Header Ads

CONTOH MATERI KHUTBAH (Khutbah Keempat Puluh: Memulai Dengan Sebelah Kanan)

 CONTOH MATERI KHUTBAH


---------------------------------------------------

Khutbah Keempat Puluh: Memulai Dengan Sebelah Kanan

الحمد لله الذي فضل بعض المخلوقات على بعض بحكمته الشاملة، وخصص بعضها بأوصاف تميزت بها ، فسبحان من اختص بالأوصاف الكاملة ، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له في نعوته وفي أياديه التامة، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله المصطفى ونبيه المقتفى، اللهم صل وسلم على محمد وعلى آله وأصحابه النجبا . أما بعد:

Wahai manusia, bertakwalah kalian kepada Allah dan ketahuilah bahwasanya kesempurnaan takwa dan hiasannya adalah: bersungguh-sungguh di dalam menerapkan adab-adab syariat dan merealisasikan bimbingan-bimbingan kenabian. ‘Aisyah رضي الله عنها berkata:

«كَانَ رسولُ اللهِ ﷺ يُعْجِبُهُ التَّيَمُّنُ فِي طُهُوْرِهِ وَتَرَجُّلِهِ وَتَنَعُّلِهِ، وَفِي شَأْنِهِ كُلِّهِ».

“Dulu Rasulullah ﷺ bersabda menyukai untuk berkanan-kanan di dalam bersuci, bersisir, memakai alas kaki, dan di dalam seluruh urusan penting beliau”.

Para ulama berkata: “Seharusnya seorang hamba jika bersuci itu dia memulai dengan bagian yang kanan dari kedua tangannya dan kedua kakinya, sebelum bagian yang kiri, dan menjadikan tangan kanannya untuk makan, minum, mengambil dan memberi. Barangsiapa menyebut nama Allah saat makan, minum, memegang makanan dan memegang minumannya, dengan beradab, dan dengan tangan kanan, lalu dia memuji Allah jika selesai makan; dia akan meraih keridhaan Rabb alam semesta.

Jika dia memberikan sesuatu kepada orang lain; atau menerima sesuatu darinya; hendaknya dengan tangan kanannya. Barangsiapa menjabat tangan orang lain; hendaknya melakukan itu dengan tangan kanannya. Barangsiapa mengedarkan makanan atau minuman maupun minyak wangi ataupun yang lainnya kepada kumpulan orang-orang; hendaknya memulai dari yang paling kanan, lalu yang kanan berikutnya, sekalipun yang di sebelah kirinya adalah orang yang utama, sementara yang di sebelah kanannya adalah orang yang kurang utama. Kecuali jika si pemilik hak lebih mengutamakan untuk mendahulukan yang lainnya.

Hindarilah makan ataupun minum dengan tangan kiri tanpa ada udzur, karena sungguh setan itu makan dengan tangan kirinya, dan minum dengan tangan kirinya. Dan hindarilah menyerupai setan di dalam perbuatan-perbuatannya.

Jika salah seorang dari kalian memasuki masjid; hendaknya dia mendahulukan kaki kanannya dan berkata:

«بِسْمِ اللهِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ».

“Dengan nama Allah. Semoga shalawat dan salam tercurah kepada Rasulullah”.

«اللّهُمَّ اغْفِرْ لِي ذُنُوْبِي وَافْتَحْ لِي أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ».

“Ya Allah, ampunilah untuk saya dosa-dosa saya, dan bukakanlah untuk saya pintu-pintu rahmat-Mu”.

Karena barangsiapa diampuni dan dirahmati; Allah akan memberinya taufik untuk menyempurnakan ibadah-ibadah, dan memberinya karunia untuk mengerjakan ketaatan-ketaatan di masjid.

Jika dia keluar dari masjid; hendaknya dia mendahulukan kaki kirinya, dan berkata:

«بِسْمِ اللهِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ».

“Dengan nama Allah. Semoga shalawat dan salam tercurah kepada Rasulullah”.

«اللّهُمَّ اغْفِرْ لِي ذُنُوْبِي وَافْتَحْ لِي أَبْوَابَ فَضْلِكَ».

“Ya Allah, ampunilah untuk saya dosa-dosa saya, dan bukakanlah untuk saya pintu-pintu karunia-Mu”.

Hendaknya harapannya itu tergantung kepada Rabbnya di dalam urusan-urusan agama dan dunianya, karena barangsiapa memohon kepada Rabbnya dan bertawakkal kepada-Nya; Dia akan memberinya rezeki dari arah yang tidak dia sangka-sangka dan mencukupinya.

Jika memakai pakaian; hendaknya memulai dari sisi kanan. Jika memakai pakaian yang baru hendaknya berkata:

«الْحَمْدُ لِلّهِ الَّذِيْ كَسَانِي هَذا الثَّوْبَ وَرَزَقَنِيهِ مِنْ غَيْرِ حُوْلٍ مِنِّي وَلَا قُوَّةٍ».
“Segala puji bagi Allah yang telah memberikan pakaian ini kepadaku sebagai rizki, tanpa daya dan kekuatan dariku".

«اللّهُمَّ كَمَا سَتَرْتَ وَجَمَّلْتَ ظَاهِرِي بِاللِّبَاسِ، فَجَمِّلْ بَاطِنِي بِلَبِاسِ التَّقْوَى».

“Wahai Allah, sebagaimana Engkau menutupi diri saya dan Engkau memeprindah lahiriyah saya dengan pakaian; maka perindahlah batin saya dengan pakaian ketakwaan”.

Kemudian jika melepaskan pakaian maka hendaknya memulai dengan bagian yang kiri.

Dan hendaknya tangan kiri yang bersentuhan dengan najis, kotoran dan benda-benda yang menjijikkan, seperti saat buang hajat, istijmar, dan menghembuskan air dari hidung.

﴿ ذَلِكَ وَمَنْ يُعَظِّمْ شَعَائِرَ الله فَإِنَّهَا مِنْ تَقْوَى الْقُلُوبِ ﴾ ]الحج: 32[.

“Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan syi´ar-syi´ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati”.
------------------------------------

( Dikutip dari Kitab : "Al Fawakihusy Syahiyyah Fil Khuthabil Minbariyyah”  lil Imam Abdurrahman Bin Nashir As Sa’diy رحمه الله | terjemah bebas : Catatan Salafi buat kumpulan Khutbah Al Imam As Sa'diy | Asy Syaikh Abu Fairuz Abdurrahman bin Soekojo Al Qudsiy Al Jawiy)

Sumber Channel Telegram: fawaidMaktabahFairuzAddailamiy
Diberdayakan oleh Blogger.