perbaikan hati. Sungguh Nabi ﷺ telah bersabda:
«أَلَا وَإِنَّ فِي اْلجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلُحَتْ صَلُحَ اْلجَسَدُ كُلُّهُ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ اْلجَسَدُ كُلُّهُ، إِلَّا وَهِيَ الْقَلْبُ».
“Ketahuilah, sesungguhnya di dalam badan itu ada segumpal daging, jika daging itu baik, maka baiklah jasadnya seluruhnya, tapi jika daging itu rusak, maka rusaklah jasad tadi semuanya. Ketahuilah, daging tadi adalah hati.”
Maka kapan saja hati menjadi baik dengan keimanan kepada Allah, kepada para Malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, para Rasul-Nya, Hari Akhir, dan takdir yang baik dan buruknya, kemudian hal itu dibenarkan dengan pengetahuan dan bagusnya akidah, selanjutnya hati mengarah kepada Rabbnya dengan inabah, niat, dan bagusnya kepatuhan; maka sungguh anggota-anggota badan semuanya akan menjadi tegak lurus di atas jalan hidayah dan bimbingan.
Baiknya anggota badan adalah selalu mengikuti baiknya hati. Maka ambillah kesempatan –semoga Allah merahmati kalian- dengan perbaikan hati; dengan baiknya niat di setiap perkara yang dicari, karena sungguh Allah tidak melihat kepada bentuk-bentuk lahiriyah kalian dan amalan kalian, akan tetapi Dia melihat kepada sesuatu yang dikandungi oleh hati.
Maka murnikanlah amalan-amalan untuk Allah di setiap apa yang kalian datangi ataupun kalian tinggalkan. Dan kembalilah kalian kepada Allah serta berharaplah kalian kepada rahmat-Nya agar kalian disayangi, karena amalan yang sedikit namun disertai oleh keikhlasan itu lebih baik dari amalan yang banyak disertai oleh riya.
Buah-buahan yang baik itu hanya diperoleh orang yang merealisasikan niat dan dia bertakwa. Barangsiapa memperbaiki batinnya; Allah akan memperbaiki keadaan-keadaannya, dan meluruskannya di dalam ucapan dan perbuatan.
﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا * يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا﴾ [الأحزاب:70 -71].
“Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kalian kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang lurus, niscaya Allah akan memperbaiki untuk kalian amalan-amalan kalian, dan mengampuni untuk kalian dosa-dosa kalian. Dan barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya maka sungguh dia telah beruntung dengan keberuntungan yang agung”.
Mohonlah kepada Tuan kalian untuk mensucikan hati-hati kalian dari dendam, kebencian, dan dari kesombongan dan kepongahan terhadap para hamba, serta kedengkian, karena Nabi ﷺ bersabda:
«لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ».
“Tidaklah beriman (dengan keimanan yang sempurna –pen) salah seorang dari kalian hingga dia mencintai untuk saudaranya apa yang dia cintai untuk dirinya sendiri”.
Ada tiga karakter yang hati seorang Muslim tidak menjadikan dengki dan dendam kepadanya selamanya: mengikhlaskan amalan hanya untuk Allah, menasehati para pemimpin dan setia dengan al jama'ah (pemerintahan muslim). Sebab doa mereka akan meliputi orang yang ada di belakang mereka (melindungi mereka).
Dari Nabi ﷺ yang bersabda:
«لَا تَحَاسَدُوْا وَلَا تَنَاجَشُوْا وَلَا تَبَاغَضُوْا وَلَا تَدَابَرُوا وَكُوْنُوْا عِبَادَ اللهِ إِخْوَاناً».
“Janganlah kalian saling dengki, janganlah kalian saling menawar untuk merusak harga saudaranya, janganlah kalian saling membenci, janganlah kalian saling membelakangi. Dan jadilah kalian –wahai hamba Allah- bersaudara”.
Dari Nabi ﷺ yang bersabda:
«المُسْلِمُ أَخُوْ اْلمُسْلِمِ لَا يَظْلِمُهُ وَلَا يَخْذُلُهُ وَلَا يَكْذِبُهُ وَلَا يَحْقِرُهُ بِحَسْبِ امْرِئٍ مِنَ الشَّرِّ أَنْ يَحْقِرَ أَخَاه ُ اْلمُسْلِمِ، كُلُّ اْلمُسْلِمِ عَلَى اْلمُسْلِمِ حَرَامٌ، دَمُهُ وَمَالُهُ وَعِرْضُهُ».
“Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lain, tidak menzhaliminya, tidak menelantarkannya (membiarkannya tanpa pertolongan), tidak boleh membohonginya, dan tidak boleh meremehkannya. Cukuplah seseorang itu dikatakan berbuat jahat dengan meremehkan saudaranya sesama muslim. Setiap Muslim terhadap Muslim yang lain itu haram darahnya, hartanya dan kehormatannya”.
Sungguh beruntung orang yang memurnikan untuk Allah ucapannya dan perbuatannya, mengharapkan karunia-Nya di masa sekarang dan masa mendatang, membersihkan hatinya dari kebencian dan permusuhan terhadap kaum Muslimin, dan saling menolong bersama mereka di dalam urusan dunia dan agama.
Dan celakalah orang yang hatinya tergantung kepada seorang makhluk, atau penuh dendam dan kedengkian kepada kaum Mukminin.
Orang yang pertama berusaha untuk mencapai derajat-derajat yang tinggi. Adapun orang yang kedua; maka dia itu terjatuh ke dalam kebinasaan-kebinasaan yang menghempaskan.
Wahai Allah Yang memperbaiki orang-orang shalih, perbaikilah rusaknya hati-hati kami. Wahai Yang di tangan-Nya ada perbendaharaan segala sesuatu, tolonglah kami dengan apa yang kami inginkan.
Wahai Yang mengampuni dosa-dosa semuanya, ampunilah dosa-dosa kami, tutupilah kekurangan-kekurangan dan aib kami, karena sungguh Engkau Maha Dermawan lagi Maha Mulia.
﴿رَبُّكُمْ أَعْلَمُ بِمَا فِي نُفُوسِكُمْ إِنْ تَكُونُوا صَالِحِينَ فَإِنَّهُ كَانَ لِلْأَوَّابِينَ غَفُورًا﴾ [الإسراء: 25] .
“Tuhan kalian lebih mengetahui apa yang ada dalam hati kalian; jika kalian adalah orang-orang yang baik, maka sesungguhnya Dia Maha Pengampun bagi orang-orang yang bertobat”.
Semoga Allah memberikan keberkahan untukku dan untuk kalian di dalam Al Qur’an yang agung.
------------------------------------
( Dikutip dari Kitab : "Al Fawakihusy Syahiyyah Fil Khuthabil Minbariyyah” lil Imam Abdurrahman Bin Nashir As Sa’diy رحمه الله | terjemah bebas : Catatan Salafi buat kumpulan Khutbah Al Imam As Sa'diy | Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrahman bin Soekojo Al Qudsiy Al Jawiy)
Sumber Channel Telegram: fawaidMaktabahFairuzAddailamiy