Shahih Al Bukhari (Kitab Haid: Bab18 : Bagaimana keadaan wanita haid yang berihram untuk haji dan umrah)
Kitab Shahih Al-Bukhari karya Imam Muhammad bin Ismail Al-Bukhari rahimahullah disyarah oleh Syeikh Abu Fairuz Abdurrahman bin soekojo Al Indonesiy Al Jawiy Al Qudsiy hafidzohulloh
Download matan shahih bukhari klik gambar |
Kitab 6: Haid
➖〰➖〰➖〰➖〰➖〰➖
🎙 Oleh Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrahman bin soekojo Al Indonesiy Al Jawiy Al Qudsiy حفظه الله
➖〰➖〰➖〰➖〰➖〰➖
BAB 18 : Bagaimana keadaan wanita haid yang berihram untuk haji dan umrah
💢 HADITS 319
Yahya bin Bukair meriwayatkan kepada kami, ia berkata: al-Laits meriwayatkan kepada kami dari Uqail, dari Ibnu Syihab, dari Urwah, dari Aisyah, ia berkata, "Kami keluar bersama Rasulullah ﷺ pada saat haji Wada.' Di antara kami ada yang bertalbiah dengan Umrah dan ada pula yang bertalbiah dengan haji. Ketika kami sudah sampai di Makkah, Rasulullah ﷺ bersabda, "Barang siapa berihram dengan Umrah dan tidak membawa sembelihan, maka hendaklah dia bertahalul. Dan barang siapa berihram dengan Umrah dan membawa sembelihan, maka janganlah bertahalul kecuali setelah menyembelih hewan pada hari Nahr (hari penyembelihan). Dan barang siapa bertalbiah (memulai) dengan haji, hendaklah menyempurnakan hajinya." Aisyah berkata, "Kemudian aku mengalami haid dan terus terjadi hingga hari Arafah, dan aku tidak bertalbiah kecuali dengan Umrah. Maka Nabi ﷺ memerintahkan aku untuk menguraikan (rambut) kepalaku dan menyisirnya, lalu bertalbiah dengan haji dan meninggalkan Umrah. Maka aku laksanakan hingga aku menyelesaikan hajiku. Kemudian beliau mengutus saudaraku, Abdurrahman bin Abu Bakar untuk menemaniku dan memerintahkan aku agar aku berumrah dari Tan'im sebagai ganti Umrahku sebelumnya."
💢 HADITS 319
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ بُكَيْرٍ قَالَ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ عُقَيْلٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ خَرَجْنَا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي حَجَّةِ الْوَدَاعِ فَمِنَّا مَنْ أَهَلَّ بِعُمْرَةٍ وَمِنَّا مَنْ أَهَلَّ بِحَجٍّ فَقَدِمْنَا مَكَّةَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ أَحْرَمَ بِعُمْرَةٍ وَلَمْ يُهْدِ فَلْيُحْلِلْ وَمَنْ أَحْرَمَ بِعُمْرَةٍ وَأَهْدَى فَلَا يُحِلُّ حَتَّى يُحِلَّ بِنَحْرِ هَدْيِهِ وَمَنْ أَهَلَّ بِحَجٍّ فَلْيُتِمَّ حَجَّهُ قَالَتْ فَحِضْتُ فَلَمْ أَزَلْ حَائِضًا حَتَّى كَانَ يَوْمُ عَرَفَةَ وَلَمْ أُهْلِلْ إِلَّا بِعُمْرَةٍ فَأَمَرَنِي النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ أَنْقُضَ رَأْسِي وَأَمْتَشِطَ وَأُهِلَّ بِحَجٍّ وَأَتْرُكَ الْعُمْرَةَ فَفَعَلْتُ ذَلِكَ حَتَّى قَضَيْتُ حَجِّي فَبَعَثَ مَعِي عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ أَبِي بَكْرٍ الصِّدِّيقِ وَأَمَرَنِي أَنْ أَعْتَمِرَ مَكَانَ عُمْرَتِي مِنْ التَّنْعِيمِ.
Yahya bin Bukair meriwayatkan kepada kami, ia berkata: al-Laits meriwayatkan kepada kami dari Uqail, dari Ibnu Syihab, dari Urwah, dari Aisyah, ia berkata, "Kami keluar bersama Rasulullah ﷺ pada saat haji Wada.' Di antara kami ada yang bertalbiah dengan Umrah dan ada pula yang bertalbiah dengan haji. Ketika kami sudah sampai di Makkah, Rasulullah ﷺ bersabda, "Barang siapa berihram dengan Umrah dan tidak membawa sembelihan, maka hendaklah dia bertahalul. Dan barang siapa berihram dengan Umrah dan membawa sembelihan, maka janganlah bertahalul kecuali setelah menyembelih hewan pada hari Nahr (hari penyembelihan). Dan barang siapa bertalbiah (memulai) dengan haji, hendaklah menyempurnakan hajinya." Aisyah berkata, "Kemudian aku mengalami haid dan terus terjadi hingga hari Arafah, dan aku tidak bertalbiah kecuali dengan Umrah. Maka Nabi ﷺ memerintahkan aku untuk menguraikan (rambut) kepalaku dan menyisirnya, lalu bertalbiah dengan haji dan meninggalkan Umrah. Maka aku laksanakan hingga aku menyelesaikan hajiku. Kemudian beliau mengutus saudaraku, Abdurrahman bin Abu Bakar untuk menemaniku dan memerintahkan aku agar aku berumrah dari Tan'im sebagai ganti Umrahku sebelumnya."
Isnin, 29 Rabi'ul Akhir 1445 H - 13/11/2023 M.
Di Masjid Al-Muhsinin Changloon, Kedah, Malaysia
Sumber Channel Telegram: Shahih Al Bukhari